Rabu, 14 Februari 2018

Cerita Dewi Pakai Alat Bantu Seks, Awalnya Merasa Geli Lalu Terasa Begini

Pelangi QQ - Ditinggal suami bekerja di luar Pulau Bali selama berbulan-bulan membuat Dewi (38), bukan nama sebenarnya merasa kesepian.
Memang bisa komunikasi dengan suaminya melalui pesan singkat atau video call namun rasa kesepian  menghinggapi ibu dua anak ini.
Nah, untuk memenuhi kebutuhan biologisnya selama ditinggal bekerja sang suami, perempuan lulusan kampus pariwisata di Denpasar ini pun memilih menggunakan alat bantu seks atau sex toy untuk menyalurkan hasrat seksnya.

Diceritakan Dewi, ia telah menggunakan sex toy sejak tiga tahun belakangan.
Sex toy itu dibelinya dari toko online.
"Suami saya kerja di perusahaan tambang di Kalimantan dari tahun 2014. Dalam setahun cuma pulang tiga kali, atau rata-rata kami bertemu empat bulan sekali. Ketika ngobrol sama teman, dia menyarankan saya untuk pakai sex toy, karena dia juga sempat pakai. Akhirnya cari-cari di situs jual beli online," ujar Dewi saat ditemui Tribun Bali, Rabu (7/3), di kawasan Panjer, Denpasar.
Dewi mengatakan, tujuh bulan pertama berjauhan dari suaminya yang kerja di Kalimantan, ia masih bisa menahan diri.
Namun setahun hingga satu setengah tahun berjalan, ia tidak kuat lagi menahan keinginan untuk berhubungan badan dalam jeda yang lama.
"Kalau beberapa bulan pertama masih bisalah ditahan sambil menunggu suami pulang liburan cuti. Kalau dia liburan cuti ya kami manfaatkan waktu buat keluarga dan waktu berduaan. Nah pas suami saya kerja lagi, bulan-bulan berikutnya kesepian lagi untuk urusan ranjang. Siapa juga yang kuat menahan nafsu nggak tersalurkan," ucap Dewi sambil tersenyum.

Perihal menggunakan alat bantu seks, awalnya Dewi takut.
Namun setelah mencari informasi tentang penggunaan alat bantu seks di internet dan konsultasi ke teman-temannya serta dokter ahli, Dewi pun merasa lega.
"Dokter menyarankan pakai yang bahannya aman, nyaman dan pemakaiannya harus benar-benar bersih. Yang jelas kita sebagai pengguna harus benar-benar tahu bahan baku pembuatannya. Kan banyak yang terbuat dari silikon atau karet. Saya harus tahu dampaknya, takutnya nanti iritasi dan infeksi," terangnya.
Pertama kali menggunakan alat bantu seks Dewi merasa geli namun setelah mencobanya, ia pun kini merasa cukup nyaman.
Selama memakainya, ia merasa ada kepuasan tersendiri.
Cara ini pun, kata Dewi, ampuh untuk memenuhi hasrat biologisnya yang bisa muncul sewaktu-waktu.
 "Pertama kali ya geli gimana gitu. Tapi setelah dicoba, saya merasa terpuaskan. Tentu nikmatnya tak sama dengan nikmat berhubungan dengan suami," ujarnya.
Apakah suami tahu? Ditanya demikian Dewi pun mengiyakan.
Awalnya ia takut menyampaikan perihal itu ke sang suami. Setelah melalui pembicaraan dan penjelasan, akhirnya suami Dewi pun menyetujui.

"Jelas takut lah ngomong gitu ke suami. Tapi saran dokter, soal itu harus diomongin ke suami. Akhirnya pas suami pulang cuti liburan, saya omongin. Awalnya dia kaget dan agak marah. Setelah saya beri penjelasan, dia setuju. Suami bilang, daripada berisiko selingkuh, pakai alat bantu seks sangat membantu," tutur perempuan yang tinggal di perumahan kawasan Renon ini.
Ada hal lucu yang diceritakan Dewi.
Setelah suaminya mengetahui dirinya menggunakan alat bantu seks, ketika berkomunikasi melalui video call, sang suami kerap iseng.
"Dulu saat saya video call dengan suami, paling kami ngobrol nakal. Setelah tahu, sambil ber-video call, dia minta saya nunjukin dildo. Obrolan menjadi lebih bergairah," ucapnya sembari tertawa.
Ditanya berapa jumlah alat bantu seks yang dimilikinya, Dewi mengaku mempunyai dua dildo sintetis.
Ada jenis getar dan berukuran besar. Keduanya diperoleh dengan membeli dari toko online, dengan kisaran harga Rp 1 jutaan.

"Cuma punya dua saja. Saya pesan di toko online. Saya lihat di internet, jenis dan ukuran dildo bervariasi. Kalau ditanya nyaman pakai yang mana, ya tergantung keinginan mau pakai yang mana. Kalau disuruh memilih ya jelas ingin yang asli, punya suami," selorohnya sambil tertawa.
Dewi mengatakan, risiko istri yang ditinggal suami bekerja jauh adalah tak terpuaskan dalam hal kebutuhan biologis.
Dirinya menyarankan, kepada para perempuan bersuami yang tak kuat menahan nafsu, untuk memilih menggunakan alat bantu seks.
Paling tidak ini sangat membantu dan mencegah terjerumus ke perselingkuhan.

"Daripada selingkuh dan rumah tangga hancur, kan kasihan anak-anak. Mendingan pakai alat itu. Paling tidak hasrat bisa terpuaskan sambil menunggu suami pulang," ucap Dewi.
Memuaskan birahi dengan menggunakan alat bantu seks juga diakui Bagus (40).

Pria yang telah menduda sejak empat tahun karena berpisah dengan istrinya ini mengatakan, dirinya sangat terbantu memakai sex toy berbentuk kelamin perempuan.
Ia mendapatkan barang itu dari hasil berburu di toko online.
"Dulu saya punya satu, beli di toko kawasan Ubung Denpasar, tapi hilang. Akhirnya beli lagi di toko online. Awalnya beli satu saja untuk membuktikan kualitas barangnya. Karena bagus, lanjut beli lagi," tutur Bagus.
Dari hasil berburu sex toy, pria yang bekerja di perusahaan swasta ini mempunyai beberapa koleksi sex toy dengan aneka tekstur dan bahan.
Harga sex toy miliknya, kata Bagus, bervariasi mulai dari Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta.
"Saya punya empat. Ada yang bisa getar, ada jenis empot-empot, dan ada yang berbahan silikon. Ada juga boneka selangkangan dan bisa dikempeskan. Saya sebetulnya ingin punya yang berbetuk boneka seukuran manusia," ucapnya.
Selain untuk memuaskan hasrat seksual, menurut Bagus, memakai sex toy mendatangkan kepuasan berbeda, karena bisa bebas berimajinasi.
"Kalau pakai alat, kita bebas berimajinasi. Membayangkan kalau itu `miliknya` artis perempuan A atau penyanyi B. Bebaslah. Tapi saya nggak sering-sering juga pakainya, karena kebetulan belum ada pasangan saja," ungkapnya.
Terkait kesehatan, Bagus menyatakan, yang terpenting diperhatikan adalah barang terjamin kualitasnya, terutama bahan yang dipakai sex toy.
Untuk mendapatkan alat tersebut, kata Bagus, sangat mudah dan banyak situs toko online yang menjualnya.
Namun pengguna harus teliti dalam memilih alat yang aman agar terhindar dari risiko yang tak diinginkan.
"Zaman sekarang tidak sulit belinya, tinggal klik di internet banyak kok. Tapi kita harus teliti sebagai pembeli. Ingat juga, habis pakai harus dibersihkan, biar aman dari penyakit," ujarnya.

Kamis, 08 Februari 2018

Cerita Panas Ngentot Dengan Bule

Pelangi QQ - Sekarang aku sekolah di Australia. Di sini banyak sekali disco party yang diadakan juga oleh anak-anak Indonesia. Nah kebetulan last weekend kemarin ada party di satu pub di Downtown. Aku pergi ke sana bersama teman-temanku. Pembaca semua kan tahu kalau kebiasaan di party tambah malam tambah ramai.

Party ini baru dimulai jam 10 malam, tapi aku pergi sekitar jam 11. Ternyata yang datang sudah lumayan banyak. Kira-kira jam 12 malam, sudah banyak sekali orang yang disco, minum-minum, merokok di smoking area. Sekarang baru dikeluarkan peraturan bahwa setiap bar atau pub di Perth tidak boleh merokok di dalam, jadi di party ini disediakan tempat merokok. Pokoknya suasananya enak sekali deh. Terus aku minum-minum bersama temanku di dekat barnya.

Bar ini dekat sekali dengan tempat disco-nya, jadi sambil minum-minum dan ngobrol kita bisa mengecengin orang yang sedang disco. Temanku mengajakku minum, kuladeni tapi dia menyuruhku yang memesan minumannya. Kebetulan ada waitress yang lewat, kupanggil lalu kupesan minuman beer. Waitress-nya orang Amerika. Wajahnya oke, terus body oke, buah dadanya kira-kira 36B, pokoknya oke. Temanku terus mengajakku taruhan $500 kalau aku bisa bersenggama dengan waitress itu. Aku sanggupi taruhannya.

Waktu waitress-nya datang membawa minuman, kuberi tipnya agak besar (di sini kalau pesan apa-apa mesti bayar tip).

“Oh, thank you. My name is Stephanie. Do you need anything else? Call me if you want to order again.” Waitress-nya terlihat senang sekali.

Kubilang bahwa aku nanti pesan lagi ke dia. Terus dia pergi lagi meladeni orang lain yang mau pesan minum.

Sesudah beer-nya habis, kupanggil lagi si waitress itu, pesan minuman lagi. Waktu datang, kubayar sambil aku menggodanya. Ternyata dia suka. Habis menggoda sambil ngobrol sebentar, kutanya jam berapa dia selesai kerja. Aku bilang aku mau mengajaknya jalan-jalan. Dia bilang beres jam 2 pagi. Aku bilang nanti kutunggu di tempat yang kutunjuk. Dia bilang oke. Beres langkah pertamaku.

Akhirnya kini sudah jam 2 pagi. Teman-temanku sudah tidak sabar mendengar kabar baiknya, tapi mereka pergi lagi ke tempat lain. Terus aku langsung ketemu waitress itu yang sudah siap pergi, tidak lagi memakai pakaian kerja. Lagian party kan agak gelap jadi tidak begitu jelas melihatnya. Waktu aku ketemu dia, wow man, bodinya dan buah dadanya membuatku terangsang. Terus kubawa saja dia ke restoran Thailand (restorannya buka sampai pagi), ngobrol-ngobrol tentangnya sambil minum. Ternyata ngobrol dengannya enak sekali sepertinya aku sudah mengenalnya sejak dulu. Akhirnya omongannya merembet ke arah gituan. Aku sudah bernafsu sekali.

Pelan-pelan kudekati dia terus kucium pipi, ke leher sampai akhirnya ke bibirnya. Kebetulan kita duduknya agak mojok jadi tidak begitu kelihatan orang lain, sudah begitu aku sempat melihat jam menunjukkan jam 4 pagi, jadi sudah sepi sekali. Ternyata aku menerima responnya. Kutanyakan kepadanya apakah mau gituan denganku. Tahu-tahunya dia mau. Akhirnya kita setuju mau ke tempatku soalnya tidak begitu jauh. Langsung saja kami pergi ke tempatku.

Di mobil, tanganku sudah mulai gatal. Satu tangan pegang setir, satu lagi berkelana. Pelan-pelan tanganku menyelusup ke paha terus ke daerah selangkangannya. Kebetulan dia memakai rok, jadi tanganku tidak ada kesulitan masuk ke sela-sela pahanya. Dia menikmati benar elusanku.

“Mmmh.. mmh.. oohh.. ohh..” Setelah kira-kira 10 menit aku merasa CD-nya mulai agak basah, aku berhenti mengelus-elus lagi soalnya sudah sampai.

Setelah sampai di apartemenku, kugendong dia sambil ciuman. Lidahku pun beraksi. Dia agresif sekali. Kedua tangannya memeluk leherku, terus kakinya ke pinggangku. Sampai di kamarku, kita masih ciuman. Tanganku mulai meraba buah dadanya yang aduhai besarnya.

(baca juga: cerita sex boneka cantik dari india)

Baru kali ini aku merasakan buah dada orang bule, mimpi apa aku semalam. Kuremas-remas buah dadanya, dia semakin nafsu saja. Aku sudah tidak tahan ingin bersetubuh dengannya, kubuka baju serta roknya. Dia juga membuka baju dan celanaku. Sekarang dia tinggal memakai BH dan CD hitam, sedangkan aku tinggal memakai CD, aku melihatnya jadi tambah nafsu. Sepertinya warna hitam itu simbol warna seks. Kupeluk dia dari belakang sambil mengelus-elus buah dadanya sambil mencium lehernya.

Terus kubuka BH-nya. Ini moment yang menggairahkan. Kuelus-elus buah dadanya yang mulus itu. Dia juga kelihatannya terangsang sekali. Kubuka CD-nya pelan-pelan terus giliran dia membuka CD-ku. Kemaluanku sudah tegang sekali. Dia melihat kemaluanku lalu mengelus-elus batang kemaluanku.

“Oh.. oh.. mmhh..” tidak berapa lama otomatis dia menghisap batang kemaluanku
“Oh.. yes.. oh..” Mainan lidah dan mulutnya yang sudah prof itu membuat kemaluanku tegang sempurna.
Sudah 10 menit kira-kira dia menghisap batang kemaluanku. Aku sudah hampir keluar tapi kutahan dan kusuruh dia berhenti. Terus kurebahkan dia di ranjang. Kubuka pahanya lebar-lebar, kelihatan bulu kemaluannya rapi berwarna coklat dan liang kemaluannya yang merah merekah.

Kujilati buah dada dan puting susunya. Dia meringis kenikmatan. Kira-kira kujilati sekitar 5 menit buah dadanya secara bergiliran kanan dan kiri. Terus kujilati dan kumainkan klitorisnya, tanganku yang satu mengelus-elus pahanya, satu lagi mengelus-elus buah dadanya. Dia menikmati nikmatnya jilatanku,

“Mmmhh.. ooh.. yes.. baby.. uuhh.. faster.. uhh..” Setelah hampir 10 menit dia mulai orgasme.

Dia sudah seperti kemasukan setan, kupercepat gerakan lidahku. Akhirnya dari liang kemaluannya mengeluarkan banyak cairan. Kujilati cairannya sampai bersih meski agak bau dan asam. Tapi aku suka. Aku memulai aksiku tapi sebelumnya aku memakai kondom dulu takut resiko penyakit. Kuarahkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya yang sudah terangsang sekali, terus kumasukkan pelan-pelan,

“Bless..” masuklah batang kemaluanku ke lubang kemaluannya,
“Oh.. mmhh..” aku tidak ada masalah memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya, soalnya dia sudah tidak perawan lagi dan kemaluannya sudah agak basah. Pelan-pelan kugenjot dia sambil berciuman.

Beberapa saat kemudian, tempo permainanku kupercepat. Dia meringis kenikmatan, kupercepat lagi, dia semakin agresif. Kira-kira 15 menit permainan kami berlangsung, dia mengeluarkan cairan lagi. Aku bisa merasakan karena gerakanku makin licin.

Setelah mengambil nafas sebentar, aku bilang mau ganti posisi doggy style. Terus dia menungging di dekat pinggir ranjang. Kuelus-elus pantatnya yang montok, kemudian kuarahkan kemaluanku dan memasukkan pelan-pelan. Tanganku mengelus-elus buah dadanya,

“Ohh.. uuh.. uhh..” dia kenikmatan.

Terus kugenjot lagi semakin cepat, dia mulai klimaks sekarang,

“Ohh.. ahh.. aahh.. mmhh..” dia mau keluar, tapi aku masih bisa menahan punyaku. Akhirnya liang kemaluannya berlepotan cairan kewanitaannya. Kucabut kemaluanku sambil membalikkan badannya dan menyuruhnya rebahan di tepi ranjang. Kujilati bibir kemaluannya sampai bersih lalu kusuruh dia main di atas. Aku rebahan, lalu dia dengan posisi jongkok di atas badanku mencoba memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya.

“Bless..” dia menggoyangkan pinggulnya dan pantatnya. Dia percepat goyangannya
“Aahh.. aahh.. ahh..” aku bilang bahwa aku sudah mau keluar.

Dia menggenjot sebentar kemudian berdiri melepaskan kondomku, terus dia mengisap batang kemaluanku dengan ganas.

“Oh.. nikmat sekali..” akhirnya spermaku muncrat di dalam mulutnya, enak sekali rasanya. Dia menjilati spermaku sampai bersih.

Sesudah permainan ini selesai, kita tidur dalam keadaan bugil. Kita baru bangun jam 3 sore, lalu kuantarkan dia pulang. Sampai di rumahnya, aku sudah janjian mau ketemu lagi dan menanyakan nomor teleponnya. Akhirnya aku telepon temanku dan akhirnya dapat $500 dari temanku itu. Lumayan $500 buat menutupi bayar apartemenku dan dapat kenikmatan tiada tara lagi. Sering-sering taruhan seperti begini oke juga.

Cerita Ngentot Tante Girang Montok

Pelangi QQ - Sebagai seorang ibu muda, kehidupan Lisa amatlah sangat monoton, tidak ada yang menonjol. Hari-harinya dilalui untuk merawat dan mengasuh kedua anaknya yang lucu-lucu. Sedangkan suaminya adalah seorang eksekutif di sebuah perusahaan yang bonafit di Jakarta. Lisa adalah seorang ibu rumah tangga yang berumur 28 tahun, ia amat memperhatikan perawatan dan kecantikan tubuhnya, sesuai anjuran dari ibunya sejak ia remaja.

Selain memiliki wajah yang cantik dan ditunjang dengan bentuk tubuh yang ramping dan kulit yang putih, Lisa amat memperhatikan penampilannya. Ia tidak ingin suaminya Rudi akan berpaling kepada wanita lain, hanya dengan alasan klasik yaitu kecantikan dan penampilannya sebagai istri.
Di rumahnya yang terbilang megah, Lisa menghabiskan waktu ikut senam dan kebugaran. Namun akhir-akhir ini, Rudi amat sibuk dengan pekerjaan kantornya, sehingga membutuhkan perhatian dan kerja extra, hampir tidak ada waktu luang bagi Rudi untuk bermesraan dan berlibur dengan anak-anaknya. Dengan menanjaknya karir Rudi karena dia diangkatnya sebagai manager baru di daerah baru di kawasan timur Indonesia, dengan sendirinya Rudi mengajak pindah keluarganya ke daerah itu.

Di daerah baru itu Rudi menempati sebuah rumah dinas yang amat megah dan luas. Di rumah dinasnya itu telah tersedia segala perabotan dan kendaraan yang dibutuhkan oleh Rudi sekeluarga, juga telah ada seorang pembantu dan tukang kebun yang merangkap satpam di rumah itu.

Seperti bisanya, Rudi terus larut dengan kesibukannya dengan kunjungan ke daerah yang merupakan daerah kepulauan itu, dan perjalanannya memakan waktu 1 sampai 2 minggu. Tidak heran jika Lisa sering tinggal di rumah dan sangat khawatir akan keselamatan Rudi.

Kehidupan rumah tangga mereka yang telah berjalan kurang lebih 8 tahun telah mereka lalui dengan penuh kemesraan dan keserasian, sehingga membuat iri teman-teman Rudi. Rudi tidak melupakan kehidupan sex dan rutin menjaga kemesraanya dengan Lisa.

Tetapi sayangnya, karena pengaruh kehidupan kota yang egois sering membuat kedua pembantunya tersinggung. Bagaimanapun Lisa adalah seorang wanita yang dibesarkan di dalam lingkungan keluarga berada dan segala keinginannya selalu didapatkan, begitu juga dengan Rudi yang memiliki latar belakang yang sama. Rudi sering menghardik Pak Martin tukang kebunnya. Pak Martin adalah tukang kebun di rumah itu telah lama bekerja, tidak pernah ia diremehkan oleh majikannya terdahulu, tidak seperti Rudi dan Lisa yang sering memandang rendah kepadanya.

Kalau dilihat, usia Pak Martin seusia orangtua Rudi yang telah berumur 68 tahun dan Pak Martin adalah juga penduduk asli di daerah itu. Masa mudanya Pak Martin amat ditakuti oleh masyarakat sekitarnya, dulunya ia adalah seorang penjahat dan gembong rampok yang memiliki ilmu yang tinggi dan sudah beberapa kali keluar masuk penjara di daerah itu, tidak heran hampir seluruh badannya dipenuhi tato.

Suatu hari Rudi dan Lisa pergi ke sebuah pusat perbelanjaan dan pulangnya ia mendapati Pak Martin sedang tidur, sehingga pintu pagar rumah itu tidak ada yang membuka. Setelah digedor beberapa kali, akhirnya Pak Martin bangun.
Dengan kasar dan marah-marah, Lisa memaki-maki Pak Martin, "Dasar tua bangka, malas, apa saja kerja kamu hah..?" sengit Lisa yang disaksikan Rudi dari atas mobilnya.
"Maaf Nya, saya tertidur, sekali lagi maafkan saya Nya." kata martin memohon.
"Cih.." Lisa meludahi wajah martin lalu berlalu.
"Kamu tak perlu diberi maaf, kamu kerja saya gaji, masa masih malas..?" sahut Lisa berlalu dari hadapan martin.

Pak Martin hanya menunduk dan merasakan amat pedih di dadanya dihina dan direndahkan oleh kedua suami istri itu. Lalu timbullah pikiran jahat di dalam hatinya, padahal ia telah lama berusaha untuk selalu berbuat benar dan lurus. Bagaimanapun naluri jahat dalam dirinya kembali muncul, ia akan membalas perlakuan Rudi dan Lisa itu yang telah kelewatan. Ia tahu, Rudi sering ke luar kota untuk saat yang lama, sedang Lisa tinggal di rumah itu dengan kedua anaknya. Ia ingin Lisa bertekuk lutut minta belas kasihan kepadanya. Bagaimanapun usianya saat ini, ia masih mampu untuk menaklukkan wanita, ditunjang dengan ilmu mistis yang dimilikinya.

Ia tahu, Lisa pun pada saat-saat tertentu pasti membutuhkan kemesraan dari Rudi. Pak Martin amat berpengalaman dalam soal sex, ia tahu Lisa termasuk dalam katagori wanita yang tidak dapat menahan nafsu, apalagi jika sering ditinggal suaminya beberapa hari.

Pada hari itu Rudi berangkat ke daerah untuk meninjau proyek yang ia tangani di sebuah pulau yang memakan waktu beberapa hari. Saat itulah yang dinanti-nanti Pak Martin. Di kamarnya ia telah menyiapkan beberapa sesajen untuk mengadakan ritual memantapkan ajian pemikat yang ia miliki. Saat itu Lisa di kamarnya yang luas yang dilengkapi AC yang bersuhu dingin itu amat kedinginan, gairah nafsunya menghentak-hentak, padahal sebelum berangkat Rudi telah menyirami batin Lisa dengan beberapa ronde, namun aneh saat itu ia ingin kembali mengulanginya.

Kemudian Lisa berjalan ke luar kamarnya, terlihat tubuh mulusnya terbungkus baju tidur sutra yang halus, sehingga lekuk tubuhnya yang indah itu terbentuk. Ia melihat ke sekeliling ruang rumahnya, semua sudah tidur dan hanya ia yang masih bangun. Ingin rasanya ia bermasturbasi, namun ia sadar tidak akan memuaskannya, Lisa berpikir keras untuk meredam nafsunya itu.

Semakin malam hari semakin dingin, dan begitu juga nafsunya ingin disalurkan, namun kepada siapa? Sedang Rudi saat ini masih berada di luar kota. Di kamarnya Pak Martin terus mengadakan ritual mistis, ia ingin agar Lisa benar-benar datang minta belas kasian kepadanya.

Pak Martin sudah tidak dapat lagi menahan nafsu dendamnya kepada Rudi dan Lisa, meskipun selama ini ia sering melihat Lisa yang cantik dan menggairahkan itu dalam kamar dan rumahnya, namun PAk Martin selalu dapat mengatasinya. Secara lahiriah ia akui Lisa amat menggoda gairahnya, namun pikiran itu ia buang jauh-jauh, ia tidak ingin membuat masalah. Sebenarnya dari dulu ia dapat saja memelet Lisa dan ia gauli sesukanya, namun karena tindakan Rudi dan Lisa amat kelewatan, maka ia tidak dapat menahan lagi untuk melakukan itu sekarang.

Kemudian Lisa menuruni anak tangga rumahnya dan berjalan ke ruang tamunya. Di luar hari mulai hujan dan diiringi petir. Lalu ia berjalan ke kamar pembantunya (Mbok Ijah), namun Mbok Ijah telah tidur. Kamar Pak Martin terletak di samping garasi rumah itu. Lalu Lisa berjalan ke arah kamar Pak Martin.

Tiba-tiba pintu kamar Pak Martin terbuka, saat itu Lisa sempat mencium aroma menyan yang dibakar Pak Martin saat itu. Dalam kamarnya Pak Martin memanggil Lisa dengan suara serak, Pak Martin saat itu telah tahu bahwa Lisa akan mendatanginya. Lisa melihat ke dalam kamar itu, ia melihat di kamar itu hanya diterangi lampu 5 watt, sehingga samar-samar ia melihat Pak Martin duduk bersila di lantai kamar.

"Lisa.., masuk..! Duduklah Lisa..!" kata Pak Martin serak.
Lalu Lisa berjongkok dan duduk di atas karpet merah yang telah disediakan Pak Martin. Sambil komat kamit, Pak Martin memerintahkan Lisa untuk memandang matanya.
"Nah, pandanglah mata saya Lisa..!" kata martin lagi.
Inilah kesalahan fatal bagi Lisa, ia menatap mata Pak Martin.

Lalu Pak Martin yang saat itu hanya mengenakan sarung, berdiri dan berjalan ke arah pintu untuk menguncinya dari dalam. Lisa yang telah terpaku oleh pengaruh Pak Martin hanya duduk diam, nafasnya nampak naik turun karena gairah nafsunya amat menghentak-hentak kepalanya. Dari baju tidur sutra tipis itu tampak kulit tubuh Lisa yang amat menggoda selain akibat dari warna lampu 5 watt yang juga mempengaruhi kecantikan Lisa.

Pak Martin lalu berjalan ke arah belakang badan Lisa. Tangannya langsung meraih jemari Lisa. Sambil memeluk dari belakang, ia menciumi tengkuk yang berbulu halus itu dengan syahdu. Mata Lisa hanya merem melek menikmati sentuhan Pak Martin yang nota bene adalah pembantunya itu. Selama ia berada di daerah itu, ia belum sekali pun menginjakkan kakinya ke kamar Pak Martin, namun karena pengaruh pelet dari Pak Martin membuat ia mendatangi kamar itu.

Masih dari belakang tubuh Lisa, Pak Martin lalu meraih kedua payudara Lisa yang terbungkus baju tidur itu. Tangan Pak Martin meremas dan memilin bukit ranum itu. Lalu mulutnya ia gesekkan ke depan dan dikulumnya bibir Lisa yang merah jambu itu. Di bibir itu Pak Martin mencari-cari lidah Lisa, dengan napasnya ia menghirup lidah Lisa hingga Lisa merasa sesak napas. Tangan Pak Martin tidak mau kalah, dari dada Lisa tangan itu terus turun ke paha dan terus bergeser ke arah pangkal paha Lisa. Baju tidur itu ia singkapkan sehingga paha mulus itu jelas, dan Lisa masih memakai celana dalam putih tipis. Jari PAk Martin lalu bermain di dalam rongga kemaluan Lisa dan mengorek isi vaginanya.

Masih di atas karpet merah itu, terlihat sangat kontras sekali tubuh putih mulus Lisa yang mengenakan baju sutra tipis itu duduk bersila. Lalu martin membuka kedua tali yang menahan baju itu dari bahu Lisa, sehingga baju itu terlepas ke bawah dan terpampang bahu putih serta payudara yang masih tertutuo BH 34C milik Lisa. Baju itu ia turunkan terus dan lalu tali BH itu ia buka pengaitnya dari belakang, sehingga kedua bukit salju Lisa terlihat jelas.

Dengan mulutnya, kedua puting berwarna merah jambu pada bukit indah itu dijilat inci demi inci oleh Pak Martin dengan rakus. Sesekali ia gigit dengan lembut, sehingga menambah kenikmatan dan sensasi tersendiri bagi Lisa. Dari mulut Lisa hanya terdengar dengusan kenikmatan ingin permainan itu diteruskan cepat-cepat oleh Pak Martin. Pak Martin yang telah berpengalaman itu pun tahu titik kelemahan Lisa, ia terus memancing setiap inci dari tubuh Lisa dengan lidahnya.

Lalu Pak Martin membuka celana dalam Lisa, dan terlihat liang kenikmatan Lisa yang masih rapat itu. Meskipun Lisa telah melahirkan, namun liang vaginanya masih rapat, itu karena saat melahirkan ia melakukan bedah caesar, sehingga tidak mempengaruhi bentuk vaginanya. Ia juga rajin olah kebugaran hingga perutnya tetap rata.

Lalu Pak Martin menggeser mulutnya ke bawah pusar Lisa dan berhenti di lubang yang ditutup oleh bulu halus terawat itu. Lubang vagina Lisa diobok-obok dengan lidahnya sehingga mengeluarkan bau yang khas yang memancing gairah Pak Martin.

Kemudian Pak Martin mengambil posisi membelakangi Lisa dan ia mengarahkan penisnya yang panjang seperti pisang Flores itu ke mulut Lisa. Di bibir Lisa penis itu masuk, Lisa menerima kepala penis itu dan mengulumnya hingga tuntas dan terus dikocok hingga kepala penis yang telah lama tidak dipakai itu menghitam dan memuntahkan larvanya karena dikocok oleh mulut Lisa selama 15 menit. Sempat Lisa menelan sperma Pak Martin dan ia terus menjilati kepala baja hitam itu. Pak Martin pun terus memanjakan lubang vagina Lisa berulang-ulang, ia tidak perduli Lisa telah beberapa kali orgasme dengan adanya lonjakan-lonjakan panjang pada tubuh Lisa.

Tidak lama Pak Martin merubah posisinya, ia saat itu berhadap-hadapan dengan Lisa yang masih terbaring di atas karpet tebal kamar itu. Dengan tangannya Pak Martin memasuki lubang Lisa, ia mengorek terus kemaluan Lisa. Lisa hanya meregang menahan geli dan nafsu, sedang tubuh putih mulus itu telah basah bersimbah keringat karena permainan permulaan itu.

Ketika Pak Martin mersa yakin kalau Lisa telah terbangkitkan nafsunya, lalu ia membuka kedua kaki Lisa dan meletakkan bantal. Ia tidak ingin penetrasi yang diinginkannya itu gagal, ia telah lama memimpikan saat ini. Sesekali tangannya meraih payudara yang mulai tegak memerah itu. Kepala Lisa hanya menggeleng-geleng dan menarik kepalanya menahan nikmat yang menjalari lubang kewanitaanya. Lalu Pak Martin membuka kaki Lisa dan lubang itu jelas terlihat, ia mengangkangkan kaki Lisa dan penis yang telah tegak menghitam itu terarah ke lubang vagina Lisa.

Saat baru saja kepala baja itu masuk, ada rasa nyeri pada diri Lisa.
"Aauu..! Nyilu Pak..!" kata Lisa.
"Diam dulu Lisa.., hanya sebentar..!" kata Pak MArtin.
Lalu martin mendorong seluruh batang kejantanannya masuk ke dalam lubang kewanitaan Lisa. Ia menggenjot terus tanpa menghiraukan keluhan dan rasa nyeri pada lubang Lisa, namun Lisa menuruti setiap gerakan Pak Martin yang maju mundur dalam lubang vagina itu.

Keringat kembali membasahi tubuh kedua mahkluk berlainan suku itu. Di antara kedua kaki Lisa tampak kaki Pak Martin terus bertumpu menahan gerakan pinggulnya yang maju mundur. Kedua kaki Lisa terus menerjang ke kiri dan kanan, ia merasakan kenikmatan yang amat dalam, sementara kedua tangan Lisa mencari-cari pegangan. Lalu ia bertumpu pada bahu Pak Martin, ia sempat mencengkram bahu Pak Martin karena merasakan nikmat yang tidak terhingga.

Gerakan penis Pak Martin terus mengaduk-aduk lubang kewanitaan Lisa, maju mundur. Meskipun telah berusia senja, Pak Martin masih memiliki kemampuan untuk berhubungan sex dengan wanita, tenaganya tidak kalah dengan Rudi. Di dalam kepala Pak Martin saat itu adalah terus menggenjot Lisa hingga Lisa beberapa kali orgasme. Ia amat sakit hati diperlakukan Lisa dan Rudi, dengan cara itulah ia membalasnya.

Lisa terus digenjot Pak Martin, tulang berulangnya serasa dilolosi Pak Martin. Permainan sex itu telah berlangsung 28 menit, namun Pak Martin belum juga memuntahkan maninya, ia terus melakukan gerakan berputar-putar pada saat penisnya masih dalam lubang Lisa. Lalu ia memegang kedua tangan Lisa, dan mulutnya terus berada di atas puting susu Lisa. Pada akhirnya, setelah 36 menit ia menggenjot, barulah mani Pak Martin tumpah di dalam lubang vagina Lisa sebanyak-banyaknya, sedang penis besar itu masih terus tertanam di dalam lubang kemaluan Lisa.

Lisa amat puas, belum pernah rasanya ia merasakan kepuasan yang seperti itu selama ia berhubungan sex dengan Rudi. Namun belum apa-apa dibanding Pak Martin, Pak Martin amat pandai mengatur tempo permainan, sedang Rudi yang juga memiliki segudang cara dalam bersenggama tetap jauh tertinggal dari Pak Martin ini.

Menjelang pagi Pak Martin terus mempermainkan nafsu dan gairah Lisa sampai 3 kali. Saat itu cuaca pun amat berpihak pada Pak Martin, selain hujan badai di luar rumah, pembantu dan anak Lisa tidak terbangun, inilah yang amat menggembirakan Pak Martin. Setelah subuh barulah Lisa bangun dari karpet itu dan kembali memakai celana dalam dan BH-nya, lalu ia pasangkan baju tidurnya tadi. Terlihat keletihan yang mendalam pada wajah Lisa. Ia keluar dari kamar Pak Martin dan naik ke kamarnya di lantai atas, lalu ia membersihkan badan dan mandi, masih ada sisa-sisa sperma Pak Martin pada bibir dan pada kedua pahanya.

Sejak saat itu hubungan Lisa dan Pak Martin semakin intim saat Rudi tidak ada di rumah. Mereka berdua terus mengayuh biduk kemesraan di kamar Pak Martin atau di ranjang Lisa dan Rudi. Pak Martin selalu melakukan 'aji penglimunan', sehingga seluruh penghuni rumah itu tertidur kecuali Lisa dan dirinya.

Pak Martin pun jika sedang berhasrat untuk melakukan hub sex akan memanggil Lisa dengan caranya. Pernah saat Rudi sedang ada di rumah, sedangkan gairahnya menghentak-hentak, maka dengan melafazkan mantranya Lisa datang ke kamarnya, dan saat itu ia menuntaskan nafsunya ke tubuh Lisa.

Bagaimanapun saat itu Lisa ada dalam gengamannya dan ia pun tidak menginginkan perkawinan Lisa dan Rudi hancur, maka Pak Martin pandai-pandai mengatur saat-saat kebersamaannya dengan Lisa. Lisa pun menurut kepada perintah Pak Martin. Pak Martin amat menjaga rahasia ini.

Sejak itu pun setiap atau apapun keinginan Pak Martin baik tubuh atau segi keuangan selalu terpenuhi, ia tinggal meminta kepada Lisa. Pak Martin saat itu memang sudah uzur, namun ia amat pandai mengatur siasat untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Lisa pun terus melayani Rudi suaminya sebagai mana biasa, tidak ada keganjilan yang ditangkap Rudi.

Pak Martin mengetahui Lisa tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh peletnya, Rudi pun secara tidak langsung telah masuk ke dalam genggamannya. Secara logika Pak Martin memanglah seorang pria yang dilahirkan dengan kemampuan sex yang luar biasa, saat jadi penjahat dulu tidak sedikit wanita baik-baik dan pelacur yang digaulinya. Hingga saat ini pun Lisa masih terus digauli Pak Martin sesukanya, tidak memandang tempat dan waktu, yang pasti adalah ketika Rudi tidak di rumah.

Senin, 05 Februari 2018

Cerita Sex Kisah Nyata Ngentot Pramugari

Pelangi QQ - ini merupakan kisah nyata yang di alami oleh salah seorang sahabat aku. cerita ngentot memek pramugari atau cerita dewasa pemerkosaan ,Kisah nyata ngentotin pramugari saat terbang ke medan - Jam menunjukkan 16.20 PM tagl 8 september 2011 ketika aku tiba di bandara Soekarno-Hatta, aku akan melakukan perjalanan ke Medan dengan rekan kerjaku Puspo, ketika aku hubungi ke hp nya Puspo masih di tol bandara, flight kami pukul 17.45, masih cukup waktu utk cek in. Aku ada cerita ngesex menarik untuk pecinta blogceritadewasa.info, begini kisahnya.
Jam 17.45 kami berjalan menuju pesawat utk boarding, seperti biasa ketika memasuki pintu pesawat semua penumpang disambut oleh pramugari yang ramah menyapa semua penumpang Ssssttt bagus tuh pramugarinya kata Puspo padaku Yoi man kataku sekilas kulirik name tag-nya ehmmm Siska, namanya tinggi kira2 167 postur tubuhnya nyaris sempurna kulit bersih seperti bintang iklan PONDS, sambil menatapku dia bertanya seat brp mas? seat 3 C&D kataku Ohh bisnis class mas - silahkan katanya lagi.

Ketika pesawat sdh mengudara aku menuju toilet di belakang cockpit. aku menoleh kekanan disitu ada Siska dan temannya yg aku blm tau namanya Siska sedang berjongkok mengambil sesuatu dari laci dan terlihat pahanya yang mulus putih kulitnya lembut pastinya tanpa cela licin dia menoleh kearahku dan tersenyum aku tatap matanya dan akupun tersenyum sambil berlalu menuju toilet tatapanku hanya pada matanya saja tadi wkt pahanya terlihat dia blm tau ada aku disitu jadi dg "gentleman" tatapanku hanya pada mata saja hahaha.

Sekeluar dari toilet Siska msh disitu ini peluang pikirku segera aku hampiri dia Siska sdh lama di perusahaan ini kataku basa-basi Baru mau dua tahun mas eeeh kok tau namaku katanya Loh name tag kamu itu kataku. Ehh iya katanya dg senyum manis dan sedikit manja Di Medan nginap dimana? kataku di Grand Angkasa mas dimana katanya Eeehh sama dong aku duduk lagi yah kataku

Jam 20.10 pesawat mendarat di bandara Polonia ketika akan keluar dari pesawat aku sapa Siska Sampe ketemu yah Iyaa mas, terima kasih katanya.

Setiba di hotel kami cek in dan menempati kamar yang berbeda dan dilantai yang berlainan pula. Sesudah membersihkan diri kami keluar dari hotel dengan menggunakan rental car melihat-lihat kota dan cari makanan ini adalah pertama kalinya aku ke Medan.

Jam sdh menunjukkan 23.40 kami kembali ke hotel, setibanya di lobi Puspo mengajakku ke basement Disitu ada cafenya kata receptionist hotel katanya Boleh kataku. tetapi ketika kulihat kearah kiri ternyata ada Siska sedang duduk di coffee shop lobby Pus loe duluan deh kataku sambil menunjuk ke arah Siska Hmmmm ok dehgumam Puspo sambil menunjukan jari tengahnya Who knows kataku sambil tertawa kecil.

Kuhampiri Siska, dia sedang duduk termenung, didepannya ada secangkir kopi dengan pot nya dan gula rendah kalori sedangkan dibibirnya menyelip sebatang rokok "Marlboro Light" Hei kok sendiri tegurku padanya dia melihat kearahku dengan terkejut Eeehhh mas kaget aku katanya Ohhh sorry deh kataku Gak apa kok katanya Boleh duduk kataku Please katanya menyilahkan, malam ini dia memakai celana jins ketat dan kaos ketat juga sehingga bentuk tubuhnya yang indah terlihat dengan jelas, rambut agak coklat-merah tembaga sebahu.

Tadi blm dijawab kataku OOhhh iya sendiri katanya Yang lain mana kataku Aku sebel katanya tanpa menjawab pertanyaanku aku agak ribut dg Lia room mate ku katanya Boleh tau kenapa kataku Biasa lah jealous gak jelas gitu mas katanya Makanya kalo jadi orang jangan cantik-cantik amat kataku Iiihhh si mas katanya.

Siska dari pada kamu BT disini kita ke cafe bawah yuk ajakku Saya sdh bbrp kali kesitu tapi ayo deh maskatanya segera aku panggil waiter coffee shop Bill nya yah kataku bill itu semua kumasukkan ke bill room aku.
Kami beranjak dan berjalan kearah kiri ruang receptionis lalu berbelok kekiri sambil menuruni tangga menuju cafe yang aku lupa namanya, entah sekarang msh ada atau tidak.

Suasana cafe agak gelap tapi tdk segelap diskotik Puspo rupanya sdh mendapatkan pasangannya aku lihat dia sedang asik dengan seorang gadis yg ber-rok mini dan pakai tank top merah wah pikirku lumayan tuh si Puspo.Kami memilih duduk di sofa kira-kira 5 m dari pintu masuk, sofa ini memang utk dua orang aku memesan chivas regal kepada waiter sedangkan Siska memesan red wines Siska kamu kok kayaknya lelah kataku sambil mengusap rambut Gak sih katanya sambil menyibakkan tanganku tetapi sejurus kemudian ternyata dia malah memegang tanganku dan bersandar di bahu kananku ketika aku menoleh kearah kanan secara tak sengaja kening kirinya tersentuh bibirku satu detik dia menoleh kearah kiri sehingga jarak bibir kami hanya 2 mili hembusan nafasnya yg beraroma wine tercium olehku dan membangkitkan nafsu birahiku aku paham kemauan-nya kulekatkan bibirku dibibirnya perlahan seolah meminta izin seperti yg sdh kuduga dia menyambut dengan bibirku dengan lembut. kami berciuman dengan lembut dan romantis.. ini saatnya. aku masukkan lidahku ke rongga mulutnya dan disambutnya dengan sapuan lidah yang makin menaikkan gairah lelakiku. sontak saja penisku mengeras dan hampir berontak didalam celana jins ku. Emmmm kamu tidur dimana kataku sambil melepaskan ciuman sesaat Aku males dikamarku katanya.. Aaaaahhh aku paham sekali arah kata-katanya itu. Ya udah aku juga udah ngantuk kataku.

Setiba dikamarku kami tidak membuang waktu lagi segera kupeluk dia ari belakang dan kuciumi tengkuk dan lehernya sambil kuraba payudaranya Ahhhhh.. ehmmmmm. dia mendesah. Penisku yg sdh mengeras dan masih terbungkus celana menempel rapat dipantatnya Siska menggoyang-goyangkan pantatnya menggoda penisku Aku tarik kaos ketatnya sehingga tinggal BH saja sekarang kuciumi lagi bahu, tengkuk lehernya dan sejurus kemudian BHnya sdh aku lepaskan. .dia menghadap kearahku sambil juga menarik kaos polo shirtku sehingga kami bertelanjang dada bersama kutatap gundukkan daging indah didadanya yang masih sangat kencang dg puting berwarna pink dia memekik kecil Uhhh mas berbulu dadamu katanya. Kurebahkan dia di ranjang dengan masih mengenakan celana panjang jins nya kugigit. .hisap jilat putingnya. Siska mendesah Uuukkkkkhhhhh maaasss nikmaaaattt katanya sambil tangannya mengelus dan mencubit kecil punggungku detik itu aku sempat berpikir bahwa tak pernah kusangka bhw tadi siang dia melayaniku di pesawat sekarang kami bercumbu aaahhh nasiiib.

Sesudah puas menjilati dan menghisap puting susunya. aku arahkan tanganku ke bagian depan celananya dan membuka celana itu. di angkatnya pantatnya utk memudahkanku melepaskannya. sambil tanganya menggapai ikat pinggangku. sekarang hanya tinggal cd nya saja dibaliknya kulihat rambut vagina yang rapi tak tahan segara aku tarik cd nya kubenamkan wajahku diselangkangannya. kujilati bibir vaginanya dia mendesah Eeeehhhhmmmm Aaaakkkkkhhhh lalu kuarahkan lidahku ke klitorisnya kujilati. dan kemudian kuhisap lembut klitorisnya sehingga tubuh Siska mengangkat kenikmatan Mas mas sini maaasss katanya aku tau maksudnya bahwa dia pun ingin memuaskan aku dengan mencumbu penisku kuubah posisi sehingga kami menjadi posisi 69 Ooooh honey i loved it katanya sambil menjilati dan kemudian menghisap penisku Aaahhh punya kamu wangi sayaaanng kataku padanya.

Entah berapa lama kami saling menjilat dan menghisap. hingga akhirnya. Ooohhh maaassss pls fuck meeee kata Siska Yes baby kataku sambil perlahan merubah posisi aku diatas danSiska dibawah missionaries aku masih belum puas. kuciumi ketiak nya ahhh wangiiii. Oooooohhhhh mas mas please entot aku masss katanya Aku mau penis masss nancap di memekku katanya mulai vulgar dan memegang penisku yg diarahkannya ke mulut vagina nya. .pun aku sdh tak tahan ingin segera merasakan kenikmatan liang senggama Siska kuturuti maunya Siska kepala penisku kutempelkan di mulut vaginanya tapi tubuhku masih kutahan Siska mengangkat tubuhnya keatas tidak sabar ingin segera aku menancapkan penisku ke vaginanya. sambil berkata Sayyaaang jangan siksaaa aku donk dengan tatapan memohon spy aku segera menancapkan penisku di vaginanya. timbul juga rasa ibaku padanya dan juga gejolak nafsuku yang sdh ingin merasakan memeknya yg sdh basah itu. dua detik kutekan penisku kearah vaginanya kepala penisku masuk agak susah aaaahhh rupanya masih rapat..pikirku

Siska merengkuh pantatku dan menekannya kearah tubuh nya agak kutahan penisku masuk 1/4 nya. sayaaaaang tekaaaannnn ak..aku mau katanya, rasa perikemanusiaanku timbul lagi kulemaskan tubuhku sambil menekan kebawah dan bllessssss penisku habis ditelan oleh vagina Siska. turun naik turun naik. aku kocok lembut dan kadang sedikit kasar dan juga kasar Siska terbeliak. merasakan kenikmatan yg katanya belum pernah dia alami. sekitar setengah jam kami bergumul dan berganti posisi dari missionaris, doggy, WOT memek Siska sungguh nikmat yg menurutnya dia ikut senam aerobic dan BL di wkt senggangnya bila tdk terbang ah pantas saja memek ini nikmat pikirku Aaaakkkhhhhh sayaaaang aku mau keluar erangku.. OOhhhh aku jg yaannngg katanya hanya 3 menit setelah itu hampir bersamaan kami memuncratkan cairan kenikmatan aaaaahhhh sayaaaanng kamu hebat hampir bersamaan kami mengatakannya, kami tertidur bersama selama 2 jam.

Jam 5 pagi Siska beranjak kekamarnya mau tugas terbang lagi katanya aku ke jakarta trs balikpapan sayaaaang katanya, tak lupa dia berikan no hp nya 08116302xx, mas aku nanti 2 mg lg cuti kemana yg enak? katanya terserah kamu kataku, aku jg ambil cuti deh kataku sambil kucium bibirnya i want you katanya.

Cerita Sex Dengan Sekretaris

Pelangi QQ - “Maaf pak. Apakah bapak mau memulai untuk menyeleksi calon sekretaris.”
“Hmmm… suruh masuk.” Perintah Dani tanpa menoleh kepada bawahannya.
Beberapa saat kemudian terdengar kembali suara ketukan di pintu ruangan tersebut.
“Masuk…”
“Siang pak…”
“Hmmm… silahkan perkenalkan siapa kamu.” Sahut Dani tanpa terlalu memperdulikan kehadiran calon pelamar tersebut di hadapannya yang masih berdiri. Saat itu Dani memang sedang asik membaca berita berita fresh news di Forum kecintaannya di Bluefame.com.
“Tolong sebutkan nama kamu… umur kamu… sekarang kamu tinggal dimana… dan apa pendidikan terakhir kamu serta dari universitas mana.” Tanya kembali Dani yang tak memperdulikan wanita yang kini duduk di depan mejanya.

“Nama saya Sarah Pradipta, saat ini saya berusia 21 tahun. Saya tinggal di perumahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur. Saya merupakan Lulusan D3 jurusan sekretaris pada universitas Swasta Trisakti.” Jawab Sarah dengan lancar tanpa merasa gugup bila sedang interview.

Saat itu sarah mengenakan baju yang sungguh menawan. Blazer hitam dipadu kemben putih tanpa memakai Bra yang menahan buah dada yang berukuran 36B hingga terlihat jelas sekali terbentuk puting susunya pada pakainannya. Rok ketat pendek yang memamerkan kemulusan kulit pahanya yang putih, seakan memancing setiap tangan untuk menjamah serta merasakan kehalusannya. Dengan postur tubuh sekitar 170 cm yang cukup tinggi bagi wanita seperti Sarah. Terkadang banyak sahabatnya yang bertanya kepadanya, mengapa ia lebih memilih untuk menjadi seorang sekretaris dibandingkan menjadi seorang model karena Sarah memiliki segala kriteria seorang model papan atas. Paras wanita indo antara Belanda-Jawa. Bola mata coklat dipadu dengan Rambut berombak merah bata sepunggung, kulit putih bersih. Memiliki leher yang jenjang, dengan sedikit rambut halus yang tumbuh di lehernya. Lekukan tubuh yang mengiurkan setiap mata yang memandang. Seakan akan mengundang terjangan setiap laki laki yang memandangnya bila sedang berjalan. Memang selama ini Sarah sangat menjaga kebugaran tubuhnya dengan erobik rutin di sebuah gym Selebritis Fitnnes dibilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Sepintas Dani tertuguh dengan hadirnya bidadari yang berdiri dihadapannya saat itu. Tanpa kembali memperdulikan fresh news yang paling ia suka bila membuka forum Bluefame.com.

Tatapannya bagaikan menelanjang Sarah, menatap dan menilai setiap lekukan tubuh Sarah saat itu.

“Pak… apakah ada yang salah dengan pakaian yang sekarang saya kenahkan. Apakah bapak kurang berkenan dengan pakaian ini.” Tutur Sarah setelah menyadari tatapan Dani yang menatapnya dari ujung kaki hingga ujung rambut.

“Ooh… tidak tidak ada yang salah, hmmm… saya suka dengan penampilan kamu… apakah kamu sudah berkeluarga saat ini.” Tanya Dani yang ingin mengetahui status pelamarnya saat itu.

“Belum pak… Saat ini saya ingin memfokuskan untuk karier saya, oleh karena itu saya tidak ingin menjalin sebuah hubungan dengan siapapun.” Jawab Sarah dengan menundukkan wajahnya menatap ke bawah karena malu atas pertanyaan itu. Atau mungkin karena malu atas tatapan Dani yang terus menatapnya.

“Selain kemampuan dibidang kesektretarisan. Kamu memiliki kemampuan apa lagi. Mungkin ini agak mengherankan, namun ini sebetulnya sangat diperlukan sekali bagi seorang sekretaris saya.”

“Hmmm… dilain bidang kesekretarisan… mungkin saya juga bisa memberikan sesuatu yang lebih untuk bapak… namun bila bapak juga mengingginkannya.”

Perlahan Sarah berjalan mendekati tempat Dani, dengan menampilkan paras muka nakalnya Sarah membuka retsleting celana Dani dan mengeluarkan naga saktinya keluar dari sarangnya. Di genggamnya batang kemaluan Dani dengan jari jari lentiknya. Perlahan dikocok kocok batang kemaluan itu naik turun seirama. Sesekian detik kemudian naga yang tertidur itu terbangun dan mengeliak dengan urat urat yang menonjol di tubuhnya.

Dengan lidah nakalnya Sarah memulai permainannya dengan menjilat kepala kemaluan yang ia genggam itu. Memasukkan kemaluan Dani dengan diameter cukup besar dan panjangnya sekitar 17 – 20 sentimeter itu ke dalam mulutnya. Dengan lahap Sarah menelan habis batang kemaluan itu. Mengoral dengan menaik turunkan sambil tangan sebelah kanannya membelai kantung kemenyan Dani.

Merasa kemaluannya sedang di oral oleh Sarah dengan nikmatnya, tangan sebelah kanan Dani pun turun mencari bongkahan buah surga yang menjulang mengemaskan ke dalam genggaman tangannya yang kekar berotot itu.

Merasa tak ingin sensasi ini terganggu, Dani melepaskan genggaman buah dada Sarah yang kini telah mengelantung di luar baju dalamnya dan mengapai telphonenya serta memberitahukan bawahannya bahwa untuk saat ini ia tak ingin diganggu serta memberitahukan bahwa ia telah menerima Sarah sebagai sekretarisnya yang baru. saat ini ia memberitahukan juga bahwa ia sedang memberikan tugas kepada Sarah tentang tugas tugasnya sebagai sekretarisnya.

Setelah menaruh kembali gagang telphone tersebut Dani kembali mencari mainannya yang tadi sempat tertunda.
Kemudian Sarah melepaskan kulupannya dan menanyakan kemungkinan apakah Dani mengingginkan sensasi yang lebih dari permainan ini dan yang merupakan tanda terima kasih karena ia telah diterima untuk berkerja di perusahaan ini.

Sarah duduk di atas meja kerja Dani dan merenggangkan kedua kakinya tepat dihadapan Dani yang menampilkan celana dalam putih dengan model renda.

Menurunkan celana dalam berendanya yang membungkus lipatan gundukan daging montok itu dihadapan Dani yang mulai terpanah dengan pemandangan yang kini ia saksikan.

Tak ingin berlama lama memandangnya. Dani langsung memendamkan kepalanya di dalam selangkangan Sarah dan melahap harumnya liang kemaluan Sarah yang terawat itu. Ternyata selain merawat kebugaran tubuhnya. Sarah juga tak lupa merawat liang kewanitaannya dengan segala ramuan ramuan tradisional yang berasal dari ibunya yang keturunan orang Jawa.

Keharuman terpancar di dalam selangkangannya, memberikan sejuta rangsangan terhadap Dani.

“Sshhhhh…. mmmmm….” rintih Sarah mendahakkan kepalanya menatap ke atas menikmati setiap jengkal jilatan Irawan terhadap vaginanya.
Sluup… sluup… terdengar suara jilatan Dani yang sedang menikmati.
“Sssshhh…. Pak. Ooohh….” erang kembali Sarah saat Dani memainkan klitorisnya dan mengigit halus serta menekan nekan kepala Dani tanpa memperdulikan bahwa Dani adalah atasannya saat itu.

Jilatan demi jilatan menjelajahi vag|na Sarah, hingga tak sanggup lagi Sarah menahan lebih lama rasa yang ingin meledak didalam dirinya.
Nafas yang makin memburu… sahut menyahut didalam ruangan yang cukup besar itu. Beruntung ruangan Dani kedap suara, jadi tak kwatir sampai terdengan oleh karyawannya di luar sana.

Beberapa menit kemudian Sarah mengejang sambil mendesah keras serta meluruskan kedua kakinya yang jenjang itu lurus tepat di belakang kepala Dani yang sedang terbenam menjilati bongkahan vag|na Sarah. Akhirnya Sarah mencapainya dengan keringat disekujur tubuhnya. Meskipun ruangan tersebut Full AC namun Sarah masih merasa kepanasan di sekujur tubuhnya saat itu. Mungkin karena pengaruh hawa nafsu yang kini menjalar didalam dirinya atas rasa yang barukali ini ia dapatkan.

Masih dengan posisi Sarah duduk di atas mejanya. Dani membuka seluruh celana serta celana dalamnya dan membebaskan sepenuhnya naga sakti yang ia banggakan itu.

Menyadari hal itu Sarah menaikan lebih tinggi Rok ketatnya hingga ke pinggangnya yang ramping dan merenggangkan kedua pahanya yang siap akan dinikmati oleh atasan barunya.

Dani mengenggam batang kemaluannya dan mengosokannya diantara bibir vag|na Sarah yang telah basah bercampur liur Dani dan mani Sarah yang tadi keluar.

Perlahan Dani menekan kepala kemaluannya ke dalam vag|na Sarah yang menantang ingin segera di ganjal oleh batang kemaluaan besar berurat Dani. vag|na yang hanya dihiasi bulu bulu halus berbentuk V diatas liangnya. Semakin membuat gemas Dani yang memandangnya. Dengan dibantu Sarah yang membuka kedua pahanya semakin lebar, mempermudah kemaluan Dani untuk segera menerobos masuk.

“Pak… plan… pelan Pak. Sakit.” Ujar Sarah ketika merasakan mahkota keperwanannya ini akan segera dilahap oleh atasannya. Dengan mimik muka Sarah yang mengigit bibir sensualnya.

“Tahan sebentar yah… setelah ini kamu akan merasakan sebuah sensasi yang tak mungkin kamu dapatkan ditempat lain selain dengan saya.
Sarah hanya mengangguk kecil kepada Dani yang melanjutkan dorongannya untuk segera mendobrak pintu surganya yang masih rapat tertutup itu.

Dengan kedua tangan yang memegang kedua sisi meja Dani, Sarah menahan dorongan Dani yang terus berusaha.

Akhirnya usahanya membuahkan hasil. Kepala kemaluannya memasuki vag|na Sarah perlahan lahan dan semakin dalam. Setelah terasa seluruh dari batang kemaluannya masuk semua. Dani tak langsung menariknya kembali. Sesaat didiamkan dulu batang kemaluannya didalam vag|na sempit Sarah yang perawan itu. Menikmati remasan remasan otot vag|na Sarah terhadap batang kemaluannya.

Sensasi wajah Sarah yang menahan sakit yang dirasakan semakin membuat Dani semakin meluap birahinya untuk lebih lanjut menyetubuhi Sarah.
Pelan pelan Dani menarik kembali batang kemaluannya dari dalam vag|na Sarah dan hanya menyisakan kepalanya saja dan kembali menekan masuk terus dan berulang ulang hingga Sarah merasakan birahinya kembali bangkit bersamaan dengan gesekan gesekan yang dibuat oleh Dani kepada liang kewanitaannya.

“Pak… lebih cepat dong pak dorongannya.” Ujar Sarah meminta agar Dani semakin cepat memompa vaginanya.

Setiap tekanan yang dilakukan Dani terhadap vag|na Sarah, mengakibatkan klitorisnya ikut tergesek dan menimbulkan sensasi nikmat yang begitu indah.

Merasa vag|na Sarah telah dapat menerima kehadiran batang kemaluannya yang besar ini, maka pompaan Dani pun semakin genjar keluar masuk kedalam vag|na Sarah.

Tak terasa pergumulan ini berlangsung selama 30 menit lamanya. Hingga Sarah telah keluar sebanyak 4 kali.

“Pak… sssshhh…. please pak… nikmatnya batang kemaluan bapak ini. Trus pak….” desah Sarah semakin mengila atas rasa yang ia dapatkan ini.
“Paaaakkk… Sarah tidak kuat lagi…. Aaakkkhhh…”

Mendengar seruhan Sarah yang sedikit lagi mencapai puncaknya, maka Dani pun tak ingin lebih lama lagi. Kali ini Dani ingin mengakhiri dengan bersama sama.

“Tahan sebentar Sarah… kita sama sama keluarinnya. Jangan dikeluarin dulu… tahan.” Perintah Dani yang semakin genjar memompa vag|na sarah yang tak memperdulikan perih yang dirasakan Sarah pada bibir vaginanya yang semakin memerah itu.

Akhirnya….
“Aaaakkkhhh… Saaaarrraaah.” Erang Dani yang bersamaan dengan erangan sarah pada saat itu memanjang sambil saling berpelukan dalam dekapannya masing masing.

Anita ( 20 tahun )
Seusai persenggamahan mereka. Sarah bergegas mengenakan seluruh pakaiannnya dan merapikan pakaian yang agak lesuh itu karena pergumulannya dengan Dani atasan barunya. Tak lupa Sarah mengambil secarik Tissue basah dari tas kecilnya dan membersihkan vaginanya dari bekas bekas sperma yang di muncratkan Dani didalam liang kewanitaannya.

Sepulang kerja Dani menawarkan untuk mengantar sekretaris barunya Sarah pulang ke rumahnya yang berada di perumahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.

Setibanya Sarah dan Dani didepan rumahnya. Sarah dikejutkan dengan hal yang membuat Sarah untuk meninggalkan Dani sendiri dirumahnya bersama dengan adiknya Anita. Kepergian Sarah yang tiba tiba itu dikarena ada salah satu keluarganya yang sakit keras malam itu juga.

Dan Sarah tak sungkan meminta pertolongan Dani untuk menunggunya di rumahnya bersama Anita adiknya yang masih kuliah di Universitas Gunadarma. Karena mereka hanya tinggal bertiga di rumah itu, sedangkan ayahnya Sarah telah meninggal dunia sekitar 4 tahun yang silam. Bersama dengan ibunya yang kini menjanda.

Dengan spontan Dani menawarkan Sarah untuk mengunakan mobil Jaguarnya untuk menemani ibunya ke rumah saudaranya malam itu. Tawaran Dani pun tak sia sia kan. Sarah bersama ibunya berangkat menuju rumah saudaranya yang berada cukup jauh daritempat tinggalnya dengan mengunakan mobil Jaguar yang Dani tawarkan.
Kecantikan Anita tak kalah dengan kecantikan kakaknya. Paras muka Anita mungkin dapat dikatakan lebih menawan dan mempesona dibandingkan dengan kakaknya Sarah. Dengan kulit yang sama putih serta berambut hitam lurus sebahu, dihiasi bibir dan mata yang menantang laki laki disekitar komplek perumahannya. Postur tubuh Anita lebih pendek dibandingkan dengan kakaknya. Sekitar 165 cm dengan sepasang buah dada berukuran 36 C lebih besar diatas kakaknya. Sepasang bongkahan pantat menawan yang dipadu dengan pinggulnya yang langsing.
Postur tubuh Anita membuat Darah muda Dani kembali terbakar setelah mengetahui kemolekkan tubuh adik Sarah ini.

“Mimpi apa aku kemarin malam… hingga hari ini aku dikelilingi oleh bidadari cantik seperti Sarah dan Anita. Sungguh beruntungnya diriku hari ini.” Kata Dani dalam hatinya. Ketika merasa keberuntungan berpihak kepadanya saat ini. Pertama mendapatkan seorang sekretaris secantik Sarah serta mendapatkan kenikmatan menyetubuhi Sarah siang tadi didalam ruangannya.

“yuk masuk… kita tunggu mama dan kak Sarah didalam saja.” “Oh yah, perkenalkan nama saya Anita, umur saya 20 tahun nanti bulan depan. Anita panggil siapa yah sama….” Oceh Anita yang terus menerus sambil berjalan kedalam rumahnya.

“Nama saya Dani Direktur disalah satu Perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang ekspor impor. Sekaligus merupakan atasan baru kakakmu Sarah. Panggil saja kak Dani.” Ujar Dani buru buru karena belum sempat memperkenalkan namanya sebari tadi karena ocehan Anita wanita yang membuat mata Dani terus terpanah dengan goyangan pantatnya ketika berjalan tepat dibelakangnya.

“Oh… jadi boss baru kak Sarah yah… wah kak Sarah beruntung sekali yah memiliki boss yang baik hati serta tampan seperti kak Irrrrwaaan…” “Anita juga mau bila nanti kerja memiliki boss setampan kakak Dani.” Ujar Anita yang panjang lebar.

“Kak… sebentar yah, Anita mau menyegarkan badan Anita dulu. Bau nih, seharian kena terik matahari. Kak Dani kalau mau minum ambil saja sendiri, jangan malu malu anggap saja seperti rumah kakak sendiri.” Kata Anita sambil memainkan matanya yang nakal ke arah tatapan Dani.

Gila sungguh mengiurkan tubuh Anita adiknya Sarah ini. Beruntung sekali bila ada pria yang akan menjadi kekasihnya kelak nanti. Tak kalah dengan kakaknya Sarah.

Merasa haus… Dani berjalan mencari kulkas untuk mengambil sebotol minuman ringan menghapus dahaganya.

Sambil kembali duduk di sofa ruang tamu keluarga Sarah. Dani kembali dikagetkan dengan kehadiran Anita yang hanya mengenahkan gaun tidur putih tipis tiga jari dari lututnya, samar samar menampakkan seluruh lekukkan tubuhnya dibalik gaun yang seksi itu.

Begitu indah pemandangan yang sekarang Dani saksikan, sayang bila matanya harus mengedip meski hanya sekejap. Anita mengunakan gaun putih dengan celana dalamnya hitam model G-String dipadu dengan Bra berwarna hitam segitiga yang hanya menutupi puting susunya saja.
Tak terasa naga yang bersembunyi didalam celana katun Dani kembali mengeliak dengan hebat hingga membentuk tonjolan yang cukup besar pada luar celananya.

“Loh kok malah bengong sih… apa ada yang salah yah dengan baju tidur yang Anita pakai ini atau mungkin kakak kurang menyukainya.” Ujar Anita setelah melihat tatapan Dani yang kaget melihatnya keluar dari dalam kamarnya yang masih dengan rambutnya yang masih basah karena mandi tadi.

“Tidak… tidak ada yang salah dan saya suka kok dengan gaun tidur kamu… hanya saja hhhmmmm…” jawab Dani dengan gugup karena tertangkap basah melihat kearah buah dadanya serta ke arah selangkangannya.
“Hanya saja… apa? Kok diam sih. Atau mungkin karena kakak kaget malihat Anita mengenahkan gaun tidur dengan dalamanya yang terlihat jelas yah.” Sahut Anita sambil mengoda Dani yang merasa malu karena melihatnya begitu seksi.

Dengan agak gugup Dani menjawab “Hanya saja kamu terlihat begitu sangat dewasa di bandingkan dengan saat kamu mengenakan kaos dan celana jeans.” Tutur Dani.

“Trus setelah itu…”
“Trus kamu juga sangat seksi sekali mengenahkan gaun tidur itu. Kakak sangat mengagumi keindahan tubuhmu.”
Tiba tiba deringan Handphone Anita berbunyi. Ternyata yang menelphone itu adalah kakaknya. Sarah.

“Hallo… kenapa Kak Sarah.” Sahut Anita menjawab panggilan itu.
“Anita. Mungkin kakak tidak bisa pulang malam ini karena paman ternyata sedang mengalami pendarahan, saat ini paman sedang dirawat intensif dirumah sakit RSCM, Salemba. Kak Dani masih disana tidak? Suruh saja ia menginap dirumah kita, karena hari semakin malam dan mustahil ada taksi yang berkeliaran jam segini. Kak Dani nanti persilahkan saja untuk tidur di kamar kakak saja.” Ujar Sarah memberitahukan bahwa ia serta ibunya tak dapat pulang malam ini.

“Iya… kak Dani masih disini sedang ngobrol dengan Anita.” Jawab Anita kembali.

“Anita ingat yah… kak Dani adalah milik kakak. Jadi jangan kamu sekali kali berbuat yang bukan bukan terhadapnya malam ini. Ingat pesan kakak yah.” Ancam Sarah yang memfokuskan pembicaraannya untuk tidak mengusik kehadiran Dani malam ini disaat ia tak ada disana.

“Oke boss… bagi bagi dong kalau punya cowok setampan ini kak…” ejek Anita kepada Sarah di telphone.

Awas kamu kalau macam macam yah…”
“Gimana… apakah Sarah pulang malam ini…” Tanya Dani yang ingin tahu apakah Sarah pulang malam ini.

“Kak Sarah tidak dapat pulang malam ini, dan kakak diminta untuk menginap saja disini dan tidur di kamarnya nanti malam.” Ujar Anita sambil meletakkan Handphonenya di atas meja tamu setelah mengakhiri pembicaraan itu.

“Kak kayaknya ada sesuatu yang menonjol tuh di balik celana kak Dani… kayaknya besar banget!” sambil menhampiri Dani yang duduk depannya dan duduk tepat disampingnya.

“Ah gak ini bisa lah… kalau liat wanita cantik bergaun tidur sexy serta transparan lagi… yah gini deh akibatnya. Gak bisa kompromi, minta jatah…” canda Dani menutup malunya karena adik kecilnya menonjol dibalik celananya.

“Kayaknya kalau diusap usap sama tangan Anita mungkin bisa lebih besar lagi yah… ih jadi pengen nih liat itunya kak Dani.” Seru Anita sambil memegang batang kemaluan Dani diluar celana panjangnya.
Karena merasa mendapatkan angin segar dari perbincangan yang mulai menjurus ke hubungan badan. Maka tak sungkan sungkan Dani mulai meraba halus paha Anita yang putih mulus itu. perlahan namun semakin berjalan menuju titik temu nikmatnya.

Antara bibir Dani dan Anita saling berpangutan, mendesah, nafas yang memburu karena nafsu yang menjadi.

Tak kala desahan Anita semakin menjadi saat tangan kekar Dani mulai menyusup di balik celana dalam G-string yang dikenakan Anita. Mengorek… mencari dimana gerangan daging lebih tersebut… setiap gesekan yang dilakukan Dani membuat Anita mendesah bagaikan setan kepanasan dengan mulut yang engap engapan layaknya manusia yang kekurangan oksigen.

Merasa tak ingin disaingi kegesitannya. Anita pun segera melancarkan serangannya. Membuka gesper yang melingkar pada pinggang Dani dan menurunkan retsleting celana serta langsung membuka seluruh kain yang membalut bagian bawah Dani.

Dengan posisi Anita berjongkok di bawah. Anita dengan bebasnya menikmati batang kemaluan Dani bertubi tubi, layaknya seorang anak kecil yang sedang menemukan mainan barunya. Tak henti hentinya Anita mengulup kepala serta batang kemaluan Dani… naik turun keluar masuk mulutnya.

Terasa sekali ngilu kepala kemaluan Dani saat Anita mengesikkan batang kemaluannya pada sisi gigi rahangnya, kanan kiri dan terus bergantian.

“Gila nih cewek… kayaknya Anita lebih berpengalaman dibandingkan dengan kakaknya Sarah… pintar sekali ia mempermainkan batang kemaluanku… sungguh nikmat sekali, meski terkadang rasa ngilu bertubi datang namun nikmatnya gak bisa di utarakan dengan kata kata.” Guyam Dani dalam hati sambil menikmati setiap jengkal batang kemaluaanya di hisap oleh Anita.
Lalu tak ingin akan berakhir sampai disini… Dani menarik tubuh Anita dan disuruhnya mengangkang tepat di atas mukanya.

Dengan gencar Dani menyapu vag|na Anita yang sama sama nikmatnya dengan Sarah. Namun vag|na Anita seakan menebarkan bau yang sungguh membuat Dani semakin gencar dan lahap menjilati liang kewanitaannya hingga setiap cair yang keluar dari sela bibir kemaluannya yang montok itu, tak dibiarkan sia sia oleh Dani.

Dibukanya kedua belah bibir kemaluan Anita dengan jari telunjuk Dani, kemudian dengan leluasa lidah Dani bermain… berputar putar… dan menekan nekan menerobos liang kewanitaan Anita yang berwaran merah muda itu. sungguh rasa dan sensasi yang berbeda.

Merasa mereka berdua hampir sama sama akan sampai, maka di turunkan tubuh Anita yang semula mengangkang di kepalanya dan berjongkok tepat di atas batang kemaluannya yang tegang menunjuk ke atas tepat dibawah bibir vag|na Anita berada.

Hanya dengan sedikit tekanan pada bibir vag|na Anita. Batang kemaluan Dani berhasil menerobosnya tanpa harus bersusah payah seperti vag|na milik kakaknya Sarah.

Sesaat ketika batang kemaluan Dani telah tertancap penuh didalam vag|na Anita.

Uuuuhhh… kak. Mmmmhhh… nikmatnya punya kakak yang besar ini.”
“Sssshhhh…. mmmmhhh… pantas kak Sarah takut tinggalin kak Dani sendiri di sini dengan Anita. Ternyata kak Sarah tergila gila dengan punya kak Dani yang sungguh perkasa ini…” ujar Anita sambil mengoyangkan pinggulnya maju mundur… berputar putar merangsang batang kemaluan Dani yang mengaduk liang kewanitaannya.

“kalau begini nikmatnya… Anita mau selama 1 bulan nonstop dientot setiap hari sama kak Dani yang ganteng dan perkasa ini.” Goda Anita dengan bahasa yang mulai berbicara kotor. Layaknya pelacur yang haus akan sodokan sodokan kejantanan laki laki.

Kenyataannya ternyata Anita sudah tak perawan lagi seperti kakaknya Sarah saat pertama kali Dani menyetubuhinya siang tadi di dalam kantornya.

“uuuhh… kak… uuuuhh… kak. Gendong Anita kedalam. Please…” pinta Anita sambil mencium puting susu Dani yang berbulu itu.

“Dengan senang hati sayang… kak akan memberikan kepuasan yang kamu inginkan. Asal kamu tak memberitahukan kepada kakak mu Sarah.” Sahut Irawan sambil berdiri dengan mengendong Anita di pangkuannya tanpa melepaskan batang kemaluannya keluar dari dalam vag|na Anita.

Setiap gerakan langkah yang diambil oleh Dani mengendong Anita menuju kamarnya. Desahan dan erangan Anita semakin menjadi karena hentakan hentakan yang diakibatkan oleh sodokan yang mementok hingga rahim Anita.

Namun sensasi yang begitu nikmatnya… begitu beringasnya Anita kala bersenggama dengan Dani, tak sungkan sungkan Anita mengigit pundak Dani hingga bertanda…

Hingga tiba pula didalam kamarnya… Dani merebahkan tubuh Anita diatas ranjang springbednya dan menekukkan salah satu kaki jenjang mulus Anita ke atas dan yang satunya tetap di bawah. Dengan posisi ini batang kemaluan Dani dapat dengan leluasa menhujam keluar masuk vag|na Anita tanpa merasa terhalangi oleh bongkahan pantatnya yang bulat padat berisi itu.

“plak… plak… plak…” suara yang muncul ketika hentakan yang di lakukan oleh Dani menyodok vag|na Anita bertubi tubi.

“Kak… truuus… beri Anita kenikmata seperti kakak berikan buat kak Sarah…”
“uuuhhh… kak. Nikmatnya. Uuuhhh….” erang Anita yang mengila sambil mencakar punggung Dani.

Dani tak memperdulikan Anita. Sekarang yang ada di pikirannya adalah mengalahkan Anita di atas ranjang. Dani ingin merasa selalu perkasa diatas ranjang meski dengan wanita manapun, tentunya masuk kategori seleranya.

Seakan Dani tak memberi ruang istirahat untuk Anita sesaat. Dani terus menyodok batang kemaluannya tak henti henti… hingga Anita sendiri wanita yang haus akan seks ini merasa heran atas keperkasaan yang ada dalam diri Dani.

Dengan postur tubuh yang tegap kekar, tinggi, tampan, serta memiliki kedudukan yang tinggi disalah satu perusahaan swasta.
Akhirnya Anita pun terkapar tak berdaya mengimbangi kekuatan seksual Dani yang hingga saat ini masih terpacu menyetubuhinya tanpa merasa lelah sedikitpun.

“Kak… Aaannita tidak tahan lagi… kak. Aaakkkhhh…. Anita sampai….” Erang Anita panjang yang menyatakan ia akan telah mencapai puncak kenikmatannya yang ke 3 semenjak pertama kali vaginanya di aduk aduk oleh tangan Dani yang kekar itu.

Tak memperdulikan keadaan Anita yang telah lemas ditindih tubuhnya… Dani tetap terus menhantam vag|na Anita bertubu tubi… masuk keluar tak henti hentinya…

Namun tak lama kemudian Dani merasakan denyut denyut yang keras sekali pada pangkal kemaluannya. Lalu Dani pun mencabut batang kemaluannya dari dalam liang vag|na Anita dan sambil tetap mengocok kemaluaannya Dani membimbing batang kemaluaannya ke mulut Anita dan memasukkan kemaluaannya hingga menumpahkan seluruh spermanya. Tak sedikitpun sperma yang tersisa atau tertumpah keluar dari mulut Anita.

Karena Dani menyuruh Anita untuk menikmati setiap tetes sperma yang keluar dari kemaluannya. Kalau tidak maka Dani tak’kan mengulanggi persetubuhan ini lagi kepada Anita. Meski Dani sendiri memiliki kelebihan dalam hal seks yang lama dengan lawan jenisnya.

Tak terasa Dani melirik jam yang masih melekat di lengan tangannya. Hampir selama tiga jam persenggamahan mereka berlangsung. Kelelahan dan keletihan baru terasa setelah ia merebahkan tubuhnya di samping Anita yang tergulai lemas tampa sehelai benangpun.

Cerita Sex ML Dengan Penis Besar

Pelangi QQ - Namaku Marie, usiaku 26 tahun dan bekerja di salah satu bank swasta di Bekasi. Ketika bencana itu terjadi, usiaku baru 24 tahun. Saat itu aku sedang menghabiskan weekend di sebuah villa di kawasan Puncak. Aku memang hanya sendiri. Tiada tujuan lain selain menghilangkan kepenatan di segarnya udara Puncak tanpa gangguan siapa pun. Tragisnya kesendirianku itu justru menghilangkan satu-satunya harta yang paling berharga bagiku, kegadisanku.
 Ceritanya sore itu aku berendam di air hangat. Kira-kira jarum jam menunjukkan pukul tujuh lima belas menit petang hari. Udara dingin Puncak yang sejak tadi siang diguyur gerimis membuatku enggan bangun dari bathub. Kubersihkan tubuhku dengan sabun cair sampai pada kemaluanku yang masih bisa kubanggakan karena aku belum sekalipun melakukan hubungan badan. Karena air bath tub sudah agak dingin kuputuskan untuk mengakhiri acara mandiku.

Aku berdiri di depan cermin kamar mandi sambil menghanduki rambutku yang basah. Kupandangi tubuh telanjangku di cermin besar yang dapat memuat bayangan tubuhku secara penuh itu. aku tersenyum sendiri memandang wajah indoku yang bersih dari jerawat. Omaku memang asli Belanda. Lalu aku alihkan pandanganku pada dua buah payudaraku yang bulat dan gempal. Ukurannya 36, dengan tinggi badan yang 173 cm dan berat 54 kg. Aku usap-usap kedua payudaraku yang tegang kedinginan. Pandanganku kemudian beralih pada satu-satunya bagian terpeka, kemaluanku yang ditumbuhi bulu-bulu yang tak lebat. Jelas telihat bagian gemuk itu terbelah di tengahnya. Ah.. inilah hartaku yang termahal, pikirku sambil membelainya.

Tiba-tiba seseorang membuka pintu dari depan. Aku tersentak kaget karena seharusnya tak ada orang lain di villa ini. Seorang pemuda berbadan tegap segera menerobos masuk. Lalu ia segera menyeretku keluar kamar mandi. Aku berusaha berontak tapi tenagaku tak cukup untuk melawan tenaga pria itu.
?Hallo Nona manis, boleh kami mampir sebentar??, sapa pemuda lain yang telah menunggu di kamar tidur.
?S.. siapa kalian? Pergi! Pergi dari sini!?, rontaku.
Pemuda yang menyeretku tadi telah memasung kedua tanganku di kedua tiang penyangga atap. Posisiku terpasung tapi kakiku masih bebas tak terikat.

?Tenang, Nona manis. Namaku adalah Leo?, kata pemuda yang mengikatku.
Wajahnya bersih dan tampan, nampak seperti anak orang kaya.
?Dan aku Syam. Kami hanya mampir untuk bersenang-senang Nona?, lanjut pemuda jangkung yang tadi menyeretku.

Tubuhnya lebih kurus daripada Leo tapi wajahnya juga sedap dipandang, walaupun terkesan agak beringas.
?Ma.. mau apa kalian? Tidak sopan!?, bentakku.
?Ha.. galak juga, Leo. Heh perawan! Siapa namamu??, bentak Syam mencengkeram rahangku hingga terasa sakit.

?Sabar Syam, tanya baik-baik. Nona manis, siapa nama dari tubuh aduhai ini??, kata Leo mengelus-elus pinggangku.
Syam melepaskan cengkeramannya. Rahangku terasa sangat ngilu.
?M.. Marie. Tolong kalian segera keluar dari villa ini, aku mohon?, rengekku.
?Enak saja! Kami sudah masuk, mana mungkin keluar tanpa membawa hasil?, jawab Syam yang lebih cepat marah.

Leo menepuk bahu Syam. Syam mundur beberapa langkah.
?Marie.. kami mampir khusus untuk menikmati kecantikanmu. Lihatlah, kau memiliki tubuh yang sangat sensual. Juga wajah yang cantik, sayang kalau tidak dinikmati. Syam! Lihatlah bibir nona Marie ini, bukankah sangat sexy??, kata si Leo sambil segera menyerang bibirku.

Syam hanya tersenyum membiarkan Leo memagut bibirku dengan rakus. Tercium bau alkohol dari mulutnya. Aku ingin meronta tapi mulutku telah dijejali dengan lidah Leo. Kakiku menendang-nendang tapi tenaga Leo lebih kuat. Tangan kanannya mencengkeram leherku mencegahku menghindar dari pagutannya. Sedang telapak tangan kirinya digosok-gosokkan ke permukaan kemaluanku dengan kasar. Lidahnya terus menjilat-jilat menghisap-hisap lidahku dengan rakusnya. Darahku serasa naik antara rasa sakit dan nikmat. Tapi aku masih waras, kutekuk kakiku sehingga mengenai kejantanannya yang mulai tegang. Leo mengaduh kesakitan. Ia nampak misuh-misuh dan ingin memukulku tapi Syam mencegahnya. Leo menunduk sambil memegangi kejantanannya. Syam mendekatiku sambil membuka kaos yang pakainya. Nampak dada bidangnya yang ditumbuhi bulu-bulu halus.

?Sabarlah sayang, akan terasa indah bila kau mau menikmatinya?, kata Syam.
Lalu lelaki jangkung itu mencium bibirku dengan lembut menggigit bibir bawahku perlahan-lahan lalu menyodokkan lidahnya menyusuri benda-benda yang bisa dijangkaunya. Ternyata Syam tidak sekasar yang kukira. Kelembutannya mencumbu bibirku membuatku bagai diperlakukan seperti seorang kekasih. Darahku mendesir-desir. Lidahku pun menyambut lidah Syam yang meminta-minta. Tangan Syam menggerayangi punggungku dan terus turun ke bawah lalu berlabuh di bokongku. Diremas-remasnya mengikuti desah nafas Syam yang sudah mulai naik turun. Jemari tangan itu mengitari bokongku. Jemarinya bermain di bibir vaginaku dengan lembut. Jiwaku rasanya mau terbang. Aku mengharapkan sentuhan itu lebih lama. Tapi tidak, Syam segera mengalihkan jemarinya kembali ke bokongku. Tanpa kusadari Syam menyuntikkan sesuatu, aku tak tahu itu apa. Hanya belum sampai hitungan kesepuluh kepalaku terasa berat. Mataku berkunang-kunang.

Terdengar tawa kedua pemuda itu sayup-sayup. Rupaya mereka telah menyuntikkan semacam obat perangsang ke dalam tubuhku. Tubuhku terasa kejang. Darahku naik ke ubun-ubun. Hawa dingin terasa menjadi panas. Aku menggeliat-geliat menahan birahiku yang melaju tanpa rem. Bibirku mendehem-dehem. Kemaluanku terasa hangat, payudaraku nampak bengkak dengan sendirinya. Gelora birahiku melonjak-lonjak. Seperti ada kekuatan yang mendorongku untuk segera bercinta dengan mereka, ingin agar mereka segera menggerayangiku, mencumbuku, ohhh… Bajingan! Mereka hanya tertawa-tawa melihatku bersimbah keringat, berkelojotan menahan birahiku. Apa mereka tak tahu aku ingin segera mereka sentuh…
?Syamm… Leo… kenapa kalian hanya diam saja… kemarilah.. aku… ingin…?
Tawa mereka semakin lebar.

?Syam, tadi dia menolak sekarang?! Ha…ha..?
?Ayo Leo, bidadari kita ini sudah tak sabar rupanya?
Samar-samar kulihat keduanya membuka semua pakaian yang melekat di tubuh masing-masing. Nampak penis-penis yang besar menegang menantang. Kemudian keduanya mengundi siapa dulu yang menggarapku. Ternyata Syam. Ia mendekatiku dan kembali mencumbu bibirku, tubuhnya menempel erat di tubuhku. Sehingga dadanya yang bidang menempel dengan kedua payudaraku yang telah menegang. Tangannya meremas-remas bokongku yang montok lalu membelai-belai selakangku yang telah tersendal-sendal oleh penisnya yang mengacung-acung. Ohh.. bagai terbang ke awan. Kemudian iapun menurun dan mendapati kedua payudaraku. Matanya berbinar-binar. Diciuminya dadaku hingga terasa hangat nafasnya lalu dimasukkannya nipples-ku ke dalam mulutnya. Aku mendesah-desah ketika nipples-ku dijilat-jilat lalu dihisap kuat-kuat oleh lidah lincahnya.

?Oah… auh.. Syamm…?
Leo yamg mulai tak sabar segera melepaskan kedua ikatan tanganku. Lalu ia ikut bergabung dengan melumat bibirku dari arah samping. Tanganku menjambak-jambak rambut Syam sambil meladeni Leo. Kini gerakannya lebih lembut walau tak selembut Syam. Sepuluh menit kemudian mereka melepaskan mulutnya dari tubuhku. Aku terkulai di lantai memandangi kedua payudaraku yang terasa sangat berat membengkak, nampak beberapa bekas gigitan Syam.

Samar-samar terlihat Leo berdiri diatas tubuhku. Ia mengacung-acungkan penisnya yang besar menegang dan memintaku untuk mengulumnya. Aku bangkit dari tidurku dan tak berapa lama penis berkulit kecoklatan itu telah masuk ke dalam mulutku. Leo mengelus-elus rambutku sambil terus menyodokkan penisnya ke dalam mulutku. Aku mengulumnya, lidahku menyapu semua bagian benda panjang itu. Leo mengocok-ngocoknya berirama hinga ujungnya menyemburkan cairan sperma.

?Syam! Aku keluar Syam! Keluar…, aarrghh…?, teriak Leo.
Aku ingin memuntahkannya tapi Leo mencegahnyanya dengan terus menyodokkan penisnya.
?Telan sayang, telan…?, terdengar suara Syam yang telah meremas-remas kemaluanku yang terasa lengket dari belakang.

Perlahan-lahan Syam menuntunku untuk menungging. Kakiku bertumpu pada lutut sedang tanganku berpegangan pada kedua paha Leo. Aku tak tahu apa yang diperbuat Syam. Yang kurasakan hanya nikmatnya penis Leo. Tak kuduga tiba-tiba terasa ada benda asing yang masuk ke dalam lubang vaginaku.
?Aaaah…?, teriakku tertahan.

Gigiku menggigit penis Leo nenahan rasa nyeri di lubang kewanitaanku itu. Leo berjingkat-jingkat menahan rasa sakit sambil misuh-misuh. Tapi Syam bagai tak peduli terus berusaha menerobos tirai-tirai kewanitaanku. Hingga akhirnya jebol, darah mengucur sampai pada pahaku. Aku menangis tersendat-sendat tapi Syam semakin asyik memainkan penisnya di memekku. Memasukkannya beberapa senti lalu mengeluarkannya, belum sampai keluar sudah disodokkannya lagi. Sperma muncrat ke dalam lubang vaginaku. Dalam tangis jiwaku seakan melayang. Sejujurnya aku sangat menikmatinya saat itu. Terasa sangat indah ketika Syam menggoyang-goyangkan penisnya di dalam lubang vaginaku.

Sekitar pukul sepuluh malam. Keringatku mengucur deras. Aku telentang di lantai. Di sampingku nampak Syam yang juga terengah-engah. Tapi Leo ternyata belum puas. Dicumbunya kelaminku dengan lidahnya. Licah menyusuri dinding-dinding vaginaku menghisap-hisap klitorisku dengan gemas. Mataku berkejap-kejap menahan nikmat yang tercipta. Selakanganku mengatup mencengkeram kepala Leo agar tak pergi dari kemaluanku. Sepuluh menit kemudian Leo memasukkan jari tengahnya dengan mudah ke dalam lubang memekku. Untuk kedua kalinya pertahananku jebol. Cairan kewanitaanku muncrat membasahi telunjuk Leo. Ditariknya jari tengah Leo yang bersarung di memekku. Tanpa rasa jijik dijilatnya jari tengah yang berlumuran cairan kewanitaanku itu dengan senyum kepuasan.

Terdengar suara orang ronda diluar melintas di depan villa. Maka dengan tergesa-gesa Syam dan Leo mengenakan pakaiannya lalu melompat dari jendela kamarku meninggalkanku dalam keadaan sangat lemah. Aku berusaha menjerit memanggil-manggil penjaga ronda keliling itu. Tapi suaraku bagai tersumbat. Belum sampai sepuluh hitungan pandanganku telah gelap gulita.

Minggu, 04 Februari 2018

Cerita Sex Dengan Buto Ijo

Pelangi QQ - Cerita Dewasa Mesum Dengan Mahluk Halus Buto Ijo -  ini dikisahkan oleh seorang kenalan saya, seorang pria berusia hampir 60 tahun sebut saja namanya Pak Puspo. Pak Puspo ini sejak muda bekerja pada sebuah penginapan kecil yang lumayan ramai juga d
i Jl. Prawirotaman, Yogyakarta. Saya ketemu bapak ini pada tahun 2002, waktu itu saya bekerja di sebuah rumahsakit sebagai marketing. Tugas saya menjalin kerjasama dengan hotel-hotel dan penginapan yang ada di Jogja.
Pak Puspo mengisahkan sebuah cerita yang sangat menggairahkan namun sekaligus menegangkan. Kejadianya pada akhir tahun 70an atau awal 80an, saya agak lupa dan terjadi beruntun selama beberapa hari. Waktu itu beliau selain bertugas sebagai recepsionis atau penerima tamu pada siang hari juga sekaligus penjaga penginapan tersebut. Setiap malam beliau tidur di sebuah kamar di penginapan tersebut yang terletak agak di belakang. Penginapan tersebut dibangun entah tahun berapa, tapi sudah cukup tua.

Pada suatu malam kira-kira jam setengah satu, ketika badan sudah mulai letih, Pak Puspo beranjak ke kamar tidur untuk istirahat. Beliau merebahkan badan yang penat ke atas kasur yang cukup empuk dan nyaman, sebentar saja Pak Puspo udah sangat mengantuk. Karena capeknya Pak Puspo tidak sempat menutup pintu yang setengah terbuka. Antara sadar dan tidak Pak Puspo melihat sekelibat bayangan perempuan melalui celah pintu. Beliau ingat tamu perempuan yang menginap di sana berbadan agak gemuk, tapi yang dilihatnya perempuan yang tinggi semampai dan berambut sampai di atas pinggang. “Agak kaget memang, tapi saya tidak terlalu menggubris, saya lanjutkan tidur saya,” Pak Puspo bercerita dengan semangat.

Malam berikutnya Pak Puspo tidur sekitar jam duabelas malam, karena temannya yang menggantikan jaga di resepsionis tidak terlalu repot. Lagi-lagi pintu kamar dibiarkan setengah terbuka, setelah beberapa waktu merebahkan diri kembali ada bayangan perempuan seperti kemarin malam. Pak Puspo bertanya-tanya dalam hati siapa sebenarnya bayangan itu, namun Pak Puspo kembali tidak terlalu memusingkan diri. Beliau tertidur lelap sampai akhirnya terbangun karena merasa ada yang menyentuh kakinya. Dengan sambil tiduran beliau membuka mata, alangkah kagetnya beliau melihat sesosok wanita yang sangat cantik dengan rambut tergerai duduk di sebelah kakinya.

“Wajahnya cantik sekali mas, tapi memang agak pucat, baunya wangi sekali tapi wanginya halus gak menyengat,” beliau bercerita. “Wanita itu hanya tersenyum manis, kemudian pergi, anehnya saya nggak merasa takut sama sekali,” beliau menambahkan. Setelah itu akhirnya Pak Puspo tertidur lagi sampai pagi hari.

Malam ketiga Pak Puspo merasa penasaran dengan kejadian dua malam berturut-turut itu. beliau sengaja tidur agak awal, sekitar jam sebelas malam. Beliau menunggu sosok wanita itu datang lagi. Satu jam menunggu membuat Pak Puspo agak ngantuk, akhirnya dia tertidur juga. Pada sekitar jam satu malam beliau dibangunkan oleh sentuhan lembut pada kaki. Pak Puspo bangun dan melihat sosok perempuan yang kemarin menghampirinya. “Wanita itu tersenyum, kemudian dengan lembutnya memijit kaki saya,” kata pak Puspo. Lebih lanjut beliau bercerita, “Agak lama dipijit dan pijitannya enak sekali, saya belum pernah dipijit seenak ini. Saya diam aja karena memang bener-bener enak.” Setelah lama memijit, wanita itu tidur disamping Pak Puspo dan mulai membuat rangsangan layaknya suami istri sedang bercinta. Singkat cerita Pak Puspo dan sosok wanita itu melakukan hubungan badan. “Mas rasanya lain, nggak seperti dengan istri saya, ini sangat lembut, hangat pokoknya saya gak pernah mengalami kenikmatan ini sebelumnya,” beliau menjelaskan dengan semangat.

Kejadian ini berlangsung selama beberapa hari mungkin sampai lima kali, Pak Puspo sendiri juga lupa berapa kali beliau tidur bersama sosok wanita tersebut.

Suatu malam setelah kejadian itu, Pak Puspo menantikan saat-saat indah tersebut berulang kembali, namun apa yang terjadi?

Waktu itu sekitar jam setengah dua malam, beliau terbangun dan mencium bau yang sangat anyir, sangat tidak enak dan membuat mual. Beliau bangun, dan bertanya-tanya bau apakah itu, namun belum sempat terjawab, datang sosok besar hitam berbulu dengan mata merah menyala, kuku tangannya panjang-panjang, sangat menakutkan, “dia menunjuk ke arah saya,” kata beliau. Pak Puspo menyebut sosok itu sebagai Gandaruwo. Tanpa basa-basi Gandaruwo itu mencekik leher Pak Puspo, sampai gak bisa bernafas. Beliau bergumul hebat dengan mahkluk tersebut. Dengan spontan Pak Puspo berdoa memohon bantuan dari yang kuasa. Akhirnya Gandaruwo tersebut melepaskan tangannya dari leher Pak Puspo, mundur satu langkah, wajahnya masih menunjukan marah, lima detik kemudian Gandaruwo tersebut pergi dan hilang pula bau anyir itu.

Pak Puspo terduduk lemas di lantai, dan sebisa mungkin berdoa mengucapkan terima kasih pada Tuhan karena telah mengusir mahkluk itu. “Kalau tidak ada pertolongan Tuhan mungkin saya sudah nggak bisa bertemu mas dan menceritakan kejadian itu,” kata Pak Puspo menutup cerita.