Rabu, 29 November 2017

CERITA DEWASA KU GENJOT MEMEK TEMBEM DUA GADIS SEKSI


PelangiQQ - Sekarang ini aku berstatus mahasiswa hari jumat hingga minggu saya pulang dirumah, waktu lagi nyantai nyantai ibu memanggilku selekasnya saya beranjak serta menjumpai beliau nyatanya saya diminta untuk mengantar berkas pada rekan arisannya segera saja saya pergi lantaran cuaca waktu itu mendung lantaran saya telah tau tempatnya tak jauh dari rumahku, sesampainya di sana saya lihat rumah yang besar serta menawan.

Saya selekasnya memijit bel di pintu pagar rumah itu. Tak sebagian lama keluarlah seseorang gadis manis yang menggunakan kaos bergambar tweety kedodoran hingga tak tampak bahwa gadis itu menggunakan celana, meskipun pada akhirnya saya lihat dia menggunakan celana pendek.

Secara singkat saya selekasnya ajukan pertanyaan perihal kehadiran rekan ibu saya.

“Hmm.., sorry nih, Ibu Raninya ada?, saya membawa kiriman untuk beliau”, tanyaku.

“Wah lagi pergi tuh, Kak.., Kakak siapa ya? ”, tanyanya lagi.

“Oh saya anaknya Ibu Erlin”, jawabku.

Mendadak cuaca mendung serta mulai gerimis.

Hingga gadis manis itu mempersilakan saya masuk dulu.

“Kakak nganterin apaan sih? ”, tanyanya

“Wah.., tidak tahu tuh sepertinya sih berkas-berkas”, jawabku sembari mengikutinya ke tempat tinggalnya.

“Memang sih tadi Ibu titip pesen jika kelak ada orang yang nganterin barang buat Ibu.., namun saya tidak nyangka jika yang nganter cowo cakep! ”, tuturnya sembari tersenyum simpul.

Mendengar pernyataan itu saya jadi salah tingkah. Waktu saya masuk ruangan tengah rumah itu, saya menjumpai seseorang gadis manis lagi yang tengah asik nonton TV, namun lihat kami masuk ia seperti gugup serta mematikan TV yang dilihatnya.

“Ehmm.., Trid siapa sih? ”, bertanya gadis itu.

“Oh iya saya Astrid serta itu rekanku Awal, kakak ini yang nganterin pesanan mamaku.. ”, jawab gadis yang memiliki rumah yang nyatanya bernama Astrid.

“Eh iya nama gue Ian”, jawabku.

Selang beberapa saat saya dipersilakan duduk oleh Astrid. Saya selekasnya mencari posisi paling dekat untuk duduk, mendadak waktu saya mengangkat bantal yang ada diatas kursi yang bakal saya menempati saya temukan suatu VCD porno yang selekasnya kuletakkan di sebelahku sembari saya berkata, “Eh.., jika ini punya kamu nyimpannya yang bener kelak ketahuan lho”.

Dengan gugup Astrid selekasnya menyembunyikan VCD tersebut di kolong kursinya, lantas selekasnya menyalakan TV yang nyatanya tengah menayangkan adegan 2 orang pasangan yang tengah bersetubuh.

Lantaran cemas Astrid tidak bisa ganti gambar yang ada. Untuk menenangkannya tanpa ada memikirkan saya mendadak nyeletuk.

“Emang kalian lagi nonton begini tidak ada yang tahu? ”.

Dengan muka memerah lantaran malu mereka menjawab dengan cara berbarengan namun tak kompak hingga tampak begitu paniknya mereka.

“Ehh.., kita lagi buat pekerjaan biologi perihal reproduksi manusia”, jawab Astrid sekenanya. Bisa kulihat mimik mukanya yang ketakutan lantaran ia duduk pas di sampingku.

“Tugas biologi?, emangnya kalian ini kelas berapakah sih? ”, tanyaku lagi.

“Kita telah kelas 3 SMP kok! ”, jawab Awal.

Saya cuma mengangguk sinyal sepakat saja dengan argumen mereka.

“Kenapa kalian tidak cari jenis asli atau dari buku kedokteran? ”, tanyaku.

“Emang cari di mana Kak? ”, bertanya mereka berbarengan.

“Hi.., hi.., hi.., siapa saja.., jika gue jadi jenisnya mo dibayar berapakah? ”, tanyaku becanda.

“Emang kakak ingin jadi jenis kita? ”, tanyanya.

Mendengar pertanyaan itu giliran saya sebagai gugup. “Siapa takut! ”, jawabku nekat.

[Nonton Juga Film Dewasa disini -” Bioskop Semi “]

Nyatanya, tak tahu lantaran mereka telah ‘horny’ dikarenakan film BF yang mereka lihat itu, Astrid selekasnya mendekatiku dengan malu-malu.

“Sorry Kak bisa ya ‘itunya’ kakak Astrid pinjem”, bisiknya.

Dengan jantung yang berdegup kencang saya membiarkan Astrid mulai buka retsleting celanaku serta tampak penisku yang masih tetap tergeletak lemas.

“Hmm.., emangnya orang rumah anda pada pulang jam berapakah? ”, tanyaku kurangi degup jantungku.

Tanpa ada dijawab Astrid cuma memegangi penisku yang mulai menegang.

“Kak, jika cowok berdiri itu seperti gini ya? ”, tanyanya.

“Wah segini sih belum apa-apa”, jawabku.

“Coba anda raba serta elus-elus terus”, jawabku.

“Kalo di film kok sepertinya diremas-remas selalu juga dimasukin mulut namanya apa sih? ”, tanyanya lagi. Kemelut penisku nyaris meraih optimal.

“Nah ukuran segini umumnya cowok mulai bisa mengawali untuk bersetubuh, bagaimana jika saat ini saya kasih tahu perihal alat kelamin wanita, Emm.., vagina namanya”, mintaku.

Tanpa ada banyak bertanya nyatanya Astrid selekasnya melepas celananya hingga tampak vaginanya yang masih tetap ditutupi bulu-bulu halus, Astrid duduk di sampingku hingga dengan gampang saya mengelus-elus bibir vaginanya serta mulai memainkan clitorisnya.

“Ahh.., geli.., Kak.., ahh.., mm.. ”, rintihnya dengan mata yang terpejam. “Ini yang namanya clitoris pada cewek (tanpa ada melepas jariku dari clitorisnya) nikmat kan jika saya beginiin”, tanyaku lagi.

Serta dijawab dengan anggukan kecil. Mendadak Awal yang telah telanjang bulat memasukkan penisku ke mulutnya.

“Kok anda sudah mengetahui caranya”, tanyaku ke Awal.

“Kan nyontoh yang di film”, jawabnya.

Mendadak berlangsung gigitan kecil di penisku, namun kubiarkan saja serta mengarahkan tangan kiriku ke vaginanya sembari kuciumi serta kujilati vagina Astrid. Vagina Astrid mulai dibasahi oleh lendir-lendir pelumas yang meleleh keluar.

Mendadak Astrid membisiku,

Kak ajarin bersetubuh dong..? ”.

“Wah boleh”, jawabku sembari mencabut penisku dari mulut Awal.

“Tapi akan sedikit sakit pertamanya, Trid. Anda tahan yah.. ”, bisikku. Saya mengangkangkan pahanya serta memainkan jariku di lubang vaginanya supaya membiasakan vagina yang masih tetap perawan itu.

Serta saya pelan-pelan mulai menusukkan penisku ke liang vagina Astrid, walaupun susahnya 1/2 mati lantaran pasti masih tetap perawan.

Saat bakal masuk saya selekasnya mengecup bibirnya, “Tahan ya sayang.. ”.

“Aduh.., sakit.. ”, teriaknya. Kubiarkan penisku didalam vaginanya, sebagian menit baru kumulai gerakan pantatku hingga penisku bergerak masuk serta keluar, mulai tampak begitu menikmatinya Astrid bakal pengalaman pertamanya.

“Masih sakit tidak, Trid”, tanyaku. “mm.., tidak.., ahh.., ahh.., uhh.., geli Kak”. Nyaris 30 menit kami bersetubuh serta Astrid mulai meraih klimaksnya lantaran merasa vaginanya basah oleh lendir.

“Kak Astrid pingin pipis! ”, tanyanya.

“Jangan ditahan keluarin aja”, jawabku

“Ah.., ahh.., emm.., e.. mm”, merasa otot vaginanya menegang serta meremas penisku. “Nah Trid anda sepertinya telah merasakan ejakulasi tuh”.

Saya merebahkan badan Astid di sampingku serta selekasnya menarik Awal yang tengah masturbasi sembari lihat film porno di TV.

“Sini anda ingin tidak? ”, tanyaku. Tanpa ada banyak bertanya Awal selekasnya bergerak mendekatiku, kuhampiri dia serta selekasnya mengangkat kaki kirinya serta kumasukkan penisku ke vaginanya serta nampaknya ia menahan sakit waktu terima hunjaman penisku di lubang vaginanya sembari memejamkan matanya rapat-rapat, namun demikian lama saya mengocokkan penisku di vaginanya mulai ia merintih keenakan.

Saya selalu mengerjakannya sembari berdiri bersender ke tembok. “aahh.., Kak.., Awal.., Dini”, jeritnya serta mendadak melemas, ia telah kelur juga pikirku.

Saya bopong gadis itu ke kursi serta rupanya Astrid telah di belakangku serta menyuruhku duduk serta memasukkan penisku ke vaginanya dengan diarahkan tangannya.

Saya sudah bertukar tempat serta style, yang seluruhnya Astrid yang memerintahkan sesuai sama adegan di film hingga pada akhirnya Astrid memberitahuku bahwa ia bakal keluar.

“Trid tahan yah.., aku juga udah mau selesai nih.., ahh.., aahh.., croot.., creett.., creet”, aku muntahkan beberapa cairan maniku di dalam vaginanya dan sisanya aku semprotkan di perutnya.

“Enak.., yah Kak.., hanget deh memekku.., hmm.., ini sperma kamu?”, bisiknya dan kujawab dengan ciuman di bibirnya sambil kubelai seluruh tubuh halusnya.

Setelah itu kami mandi membersihkan diri bersama-sama sambil kuraba permukaan payudara Astrid yang kira-kira berukuran cukup besar untuk gadis seusianya, karena terangsang mereka menyerangku dan memulai permainan baru yang di sponsori gadis-gadis manis ini, yang rupanya mereka telah cepat belajar.

CERITA SEX SUAMI TETANGGA BARUKU BIKIN HORNY

PelangiQQ - Cika seorang ibu muda beranak 2 yang masih cantik dan bohay tergoda dengan suami dari tetangga barunya.  Dikala suami Cika bekerja dan  istri tetangga barunya yang bernama Roky juga bekerja Cika pun berkenalan. Perkenalan singkat itupun berakhir dengan perselingkuhan yang tentunya deselingi dengan hubungan sex yang liar dan bergairah.

Nama panggilanku Cika seorang ibu rumah tangga yang berusia 30 tahun. Aku memiliki 2 orang anak dari pernikahanku dengan suamiku. Aku seorang ibu rumah tangga bertubuh sexy dan montok. Walaupun sudah memiliki anak aku tetap terlihat segar bugar. Aku rajin perawatan tubuh serta memanjakan diri di salon.


Rambutku panjang berkulit putih bertubuh sexy itulah aku. Penampilan bagiku nomor satu, aku harus terlihat menarik dan cantik. Suamiku juga sayang sekali denganku tidak akan melirik wanita lain lagi. Aku selalu memberikan suamiku yang terbaik apalagi dalam bercinta. Sensasi bercinta di malam hari sangat hot suamiku kadang tidak tahan menghadapiku di ranjang.

Aku juga mengikuti senam biar tubuhku tetap kencang dan fit. Di rumah aku memiliki pembantu khusus untuk merawat anakku. Jadi aku bisa free setiap harinya banyak bersantai di rumah.posisisex.com Pekerjaan rumah paling memasak udah itu aja. Selebihnya aku menyempatkan diri untuk perawatan. Aku diberi fasilitas mobil pribadi jadi mau kemana saja aku bisa sendirian layaknya seorang gadis.

Suamiku bekerja di salah satu perusahaan besar sebagai manager. Kerjanya juga jauh dari rumah tiga hari sekali pulang. Jadi kangennya numpuk setiap 3 hari baru bertemu. Bahkan untuk melampiaskan kita sering phonesex videocall untuk melepas rindu. Kita berdua sama-sama penggila seks bisa dibilang hypersex.

Nggak ketemu 3hari bagai 3 tahun , setiap sehari sebelum pulang aku merawat kewanitaanku terlebih dahulu. Biar kalau pulang suami makin sayang dengan kewanitaanku. Aku sering menggunakan manjakani untuk merawatnya agar kotoran yang ada didalam bisa keluar semua. Memprioritaskan kewanitaan itulah aku.

Payudaraku yang besar aku olesi minyak agar makin terlihat makin besar. Memekku juga tercium sangat harum ketika aku beri pewangi. Aku memakai bra berukuran 36B semok dan montok sekali. Make up yang tebal sudah menjadi andalanku. Aktvitas setiap pagi aku menyirami tanaman di taman depan. Memakai celana pendek dan kaos ketat aku terlihat seperti ABG.

Sambil menunggu tukang sayur aku melakukan aktivitas rutin di depan rumah. Melakukan olahraga ringan jalan-jalan di halaman rumah. Terbiasa bangun pagi membuat aku hidup sehat. Mata terbuka dan menghembuskan nafas diudara pagi membuat badan menjadi segar. Kemudian mandi dan membaca majalah di gazebo belakang rumah. Anak-anak sekolah diantar pengasuhnya.

Suatu hari aku memiliki cerita yang sangat menarik dengan tetangga baruku. Kala itu aku sedang menikmati sore dengan secangkir kopi. Aku melihat samping rumahku sudah ada penghuni barunya. Tampaknya aku memilki tetangga baru, kepo nih aku. Aku mengintip dari pagar rumahku dan yang aku lihat seorang pemuda dengan wanita muda.

Mereka tampaknya menempati rumah karena membawa peralatan rumah tangga banyak sekali. Keesokan harinya aku melakukan aktivitas seperti biasa, aku melihat tetangga baru itu sedang jogging keliling kompleks. Kemudian istrinya berangkat kerja dengan mengendarai sebuah mobil. Aku berniat untuk berkenalan dengan tetangga baruku.

Aku pun memberanikan diri untuk berkenalan dengan pemuda itu. aku mendekatinya yang sedang beristirahat di depan rumah,

“penghuni baru ya mas..”
“ohh iya mbak ini saya kontrak disini kebetulan saya baru saja menikah dan tempat kerja istri di dekat kompleks sini…”
“oohh gitu ya mas, pengantin muda dong…” ucapku dengan genit
“perkenalkan mbak nama saya Roky…”

Kita pun berkenalan layaknya tetangga yang sudah akrab. Satu dua hari kita sering bertemu namanya tetangga pasti saling membantu. Istrinya juga baik sama aku kita ngobrol biasa. Namun lama-lama ada yang membuat aku terpesona. Setiap pagi olahraga bareng dengan Roky keliling kompleks, posisisex.com sedangkan istrinya pergi bekerja. Roky hanyalah pegawai swasta memiliki usaha jual beli burung.

Sering aku menemani dia ngobrol di depan rumah. Suatu hari aku memiliki niatan untuk bercumbu dengannya. Setiap kali bertemu rasanya aku horny deh jika pagi hari jogging dia memakai celana pendek yang ketat sehingga kontolnya terlihat jelas. Pagi hari aku berniat jogging sebelum aku menghampirinya dia sudah berada di depan rumahku.

Kita bermain bulu tangkis saat itu, aku sengaja memakai baju yang sexy biar dia juga bergairah melihatku. Kita memiliki hobi yang sama yaitu olahraga. Payudaraku yang besar terlihat naik turun ketika bermain bulu tangkis. Setengah permainan aku berhenti karena keringat sudah jatuh bercucuran. Aku minum segelas air putih bersamanya.

Keringat sudah mengering aku berniat mengajak dia berenang dibelakang rumah,
“berenang yuk?”
“ayukkk mbak kebetulan lagi pengen berenang…”

Kita menuju belakang rumahku air dikolanm tampaknya segar sekali. Aku berganti pakaian menggunakan bikini dan celana dalam. Dari kejauhan aku melihat Roky memakai celana renang yang sangat pendek. Kontolnya terlihat jelas dan sangat besar, aku udah nggak sabar pengen emut kontol Roky.

Aku mendekatinya dan menggerakkan tubuhku, payudaraku yang hot membuat mata Roky terbuka lebar. Aku mengikat rambut panjangku ke atas. Terlihat leherku yang mulus payudara yang sexy dengan belahan yang terlihat jelas. Pahaku mulus sekali Roky tak henti-hentinya memandangiku dengan tajam. Kemudian aku menarik dia masuk ke kolam kita berenang berdua.

Aku terus mendekatinya aku pun pura-pura terkilir di dalam kolam. Dia menggendongku untuk duduk di gazebo. Kita berdua basah kuyup celananya semakin lepek dan kontolnya yang besar semakin menggoda aku. Dia memijit kakiku yang terkilir tiba-tiba aku nyeletuk dan berkata,

“boleh nggak aku membeli burungmu?”
“boleh dong mbak Cika…silahkan saja….”
“maksud aku burung yang ini …. “ tanganku memegang kontol Roky.
“apaan sih mbak…”
“udah jangan mengelak kamu pasti horny kan melihatku….”
Tanpa basa basi Roky pun langsung mendekapku kemudian dia menciumi leherku dengan lembut,
“mmmm….aaaaaaaaaahhhh……”

Tanganku meremas kontol Roky biar makin tegang. Roky melepaskan pengait braku dan dia langsung menangkap payudaraku dengan kedua tangannya. Lidahnya mendekati putting susuku yang menonjol, lalu dia jilati dan aku merintih,

“aaaaakkkhh….aaaaahhhh….terus….sayang….ooohhh…..”

Aku ditidurkan di gazebo dekat kolam renang, udara pagi hari yang masih sejuk seakan menemaniku. Kontol Roky pun menengang mengenai memekku, tanganku dengan cepat memegangnya dengan erat. Setelah aku pegang gairah Roky semakin besar dia pun mengulum putingku dengan keras. Dia emut dan dia mainkan sesuka hatinya,

“ssssshhh…aaahh..aaaahhh…..”

Roky terjerat dalam birahiku yang kuat dia menciumi seluruh tubuhku. Seketika aku mengejang merasakan kenikmatan yang dia buat. Dia menjilati dari dagu telinga hingga leherku posisisex.com. Aku menggeliat manja sambil merintih nikmat. Telingaku dijilati dan aku meraih tangannya agar meremas-remas payudaraku. Aku terbuai dengan jilatan penggairah nafsu itu.

Bibirku dicium dengan lembut permainan lidah Roky sangat nikmat. Aku membalas ciumannya dengan penuh nafsu. Aku tarik lidahnya dan aku kulum terus hingga Roky memejamkan matanya. Dia melanjutkan dengan jilatannya hingga kepusar dan turun ke bawah. Memekku sudah bergetar tak sabar ingin segera di jamah Roky.

Dia membuka celana dalamku dan melihat memekku yang segar. Kebetulan tadi aku beri pembersih dan pewangi untuk menambah gairah pria. Dia membelai memekku dengan lembut , bulu-bulu kemaluan ku yang rimbun membuat dia semakin penasaran dengan memekku,

“memek Mb Cika gembul dan menggairahkan ya, aku horny mbak…”
“iya sayang..silahkan kamu mainkan memek mbak sesuka hatimu….’ Jawabku dengan manja.
Aku pun melebarkan kedua pahaku hingga terbuka lebar di depan matanya. Dibagian atas mencuat daging kecil seperti menantang , aroma yang membuat Roky semakin horny. Kepala Roky aku tekan di depan memekku , bibir Roky medekati dan dia menjilati memekku. Aku semakin membuka pahaku ebar biar dia makin puas menikmati memekku.

Dia mengecup memekku yang beraroma menyengat itu. Roky semakin bergairah dia pun kalap semua bagian memekku dijilati dan diemutnya hingga basah. Aku mengeluarkan banyak cairan dari memekku karena memang aku sangat horny ketika dia mengecup itilku,

“oooohhh….aaaahhh…terus sayang…..nikmat sekali…ooooohhhh….”

Ketika Ypgi berhenti menciumi memekku aku bangun dan meminta dia untuk terbaring. Aku berada diatasnya aku belai tubuhnya, aku pegang kontolnya yang besar itu. Aku berusaha menjilati kontol Roky yang besar itu, perlahan aku masukkan penisnya ke dalam mulutku. Aku emut dan aku kocok terus hingga Roky merinttih nikmat,

“mmmm…aaaaaahhhh mbakk…..ooohh….”

Gerakan mengulum kontol Roky pun semakin cepat aku bergairah sekali. karena kontol Roky berukuran lebih besardari suamiku. Dengan lahapnya aku mengulum kontol itu, Roky terus merintih. Lalu aku berada diatasnya, aku coba menggesek-gesekkan memekku dengan kontolnya. Cairan nikmat dari memekku keluar terus membuat gesekan itu semakin licin.

Aku berusaha memasukkan kontol Roky ke dalam lubang memekku. Perlahan dan masuklah ke dalam memekku,

“jjjllleeeeebbb…..aaaakkhh…..aaaaahhhh……”

Kontol sebesar itu masuk ke dalam memekku, aku pun menekan pantatku keluar masuk. Tekananku lambat perlahan membuat gairah semakin memuncak posisisex.com. Aku menggoyang-goyangkan memekku, terus aku tusuk-tusukkan memekku dengan kontol Roky yang tertancap. Roky  pun berguling dia berada diatasku, dia menusuk-nusukkan kontolnya ke dalam memekku.

Kekuatan pemuda ini memang nyata dengan posisi dia diatas ku dia bergoyang sesuka hatinya. Aku menjepit kuat kontol Roky agar lebih nikmat ketika keluar masuk di dalam memekku,

“hhhggggg…ooggghhh…aaaahh…oooohh…..”

Aku mengimbangi gerakan Roky yang semakin cepat. Karena gairah semakin memuncak Roky memainkan pinggulny abergoyang-goyang , sungguh nikmat sekali. Aku menjepit kontolnya kembali agar gerakan Roky tidak terlalu cepat. Keluar masuk dengan beringas, kontol itu menembus memekku dengan penuh kegairahan.

Aku terus mengangkat pantaku dengan perlahan aku berusaha menggoyangkan. Perlawanan demi perlawanan aku berikan membuat keadaan semakin memanas,

“aaaahhh….oohhh….aaaaaahhhh….terus sayang….ooohh…”

Dia memberikan kenikmatan yang tak terbatas, kontolnya asyik dengan memekku. Bibirny apun enggan diam dia masih saja mengulum putting susuku. Aku sangat bergairah karena atas bawah dia mainkan dengan sangat nikmat. Putting susuku dia emut dan dia tarik aku merintih dengan keras,
“aaaakkkhhh….aaaaaahhh….oooohhh…aaaaahhhh……nikmat sekali…..”

Nafsu itu menguasaiku dan Roky wajah Roky memerah keringat bercucuran membasahi tubuhku. olahraga pagi dengan ngeseks memang paling nikmat. Kontol Roky belum juga lepas dari jepitan memekku. Aku menjepit terus agar lebih lama di dalam memekku. Dia bisa menahan agar sperma tidak keluar cepat.

Tampaknya dia masih ingin menikmati jepitan memekku lebih lama. Ketika aku jepit perlahan kemudian aku lepaskan. Aku jepit lagi dan aku lepaskan lagi,
“mmmhhh…aaaahhh….ooohhh….aaaaaahhhh…..”

Kontol besar itu ingin lepas karena cairan nikmat akan segera membasahi bibirku. Dia menarik kontolnya dan dia dekatkan dengan mulutku,

“cccccrrrroooootttt….ccccrrrroooottt…..ccccrrrrroooottt……”

Persis di depan mulutku aku pun menelan cairan sperma Roky yang sangat nikmat. Lalu kita berpelukan dan kembali masuk ke kolam renang dengan keadaan telanjang. Kita berenang di dalam air tanpa busana, dia memelukku dengan erat dan meremas payudaraku. Tampaknya siang sudah tidak bersahabat, kita pun beranjak dan mengambil handuk.

Roky berpamitan untuk pulang tak lupa aku memberikan ciuman hangat sebagai tanda terimakasihku. Itulah kisahku ngeseks dengan tetangga baruku. Perselingkuhan kamipun terus berjalan tanpa ada yang tahu. Kami sering melakukan hubungan sex ketika suamiku tidak ada dirumah dan begitu pula ketika istri Roky tidak dirumah. Memang benar rumput tetangga terlihat lebih hijau.Sekian.

Senin, 27 November 2017

Nikmat Nya Bercinta Di Pantai


PelangiQQ - Saat itu masih pagi, sekitar jam 6.30. Matahari mulai muncul di ufuk timur. Udara terasa dingin di dalam kamar dan menembus daster satin tipis yang saya kenakan. Saya sudah terjaga cukup lama di tempat tidur dan akhirnya bangun juga untuk ke kamar mandi, sekedar cuci muka dan sikat gigi. Setelah minum kopi, saya memutuskan untuk berjalan-jalan ke pantai di belakang cottage tempat saya menginap.

Kebetulan cottage ini mempunyai pantai yang secluded tapi indahnya luar biasa. Saya berlibur sendirian di sini karena memang tujuannya untuk menyendiri, mumpung kuliah juga masih libur. Itung-itung refreshing dari kehidupan kota yang bising. Setelah mengenakan bikini pink, mengambil novel, sunglasses Armani, akhirnya berangkat juga saya ke pantai tersebut.

Oh ya, sebenarnya risih juga mendeskripsikan bagian tubuh sendiri, tapi rasanya kurang pas kalau ‘blank’ tidak ada bayangan apa-apa. Bukan seperti yang anda bayangkan, nothing special in me.. everything’s in average size.

Usia saya 22 tahun, tinggal di kota S. Tinggi saya sekitar 160 cm, berat 50 kg. Saya berkacamata minus tapi lebih sering memakai contact lens. Rambut hitam di-highlight merah pendek sebahu, kulit saya kuning langsat sebagaimana warna kulit keturunan China pada umumnya. Untuk ukuran payudara, seperti yang saya bilang tadi, rata- rata, tapi cukup bulat dan padat. Kecuali paha saya.. ukurannya lumayan tapi proporsional kok. Dari itu semua yang paling saya sukai adalah leher saya yang jenjang dan sensitif serta pinggul saya yang membuat siluet tubuh saya lebih ‘pas’.

Anyway, setelah jalan beberapa menit, sampailah saya di pantai itu. Masih sepi sih kalau pagi begini, mungkin orang-orang masih baru bangun atau sedang breakfast. Biasanya di pantai ini memang sudah umum orang bertelanjang, malah jika ada yang ingin ‘ML’ disitu pun tidak dilarang kok.

Karena tidak ada partner dan tidak ada pikiran kesitu, sayapun cuek saja, pokoknya mau santai nih ceritanya. Setelah menggelar handuk pantai, saya pun rebahan, tengkurap sambil baca novel Harlequin yang saya bawa tadi. Saya memang penggemar novel Harlequin, jadi ke mana- mana bawaannya novel- novel itu saja. Ceritanya bagus, sering nyerempet-nyerempet malah, dan itu yang bikin tambah asyik.

Baru 10-15 menitan tenggelam dalam novel, tiba-tiba saya terganggu dengan bayangan yang menutupi halaman yang sedang saya baca. Kontan saja saya langsung mendongak sambil mengernyit silau. Maklumlah, sunglasses saya kacanya tidak begitu gelap, jadi kadang masih sedikit silau. Akhirnya bersuara juga tuh si pemilik bayangan, “Sorry, Do I interrupt you?”. “Yes, if you keep standing there,” jawabku judes, abis kesel sih konsentrasiku terganggu. Mendengar jawaban ketus begitu orang tersebut tidak marah, malah tersenyum dan bergeser ke sampingku dan berbaring di situ.

“Kalo di sini nggak menggangu kan?” tanyanya. “Oh, nggak pa-pa kok,” jawabku sambil tersenyum. Abis dia cakep sih, badannya tinggi atletis, dadanya bidang dan rambutnya kecoklatan, kalau warna mata sih masih belum kelihatan, abis sunglasses yang dia pakai gelap sekali. Dia memakai celana renang Speedo yang segitiga, warna biru muda, sexy sekali. Dijejerin cowok cakep begini lumayan asyik sih tapi nervous juga, akhirnya novel tetap dibuka tapi tidak kebaca isinya. Sejauh ini dia masih cuek saja, tidak melakukan tindakan apa-apa.

Tiba- tiba dia duduk (sedari tadi tiduran) dan menyapa saya, “Hai, saya Steve. Nama kamu siapa dari tadi kok diem terus, emangnya novelnya seru bener ya?” Lumayan seru sih, sebelum kamu datang, batinku. “Ah nggak kok biasa aja. Kenalin, saya Sandra.” “Nama kamu manis deh, persis ama orangnya,” jawab Steve. Saya cuma tersenyum sambil say thank’s saja dan mulai berpikir kalau orang ini ada maunya kali. Benar saja, dia minta tolong untuk mengoleskan suntan oil di punggungnya.

Nih orang berani amat.. siapa takut. Saya ambil botol minyak dari tangannya lalu saya tuangkan sedik it di tangan dan saya oleskan ke punggungnya. Sambil senyam-senyum dia bilang kalau olesan saya mantap dan rasanya tangan saya cocok sekali di badannya. Tuh kan para cowok memang hobby ngegombal. Saya kira setelah itu selesai, ternyata tidak semudah itu lolos darinya. Karena saya sudah membantunya akhirnya dia menawarkan untuk mengoleskan suntan oil itu ke badan saya.

Alasannya sih karena dia lihat saya belum memakainya dan sayang kalau kulit saya yang mulus ini terbakar sinar matahari. Kembali sikap yang ‘gentleman’ menang. Pertama sih, dia mengoleskan di punggung saya, pelan- pelan sambil dipijat. Enak banget deh rasanya. Karena ada tali bikini, dia bilang nggak enak kalau nggak dilepas dan dia menawarkan untuk membantu melepaskan ikatan tali bikiniku. Namanya bikini kan cuma seutas tali pegangannya, topless deh saya sekarang. Sudah telanjur basah sih, terusin saja.

Sambil memijat-mijat, Steve bilang kalau dia suka sekali terhadap pinggul saya dan dia pijat pelan- pelan. Saya pun mengerang pelan, karena saya pinggul saya cukup sensitif, jangankan dipijat, dielus saja bisa bikin on kok. Melihat respon saya, Steve malah tambah berani.

Karena dapat lampu hijau, tangannya pun mulai turun ke paha saya yang makin panas dingin. Ternyata tangannya yang pada awalnya mengelus paha, mulai mencari-cari. Otomatis saya buka kaki saya dan dia mulai menyingkap tali celana bikini saya. Jarinya yang besar itu berusaha masuk ke lubang kemaluan saya. Mana mungkin saya diam. Saya memang enjoy sih dikasih permainan jari oleh cowok, tapi tidak terlalu suka masturbasi. Tangan Steve yang licin karena minyak, tambah licin lagi kena juice dari liang senggama saya.

Setelah 10 menit bermain dengan jari Steve yang diwarnai dengan desahan dan teriakan dari mulut saya akhirnya saya mendapatkan orgasme. “You owe me one,” kata Steve sambil tersenyum manis. “OK, it’s your turn to get one too,” jawabku. Sudah terlihat kejantanan Steve yang mengeras dan mengintip di bagian atas Speedo- nya. Kelihatan sekali size-nya yang di atas rata-rata, sudah faktor genetis kali ya kalau average size-nya orang bule di atas orang Asia.

Anyway, performa tetap lebih penting daripada ukuran khan? Para cowok setuju nggak nih? Saya mulai melepas celana bikini saya dan dia pun melepas celana renangnya. Wow.. nggak kuat nih.. ternyata benar dugaan semula. Dan nggak cuman gede tapi juga keras. Setelah menjilati kejantanannya sebentar, akhirnya saya membimbingnya masuk ke ‘sarang’nya. “Aaahh..” kita berdua menjerit (untung masih sepi) “Gila, memek kamu rapat amat.. licin tapi rapat,” kata Steve.

Tidak cuma Steve yang keenakan, saya juga sih. Rasanya punya dia seperti masuk sampai mentok deh, 20 cm sih, diameternya besar lagi. Steve senang mmemainkan payudara saya. Dicium, dipilin-pilin, dicubit dan dielus-elus.

Selama ini saya di atas, dia menikmati tiap goyangan naik turun yang saya buat. Dia terlihat enjoy sambil menyaksikan gerakan payudara saya yang seirama dengan goyangan tubuh saya, semakin terasa saat dia ikut bergoyang seirama dengan saya. Tiba-tiba dia berguling dan membuat saya berada di bawahnya. Kaki saya diangkat ke bahunya dan dia memasukkan kejantanannya lebih dalam lagi.

Saya pun semakin menjerit-jerit liar, “Aaahh.. Steve please, cepetin dong.. ahh.. oh.. oh..” Keringat membasahi tubuh kami berdua. Sexy sekali kelihatannya, tubuh kami mengkilap oleh keringat dan minyak di bawah siraman sinar matahari pagi. Steve merasakan otot-otot kewanitaan saya mengejang dan sesaat kemudian muncratlah cairan hangat dari dalam, bersamaan dengan itu Steve pun mencabut kemaluannya dan memuntahkan isinya di atas perut dan payudara saya.

Warm, smells good dan taste good too. Saya ratakan cairan steve di kedua payudara saya dan setelah itu saya jilati jari-jari saya yang basah. “Kamu keliahatan sangat seksi dan menantang saat kamu menjilati jari-jarimu, enak kan maniku?” tanya Steve. “Sungguh nikmat dan membuatku seakan melayang di langit ketujuh,” jawabku sambil tersenyum nakal. Kami berdua berbaring sejenak dan kemudian memutuskan untuk berenang di pantai. Sungguh nikmat bercinta pada pagi hari di alam terbuka.

Sabtu, 25 November 2017

Kisah Nyata Mabuk Janda Hot



PelangiQQ - ini tentang pengalamanku waktu kuliah dulu dikota Bandung. Pertama-tama perkenalkan namaku adalah Tio, aku mengambil jurusan pendidikan bahasa indonesia.

singkat cerita, kehidupanku terbilang biasa-biasa saja, normal seperti kebanyakan mahasiswa, wajahku terbilang lumayan cakep membuat aku mudah bergaul dan mendekati wanita. Aku orang yang super cuek sehingga aku kadang keseringan membawa wanita di lingkungan kost. Panggil saja pacarku yang terakhir bernama Vivi, aku dan Vivi lama berduaan di kamar kost saling bercumbu sampai suatu ketika Pak Rt dan warga menggerebek kami.

Tp untungnya saat itu kamar sdh dlm keadaan terbuka karena kami memang sdh selesai bercinta. Saat itu Vivi diusir, mulai saat itu juga aku menjadi tdk nyaman tinggal di kost, aku lebih memilih mengurung diri di kamar karena malas bertemu dgn orang sekitar yang kunilai sok suci.
Untunglah, ada tante Mirna yang begitu baik mendengarkan curhatanku. Tante Mirna adalah janda rumah sebelah yg belum punya anak. Baru bercerai setahun yg lalu karena suaminya seorang pelaut yg jarang pulang. Karena dia kesepian akhirnya tante Mirna tdk tahan lalu memelih untuk bercerai. Dia sangat menghibur dan mendukungku.

“Orang sini memang gitu” katanya. suka cuma duit mahasiswa tp ga suka sama mahasiswanya”,
“Iya mbak, aku rencana mau pindah kost aja kalo kayak gini” kataku.
“Terus kalau kamu pergi siapa yang nemenin tante” katanya. Aku hanya tersenyum saja tanpa berpikir untuk berbuat yg aneh-aneh. Tp tatapan matanya begitu serius.
Bibirnya yang pink memudarkan akal sehatku tp sudahlah pikirku bukan saatnya menambah buruk citraku dikampung ini. Tiba-tiba hape ku berdering, Miko sahabatku mengatakan aku harus bergegas ke kampus karena ada tugas penting. Akupun pamitan dari tempat tante dan cabut dgn motorku.
Dijalan aku baru ingat sesuatu
“Sial…tasku….gara-gara berpikir tentang sex dan tugas kuliah aku jadi lupa tasku tertinggal dirumah tante Mirna”. Aku terpaksa balik lagi kesana. Mumpung masih jam 3 pikirku ga akan terlambat. Setibanya di rumah tante Mirna aku langsung masuk rumah tanpa permisi, maklum saat itu keadaan kampung lagi sepi karena pada melayat ditempat orang meninggal. Tp rumah dlm keadaan sepi, kupanggil tante Mirna karena aku tak mendapati tasku di ruang tamu.
“Tante…”teriakku
“Dimana tasku??”, tante Mirna menjawab “di dlm….”sebagian kata-katanya tdk terdengar karena bising suara TV.
“Oh di dlm kamar pikirku, mungkin tante juga di kamar sedang merapikan lemari pakaian. tanpa ku duga aku dan tante Mirna sama terkejutnya.
Rupanya Tante Mirna baru selesai mandi dan dlm keadaan telanjang bulat. Tubuhnya sangat seksi sekali, sangat sintal. Beda kelas dari pacarku Vivi sekalipun vivi sangat montok,….ahh kepalaku tiba-tiba seperti panas. Kontolku jadi tegang dan berdenyut di dlm celana. Tante Mirna langsung mengenakan handuknya. “Astaga, kan tante sdh bilang tadi ada di dlm laci box ruang tamu” katanya sambil melilitkan handuk ketubuhnya. Tetap saja dada, paha dan bokongya kelihatan semok sekali.
Aku malu sekali dan ingin cepat pergi tp tante Mirna menahanku dan berkata….”sekalian donk kamu disini bantuin tante pasang lampu kamar yang mati” katanya. “Asyik”, dlm hatiku, untung dia tdk marah”. Aku mengambil kursi untuk bisa mencapai lampu diatap” saat itu tante Mirna memegagi kursi. Masih mengenakan handuk. Posisi kontolku sangat dekat dgn mukanya, kontolku yang keras terlihat jelas olehnya karena aku memakai celana yg tipis”. Kontolku makin keras karena melihat toketnya dari atas.
Aku yang tdk konsen hampir saja terjatuh dan berpegangan ke pundaknya. Dan jatuh deh handuk tante, dan saat itu aku makin tak bisa menahan lagi. Peduli apa dgn lampu, aku langsung turun dan menciumi bibirnya. Keliahatan tante Mirna juga pengen. Ku lumat bibirnya dan kurasakan sensasi luar biasa bercumbu dgn wanita dewasa. Tanganku tak sabar lagi langsung memegang toketnya yang besar dan kenyal.
“Kamu nakal” bisik tante.
Ku tutup bibirnya dgn ciumanku dan ku gigit pelan. Lembut sekali. Nafsuku sdh sangat menggebu. Ku rebahkan badan tante perlahan dan ku suruh dia mengoral kontolku. Tp dia tdk mau. Ya sdh pikirku aku saja yang menjilati memeknya. Dia begitu menikmatinya. Dia menarik narik rambutku sambil mendesah keenakan.
Akal sehatnya sdh hilang. Ku coba lagi kuarahkan kontolku kemulutnya dan sluuurp. Dia mengulumnya. mengulum dgn sangat bernafsu. Terus dan terus. Sampai hampir keluar maniku. Tp tak boleh berakhir begitu saja. Ku cabut kontolku dan ku masukkan ke dlm memeknya. Peduli amat dgn kondom kataku.
Bleees, memeknya sdh sangat basah jadi mudah sekali untuk masuk. Dia mendesah panjang ku genjot dia berulang-ulang. Sampai akhirnya dia mencapai klimaks dan menjepit kontolku sangat hebat…aku tak tahan lagi..ku cabut kontolku dan ku keluarkan maniku diperutnya, lalu kesadaran kamipun kembali. Kami saling berpandangan…lalu dia tertawa sambil mencubit perutku,
“Dasar nakal kamu hahaha” ku lihat dia memainkan bekas maniku dgn penuh rasa ingin tau.
Mungkin karena sdh lama tdk bercinta. Kami akhirnya berbaring begitu saja sambil mengobrol seolah tak terjadi apa-apa. Semenjak saat itu aku sering menginap di rumah tante Mirna secara diam-diam. Aku masuk rumahnya tiap kali jalanan sepi( sampai aku mencatat jadwal sepinya kampung ) hahahha. Terkadang dlm sendiri aku melamun dan tersenyum membayangkan kehidupanku sekarang. “Mabuk janda kembang gumamku”. Hahaha.

SEKIAN

Pacarku Mengaku Diperkosa Olehku Saat Kepergok Oleh Orang Tuanya



PelangiQQ - Pacarku Mengaku Diperkosa Olehku Saat Kepergok Oleh Orang Tuanya – Cerita mesum pacar munafik yang mengaku diperkosa olehku dengan judul ” Pacarku Mengaku Diperkosa Olehku Saat Kepergok oleh Orang Tuanya ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.

Namaku Denny, aku seorang teknisi computer. Beberapa bulan yang lalu aku kenalan dengan seorang cewek yang bernama Cindy. Dia, seorang gadis yang sangat cantik, tinggi, berkulit putih mulus dan berambut panjang. Dia tinggal di Pondok Indah, aku ketemu dengannya dalam suatu party di rumah temanku.

Dia sebetulnya masih akan mencuti studinya di Melbourne, pada saat itu dia sedang liburan, jadi ia pulang ke Jakarta untuk beberapa bulan saja. Dia anak orang kaya, kamu bayangin saja, dia sekolah di Melbourne dan rumah di PI. Orang tuanya seorang ekspotir kelas menengah.

Aku sebetulnya agak minder juga kenalan dengannya, Kamu bayangkan saja, mana ada sih orang tua yang sudah mati-matian sekolahkan anaknya di luar negeri terus akhirnya cuma jatuh di pelukan teknisi computer. Dia sebetulnya tidak sombong, dia mau mengerti tentangku, dan sebulan yang lalu dia telah resmi jadi pacarku.

Hubunganku dengannya sebetulnya tidak diketahui oleh orang tuanya. Jadi backstreet nih ceritanya. Aku sebetulnya cinta mati kepadanya, anaknya cantik, pandai gaul dan tidak sombong. Suatu malam dia menelponku, dia minta di temani karena rumahnya kosong (kedua orang tuanya ke luar kota), kebetulan malam itu aku juga sedang suntuk banget memikirkan masa depanku.

Malam itu juga tanpa ba.., bi.., bu lagi langsung aku pergi ke rumahnya di PI. Setelah aku sampai di rumahnya, ternyata benar, tidak ada siapa-siapa lagi selain dirinya. Sebetulnya aku curiga juga, kok rumah segitu besarnya masa sih tak ada pembantu atau penjaga seorangpun.

Ah peduli amat pikirku, yang penting malam ini, aku bisa berduaan dengannya. Malam itu dia kelihatan anggun banget, dia memakai terusan tipis dari sutra sehingga setiap lekuk tubuhnya yang indah dapat terlihat dengan jelas. Oh my God, apakah aku mimpi dan ketemu dengan bidadari? Ternyata malam itu sungguh terjadi, dia nyata di depanku dan aku tertegun sejenak menyaksikan karya Tuhan yang sungguh Indah.

Malam itu aku diajak untuk menginap di rumahnya, tentu saja tidak kutolak. Eh Malam itu juga dia mengajak tidur bersama, wah berani betul nih cewek, apa tidak takut aku makan? Malam semakin larut dan udara dingin mencekam, dia sudah mau tidur dan akhirnya akupun menemaninya tidur.

Wah, ternyata betul-betul gila nih cewek, ternyata dia tidak memakai apa-apa lagi selain terusan sutra warna perak itu, ketika dia naik ke tempat tidur, terlihat jelas puting susunya yang berwarna kemerahan. Ketika kita sudah ada di ranjang, dia bilang bahwa sebetulnya dia tidak lama lagi akan kembali ke Aussie untuk meneruskan studinya makanya malam ini dia ingin melepas rindu kepadaku.

Setan juga nih anak, mana ada sih lelaki yang begitu bodoh menolak kalau ada seorang gadis cantik yang secara halus meminta untuk di cumbu, begitu juga aku, langsung saja kukecup bibirnya yang mungil lalu kuhirup air liurnya, dia tampak kesulitan bernafas. Setelah aksi cium-ciuman, kuhisap lehernya yang jenjang sampai menimbulkan cupang/tanda kemerahan dan diapun sepertinya sangat menikmati cumbuanku.

Waktu terus berputar, aku sekarang telah membuka terusan yang dipakainya dan payudaranya yang sangat ranum telah tersaji dan siap untuk di hisap, ketika puting susunya kuhisap-hisap, dia merintih-rintih tanda kenikmatan. Puting susunya aku hisap secara bergantian, kiri dan kanan, dan kadang-kadang aku remas-remas sampai dia menjerit.

Setelah puas memainkan payudaranya, aku lalu mulai menjilati pusar dan terus kurentangkan kakinya sehingga liang kewanitaannya merekah. Bulu kemaluannya jarang-jarang sehingga bibir kemaluannya kelihatan jelas masih indah seperti perawan. Sebetulnya aku baru kali ini melihat kemaluan wanita secara langsung, apalagi kemaluan seorang perawan.

Begitu kurentangkan kakinya, liang kewanitaannya merekah berwarna merah muda dan bagian dalamnya kelihatan ada segumpal daging yang biasa di sebut clitoris. aku nafsu banget, langsung saja kujilati liang kewanitaannya dan kugigit clitorisnya, dia menjerit sambil menekan kepalaku sehingga mulutku jadi rapat sekali dengan bibir kemaluannya.

Tak lama setelah itu, dia kejang-kejang sambil merintih, terus ada cairan bening kental mengalir dari liang kewanitaannya, baunya sedikit amis tapi tanpa pikir panjang langsung saja kujilat dan telan, ternyata dia telah orgasme. aku tidak jijik karena aku tahu bahwa dia masih perawan, jadi belum pernah di tusuk oleh orang lain sehingga masih bersih.
Setelah dia orgasme, tampaknya dia lemas tak berdaya, terus langsung saja kubuka celanaku biar barangku yang dari tadi sudah tegang bebas. Tanpa meminta ijin darinya, langsung kutusukkan penisku ke liang senggamanya. Wah susah juga, liang senggamanya masih sempit, sehingga penisku harus kutekan kuat-kuat sehingga bisa masuk secara perlahan-lahan.

Ketika penisku mulai masuk, dia sepertinya senang sekali dan kelihatan seperti sangat menikmati permainan ini sehingga aku termotivasi lagi untuk memaju-mundurkan penisku. Akh nikmat sekali, penisku seperti di pijat-pijat, gerakan maju-mudur yang kulakukan main lama makin cepat sehingga dia terhentak-hentak diatas ranjang.

Permainan itu aku lakukan sekitar lima belas menit, lalu dia bilang bahwa dia mau keluar, lalu dia memeluk tubuhku erat sekali terus teriak kecil sambil mengendurkan pelukannya, oh terasa banget, liang kewanitaannya banjir lagi. Selang waktu satu menit, ketika aku mau keluar, kutekan penisku dengan sangat kuat ke liang senggamanya sehingga air maniku keluar di dalam liang kewanitaannya.

Setelah sama-sama mencapai orgasme, lalu kutarik penisku dan kusodorkan ke mulutnya, ternyata dia langsung menjilati batang penisku. Oh nikmat, dia jilati sampai bersih. Setelah itu saya pun balas menjilati bibir kemaluannya sampai bersih.

Tak terasa waktu telah menunjukkan jam delapan pagi ketika aku bangun dari tidur, di garasi sepertinya ada bunyi mesin mobil, eh ternyata orang tuanya telah pulang, terus buru-buru aku pakai baju dan celanaku, aku lalu bangunkan si Cindy, dan diapun terjaga dan kaget bahwa orang tuanya sudah pulang.

Aku sepertinya sudah tertangkap basah, motorku sudah kelihatan sama orang tuanya. Yah aku sudah pasrah, mau diapain juga aku terima saja. Eh sialan ternyata si Cindy malahan membela diri dan bilang bahwa dia diperkosa olehku, kontan saja mamanya pingsan lalu papanya menelepon polisi, yah terus aku di penjara dan di hukum selama dua tahun potong masa tahanan.
Sekarang aku hati-hati banget sama cewek, tidak mau melakukan kesalahan lagi

SEKIAN

Jumat, 24 November 2017

Cerita Sex Tubuh Perawat Yang Menggoda Birahiku

Seorang Wanita Yang Bertubuh Sexy dan Masih Perawan .

Pelangiqqasia.com - Hari ini adalah hari pertamaku tinggal di kota Bandung. Karena tugas kantorku, aku terpaksa tinggal di Bandung selama 5 hari dan weekend di Jakarta. Di kota kembang ini, aku menyewa kamar di rumah temanku.
Menurutnya, rumah itu hanya ditinggali oleh Ayahnya yang sudah pikun, seorang perawat, dan seorang pembantu. “Rumah yang asri” gumamku dalam hati. Halaman yang hijau, penuh tanaman dan bunga yang segar dikombinasikan dengan kolam ikan berbentuk oval.
Aku mengetuk pintu rumah tersebut beberapa kali sampai pintu dibukakan. Sesosok tubuh semampai berbaju serba putih menyambutku dengan senyum manisnya.

“Pak Rafi ya..”.
“Ya.., saya temannya Mas Anto yang akan menyewa kamar di sini. Lho, kamu kan pernah kerja di tetanggaku?”, jawabku surprise. Perawat ini memang pernah bekerja pada tetanggaku di Bintaro sebagai baby sitter.
“Iya…, saya dulu pengasuhnya Aurelia. Saya keluar dari sana karena ada rencana untuk kimpoi lagi. Saya kan dulu janda pak.., tapi mungkin belum jodo.., ee dianya pergi sama orang lain.., ya sudah, akhirnya saya kerja di sini..”, Mataku memandangi sekujur tubuhnya.
Tutik (nama si perawat itu) secara fisik memang tidak pantas menjadi seorang perawat. Kulitnya putih mulus, wajahnya manis, rambutnya hitam sebahu, buah dadanya sedang menantang, dan kakinya panjang semampai. Kedua matanya yang bundar memandang langsung mataku, seakan ingin mengatakan sesuatu.
Aku tergagap dan berkata, “Ee.., Mbak Tutik, Bapak ada?”.
“Bapak sedang tidur. Tapi Mas Anto sudah nitip sama saya. Mari saya antarkan ke kamar..”.
Tutik menunjukkan kamar yang sudah disediakan untukku. Kamar yang luas, ber-AC, tempat tidur besar, kamar mandi sendiri, dan sebuah meja kerja. Aku meletakkan koporku di lantai sambil melihat berkeliling, sementara Tutik merunduk merapikan sprei ranjangku.

Tanpa sengaja aku melirik Tutik yang sedang menunduk. Dari balik baju putihnya yang kebetulan berdada rendah, terlihat dua buah dadanya yang ranum bergayut di hadapanku. Ujung buah dada yang berwarna putih itu ditutup oleh BH berwarna pink.

Darahku terkesiap. Ahh…, perawat cantik, janda, di rumah yang relatif kosong.Sadar melihat aku terkesima akan keelokan buah dadanya, dengan tersipu-sipu Tutik menghalangi pemandangan indah itu dengan tangannya.
“Semuanya sudah beres Pak…, silakan beristirahat..”.
“Ee…, ya.., terima kasih”, jawabku seperti baru saja terlepas dari lamunan panjang.
Sore itu aku berkenalan dengan ayah Anto yang sudah pikun itu. Ia tinggal sendiri di rumah itu setelah ditinggalkan oleh istrinya 5 tahun yang lalu. Selama beramah-tamah dengan sang Bapak, mataku tak lepas memandangi Tutik.
Sore itu ia menggunakan daster tipis yang dikombinasikan dengan celana kulot yang juga tipis. Buah dadanya nampak semakin menyembul dengan dandanan seperti itu. Di rumah itu ada seorang pembantu berumur sekitar 17 tahun. Mukanya manis, walaupun tidak secantik Tutik. Badannya bongsor dan motok. Ani namanya. Ia yang sehari-hari menyediakan makan untukku.
Hari demi hari berlalu. Karena kepiawaianku dalam bergaul, aku sudah sangat akrab dengan orang-orang di rumah itu. Bahkan Ani sudah biasa mengurutku dan Tutik sudah berani untuk ngobrol di kamarku. Bagi janda muda itu, aku sudah merupakan tempat mencurahkan isi hatinya.
Begitu mudah keakraban itu terjadi hingga kadang-kadang Tutik merasa tidak perlu mengetuk p
intu sebelum masuk ke kamarku. Sampai suatu malam, ketika itu hujan turun dengan lebatnya. Aku, karena sedang suntuk memasang VCD porno kesukaanku di laptopku.

Tengah asyik-asyiknya aku menonton tanpa sadar aku menoleh ke arah pintu, astaga…, Tutik tengah berdiri di sana sambil juga ikut menonton. Rupanya aku lupa menutup pintu, dan ia tertarik akan suara-suara erotis yang dikeluarkan oleh film produksi Vivid interactive itu.
Ketika sadar bahwa aku mengetahui kehadirannya, Tutik tersipu dan berlari ke luar kamar.
“Mbak Tutik..”, panggilku seraya mengejarnya ke luar. Kuraih tangannya dan kutarik kembali ke kamarku.
“Mbak Tutik…, mau nonton bareng? Ngga apa-apa kok..”.
“Ah, ngga Pak…, malu aku..”, katanya sambil melengos.
“Lho.., kok malu.., kayak sama siapa saja.., kamu itu.., wong kamu sudah cerita banyak tentang diri kamu dan keluarga.., dari yang jelek sampai yang bagus.., masak masih ngomong malu sama aku?”, Kataku seraya menariknya ke arah ranjangku.
“Yuk kita nonton bareng yuk..”, Aku mendudukkan Tutik di ranjangku dan pintu kamarku kukunci.
Dengan santai aku duduk di samping Tutik sambil mengeraskan suara laptopku. Adegan-adegan erotis yang diperlihatkan ke 2 bintang porno itu memang menakjubkan. Mereka bergumul dengan buas dan saling menghisap.

Pelangiqqasia.comhttp://pelangiqqasia.com/Register.aspx?lang=id - Aku melirik Tutik yang sedari tadi takjub memandangi adegan-adegan panas tersebut. Terlihat ia berkali-kali menelan ludah. Nafasnya mulai memburu, dan buah dadan
ya terlihat naik turun. Aku memberanikan diri untuk memegang tangannya yang putih mulus itu.
Tutik tampak sedikit kaget, namun ia membiarkan tanganku membelai telapak tangannya. Terasa benar bahwa telapak tangan Tutik basah oleh keringat. Aku membelai-belai tangannya seraya perlahan-lahan mulai mengusap pergelangan tangannya dan terus merayap ke arah ketiaknya.
Tutik nampak pasrah saja ketika aku memberanikan diri melingkarkan tanganku ke bahunya sambil membelai mesra bahunya. Namun ia belum berani untuk menatap mataku. Sambil memeluk bahunya, tangan kananku kumasukkan ke dalam daster melalui lubang lehernya. Tanganku mulai merasakan montoknya pangkal buah dada Tutik. Kubelai-belai seraya sesekali kutekan daging empuk yang menggunung di dada bagian kanannya.
Ketika kulihat tak ada reaksi dari Tutik, secepat kilat kusisipkan tangganku ke dalam BH-nya…, kuangkat cup BH-nya dan kugenggam buah dada ranum si janda muda itu.’
“Ohh.., Pak…, jangan..”, Bisiknya dengan serak seraya menoleh ke arahku dan mencoba menolak dengan menahan pergelangan tangan kananku dengan tangannya.
“Sshh…, ngga apa-apa Mbak…, ngga apa-apa..”.
“Nanti ketauanhh..”.

“Nggaa…, jangan takut..”, Kataku seraya dengan sigap memegang ujung puting buah dada Tutik dengan ibu jari dan telunjukku, lalu kupelintir-pelintir ke kiri dan kanan.
“Ooh.., hh.., Pak.., Ouh.., jj.., jjanganhh.., ouh..”, Tutik mulai merintih-rintih sambil memejamkan matanya. Pegangan tangannya mulai mengendor di pergelangan tanganku.
Saat itu juga, kusambar bibirnya yang sedari tadi sudah terbuka karena merintih-rintih.
“Ouhh.., mmff.., cuphh.., mpffhh..”, Dengan nafas tersengal-sengal Tutik mulai membalas ciumanku. Kucoba mengulum lidahnya yang mungil, ketika kurasakan ia mulai membalas sedotanku.
Bahkan ia kini mencoba menyedot lidahku ke dalam mulutnya seakan ingin menelannya bulat-bulat. Tangannya kini sudah tidak menahan pergelanganku lagi, namun kedua-duanya sudah melingkari leherku. Malahan tangan kanannya digunakannya untuk menekan belakang kepalaku sehingga ciuman kami berdua semakin lengket dan bergairah. Momentum ini tak kusia-siakan.
Sementara Tutik melingkarkan kedua tangannya di leherku, akupun melingkarkan kedua tanganku di pinggangnya. Aku melepaskan bibirku dari kulumannya, dan aku mulai menciumi leher putih Tutik dengan buas.
“aahh..Ouhh..” Tutik menggelinjang kegelian dan tanganku mulai menyingkap daster di bagian pinggangnya. Kedua tanganku merayap cepat ke arah tali BH-nya dan, “tasss..” terlepaslah BH-nya dan dengan sigap kualihkan kedua tanganku ke dadanya.
Saat itulah lurasakan betapa kencang dan ketatnya kedua buah dada Tutik. Kenikmatan meremas-remas dan mempermainkan putingnya itu terasa betul sampai ke ujung sarafku. Penisku yang sedari tadi sudah menegang terasa semakin tegang dan keras.

Rintihan-rintihan Tutik mulai berubah menjadi jeritan-jeritan kecil terutama saat kuremas buah dadanya dengan keras. Tutik sekarang lebih mengambil inisiatif. Dengan nafasnya yang sudah sangat terengah-engah, ia mulai menciumi leher dan mukaku.
Ia bahkan mulai berani menjilati dan menggigit daun telingaku ketika tangan kananku mulai merayap ke arah selangkangannya. Dengan cepat aku menyelipkan jari-jariku ke dalam kulotnya melalui perut, langsung ke dalam celana dalamnya.
Walaupun kami berdua masih dalam keadaan duduk berpelukan di atas ranjang, posisi paha Tutik saat itu sudah dalam keadaan mengangkang seakan memberi jalan bagi jari-jemariku untuk secepatnya mempermainkan kemaluannya.
CerHujan semakin deras saja mengguyur kota Bandung. Sesekali terdengar suara guntur bersahutan. Namun cuaca dingin tersebut sama sekali tidak mengurangi gairah kami berdua di saat itu. Gairah seorang lajang yang memiliki libido yang sangat tinggi dan seorang janda muda yang sudah lama sekali tidak menikmati sentuhan lelaki.

Tutik mengeratkan pelukannya di leherku ketika jemariku menyentuh bulu-bulu lebat di ujung vaginanya. Ia menghentikan ciumannya di kupingku dan terdiam sambil terus memejamkan matanya.
Tubuhnya terasa menegang ketika jari tengahku mulai menyentuh vaginanya yang sudah terasa basah dan berlendir itu. Aku mulai mempermainkan vagina itu dan membelainya ke atas dan ke bawah. “Ouuhh Pak.., ouhh.., aahh.., g..g.ggelliiihh…”.
Tutik sudah tidak bisa berkata-kata lagi selain merintih penuh nafsu ketika clitorisnya kutemukan dan kupermainkan. Seluruh badan Tutik bergetar dan bergelinjang. Ia nampak sudah tak dapat mengendalikan dirinya lagi.
Jeritan-jeritannya mulai terdengar keras. Sempat juga aku kawatir dibuatnya. Jangan-jangan seisi rumah mendengar apa yang tengah kami lakukan. Namun kerasnya suara hujan dan geledek di luar rumah menenangkanku.

Benda kecil sebesar kacang itu terasa nikmat di ujung jari tengahku ketika aku memutar-mutarnya. Sambil mempermainkan clitorisnya, aku mulai menundukkan kepalaku dan menciumi buah dadanya yang masih tertutupi oleh daster.
Seolah mengerti, Tutik menyingkapkan dasternya ke atas, sehingga dengan jelas aku bisa melihat buah dadanya yang ranum, kenyal dan berwarna putih mulus itu bergantung di hadapanku. Karena nafsuku sudah memuncak, dengan buas kusedot dan kuhisap buah dada yang berputing merah jambu itu.
Putingnya terasa keras di dalam mulutku menandakan nafsu janda muda itupun sudah sampai di puncak. Tutik mulai menjerit-jerit tidak karuan sambil menjambak rambutku. Sejenak kuhentikan hisapanku dan bertanya, “Enak Mbak?”.
Sebagai jawabannya, Tutik membenamkan kembali kepalaku ke dalam ranumnya buah dadanya. Jari tengahku yang masih mempermainkan clitorisnya kini kuarahkan ke lubang vagina Tutik yang sudah menganga karena basah dan posisi pahanya yang mengangkang.

Dengan pelan tapi pasti kubenamkan jari tengahku itu ke dalamnya dan, “Auuhh.., P.Paak.., hh”. Tutik menjerit dan menaikkan kedua kakinya ke atas ranjang.
“Terrusshh.., auhh..”. Kugerakkan jariku keluar masuk di vaginanya dan Tutik menggoyangkan pingggulnya mengikuti irama keluar masuknya jemariku itu.
Aku menghentikan ciumanku di buah dada Tutik dan mulai mengecup bibir ranum janda itu. Matanya tak lagi terpejam, tapi memandang sayu ke mataku seakan berharap kenikmatan yang ia rasakan ini jangan pernah berakhir.
Tangan kiriku yang masih bebas, membimbing tangan kanan Tutik ke balik celana pendekku. Ketika tangannya menyentuh penisku yang sudah sangat keras dan besar itu, terlihat ia agak terbelalak karena belum pernah melihat bentuk yang panjang dan besar seperti itu.
Tutik meremas penisku dan mulai mengocoknya naik turun naik turun.., kocokan yang nikmat yang membuatku tanpa sadar melenguh, “Ahh.., Mbaak.., enaknya.., terusin..”.

Saat itu kami berdua berada pada puncaknya nafsu. Aku yakin bahwa Mbak Tutik sudah ingin secepatnya memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Ia tidak mengatakannya secara langsung, namun dari tingkahnya menarik penisku dan mendekatkannya ke vaginanya sudah merupakan pertanda.
Namun, di detik-detik yang paling menggairahkan itu terdegar suara si Bapak tua berteriak, “Tutikii…, Tutikii..”. Kami berdua tersentak. Kukeluarkan jemariku dari vaginanya, Tutik melepaskan kocokannya dan ia membenahi pakaian dan rambutnya yang berantakan.
Sambil mengancingkan kembali BH-nya ia keluar dari kamarku menuju kamar Bapak tua itu. Sialan!, kepalaku terasa pening. Begitulah penyakitku kalau libidoku tak tersalurkan.
Beberapa saat lamanya aku menanti siapa tahu janda muda itu akan kembali ke kamarku. Tapi nampaknya ia sibuk mengurus orang tua pikun itu, sampai aku tertidur. Entah berapa lama aku terlelap, tiba-tiba aku merasa napasku sesak.
Cerita Sex– Dadaku serasa tertindih suatu beban yang berat. Aku terbangun dan membuka mataku. Aku terbelalak, karena tampak sesosok tubuh putih mulus telanjang bulat menindih tubuhku.
“Mbak Tutik?”, Tanyaku tergagap karena masih mengagumi keindahan tubuh mulus yang berada di atas tubuhku. Lekukan pinggulnya terlihat landai, dan perutnya terasa masih kencang. Buah dadanya yang lancip dan montok itu menindih dadaku yang masih terbalut piyama itu. Seketika, rasa kantukku hilang. Mbak Tutik tersenyum simpul ketika tangannya memegang celanaku dan merasakan betapa penisku sudah kembali menegang.

“Kita tuntaskan ya Mbak?”, Kataku sambil menyambut kuluman lidahnya. Sambil dalam posisi tertindih aku menanggalkan seluruh baju dan celanaku. Kegairahan yang sempat terputus itu, mendadak kembali lagi dan terasa bahkan lebih menggila.
Kami berdua yang sudah dalam keadaan bugil saling meraba, meremas, mencium, merintih dengan keganasan yang luar biasa. Mbak Tutik sudah tidak malu-malu lagi menggoyangkan pinggulnya di atas penisku sehingga bergesekan dengan vaginanya.
Tidak lebih dari 5 menit, aku merasakan bahwa nafsu syahwat kami sudah kembali berada dipuncak. Aku tak ingin kehilangan momen lagi. Kubalikkan tubuh Tutik, dan kutindih sehingga keempukan buah dadanya terasa benar menempel di dadaku. Perutku menggesek nikmat perutnya yang kencang, dan penisku yang sudah sangat menegang itu bergesekan dengan vaginanya.
“Mbak.., buka kakinya.., sekarang kamu akan merasakan sorganya dunia Mbak..”, bisikku sambil mengangkangkan kedua pahanya. Sambil tersengal-sengal Tutik membuka pahanya selebar-lebarnya. Ia tersenyum manis dengan mata sayunya yang penuh harap itu.
“Ayo Pak.., masukkan sekarang…”, Aku menempelkan kepala penisku yang besar itu di mulut vagina Tutik. Perlahan-lahan aku memasukkannya ke dalam, semakin dalam, semakin dalam dan, “aa.., Aooohh.., paakh….., aahh..”, rintihnya sambil membelalakkan matanya ketika hampir seluruh penisku kubenamkan ke dalam vaginanya. Setelah itu, “Blesss…”, dengan sentakan yang kuat kubenamkan habis penisku diiringi jeritan erotisnya, “Ahh.., besarnyah.., ennnakk ppaak..”.Aku mulai memompakan penisku keluar masuk, keluar masuk. Gerakanku makin cepat dan cepat. Semakin cepat gerakanku, semakin keras jeritan Tutik terdengar di kamarku. Pinggul janda muda itu pun berputar-putar dengan cepat mengikuti irama pompaanku.
Kadang-kadang pinggulnya sampai terangkat-angkat untuk mengimbangi kecepatan naik turunnya pinggulku. Buah dadanya yang terlihat bulat dalam keadaan berbaring itu bergetar dan bergoyang ke sana ke mari. Sungguh menggairahkan!
Tiba-tiba aku merasakan pelukannya semakin mengeras. Terasa kuku-kukunya menancap di punggungku. Otot-ototnya mulai menegang. Nafas perempuan itu juga semakin cepat.
Tiba-tiba tubuhnya mengejang, mulutnya terbuka, matanya terpejam,dan alisnya merengut “aahh..”. Tutik menjerit panjang seraya menjambak rambutku, dan penisku yang masih bergerak masuk keluar itu terasa disiram oleh suatu cairan hangat.
CerDari wajahnya yang menyeringai, tampak janda muda itu tengah menghayati orgasmenya yang mungkin sudah lama tidak pernah ia alami itu. Aku tidak mengendurkan goyangan pinggulku, karena aku sedang berada di puncak kenikmatanku.

“Mbak.., goyang terus Mbak.., aku juga mau keluar..”. Tutik kembali menggoyang pinggulnya dengan cepat dan beberapa detik kemudian, seluruh tubuhku menegang.
“Keluarkan di dalam saja pak”, bisik Tutik, “Aku masih pakai IUD”. Begitu Tutik selesai berbisik, aku melenguh.
“Mbak.., aku keluar.., aku keluarr…., aahh..”, dan…, “Crat.., crat.., craat”, kubenamkan penisku dalam-dalam di vagina perempuan itu. Seakan mengerti, Tutik mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi sehingga puncak kenikmatan ini terasa benar hingga ke tulang sumsumku.

Kami berdua terkulai lemas sambil memejamkan mata. Pikiran kami melayang-layang entah ke mana. Tubuhku masih menindih tubuh montok Tutik. Kami berdua masih saling berpelukan dan akupun membayangkan hari-hari penuh kenikmatan yang akan kualami sesudah itu di Bandung.
Sejak kejadian malam itu, kesibukan di kantorku yang luar biasa membuatku sering pulang larut malam. Kepenatanku selalu membuatku langsung tertidur lelap. Kesibukan ini bahkan membuat aku jarang bisa berkomunikasi dengan Tutik.
Pelangiqqasia.com - Walaupun begitu, sering juga aku mempergunakan waktu makan siangku untuk mampir ke rumah dengan maksud untuk melakukan seks during lunch. Sayang, di waktu tersebut ternyata Ayah Anto senantiasa dalam keadaan bangun sehingga niatku tak pernah kesampaian. Namun suatu hari aku cukup beruntung walaupun orang tua itu tidak tidur. Aku mendapat apa yang kuinginkan.
Ceritanya sebagai berikut: Tutik diminta oleh Ayah Anto untuk mengambil sesuatu di kamarnya. Melihat peluang itu, aku diam-diam mengikutinya dari belakang. Kamar ayah Anto memang tidak terlihat dari tempat di mana orang tua itu biasa duduk.
Sesampainya di kamar kuraih pinggang semampai perawat itu dari belakang. Tutik terkejut dan tertawa kecil ketika sadar siapa yang memeluknya dan tanpa basa-basi langsung menyambut ciumanku dengan bibirnya yang mungil itu sambil dengan buas mengulum lidahku.
Ia memang sudah tidak malu-malu lagi seperti awal pertemuan kami. Janda cantik itu sudah menunjukkan karakternya sebagai seorang pecinta sejati yang tanpa malu-malu lagi menunjukkan kebuasan gairahnya.

Kadang aku tidak mengerti, kenapa suaminya tega meninggalkannya. Namun analisaku mengatakan, suaminya tak mampu mengimbangi gejolak gairah Tutik di atas ranjang dan untuk menutupi rasa malu yang terus menerus terpaksa ia meninggalkan perempuan muda itu untuk hidup bersama dengan perempuan lain yang lebih ‘low profile’.
Aku memang belum sempat menanyakan pada Tutik bagaimana ia menyalurkan kebutuhan biologisnya di saat menjanda. Aku berpikir, bawa masturbasi adalah jalan satu-satunya.
Kami berdua masih saling berciuman dengan ganas ketika dengan sigap aku menyelipkan tanganku ke balik baju perawatnya yang putih itu. Sungguh terkejut ketika aku sadar bahwa ia sama sekali tidak memakai BH sehingga dengan mudahnya kuremas buah dada kanannya yang ranum itu.
“Kok ngga pakai BH Mbak..?” Sambil menggelinjang dan mendesah, ia menjawab sambil tersenyum nakal.
“Supaya gampang diremas sama kamu..”. Benar-benar jawaban yang menggemaskan!
Kembali kukulum bibir dan lidahnya yang menggairahkan itu sambil dengan cepat kubuka kancing bajunya yang pertama, kedua, dan ketiga. Lalu tanpa membuang waktu kutundukkan kepalaku, dengan tangan kananku kukeluarkan buah dada kanannya dan kuhisap sedemikian rupa sehingga hampir setengahnya masuk ke dalam mulutku.

Tutik mulai mengerang kegelian, “Ouhh.., geli Mas.., geliii.., ahh..”. Sejak kejadian malam itu, ia memang membiasakan dirinya untuk memanggilku Mas. Sambil menggelinjang dan merintih, tangan kanan Tutik mulai mengelus-elus bagian depan celana kantorku.
Penisku yang terletak tepat di baliknya terasa semakin menegang dan menegang. Jari-jari lentik perempuan itu berusaha untuk mencari letak kepala penisku untuk kemudian digosok-gosoknya dari luar celana.
Sensasi itu membuat nafasku semakin memburu seperti layaknya nafas kuda yang tengah berlari kencang. Seakan tak mau kalah darinya, tangan kiriku berusaha menyingkap rok janda muda itu dan dengan sigap kugosokkan jari-jemariku di celana dalamnya.
Tepat diatas vaginanya, celana dalam Tutik terasa sudah basah. Sungguh hebat! Hanya dalam beberapa menit saja, ia sudah sedemikian terangsangnya sehingga vaginanya sudah siap untuk dimasuki oleh penisku.
Tanpa membuang waktu kuturunkan celana dalam tipis yang kali ini berwarna hitam, kudorong tubuh montok perawat itu ke dinding, lalu kuangkat paha kanannya sehingga dengkulnya menempel di pinggangku.

Dengan sigap pula kubuka ritsluiting celanaku dan kukeluarkan penisku yang sudah sangat tegang dan besar itu. Tutik sudah nampak pasrah. Ia hanya bersender di dinding sambil memejamkan matanya dan memeluk bahuku.
“Tutikii.., mana minyak tawonnya.., kok lama betuul…”. Suara orang tua itu terdengar dengan keras. Sungguh menjengkelkan. Tutik sempat terkejut dan nampak panik ketika kemudian aku berbisik,
“Tenang Mbak.., jawab aja.., kita selesaikan dulu ini.., kamu mau kan?” Ia mengangguk seraya tersenyum manis.
“Sebentar Pak..”, teriaknya.
“Minyak tawonnya keselip entah ke mana.., ini lagi dicari kok…”. Ia tertawa cekikikan, geli mendengar jawaban spontannya sendiri. Namun tawanya itu langsung berubah menjadi jerikan erotis kecil ketika kupukul-pukulkan kepala penisku ke selangkangannya.
Perlahan-lahan kutempelkan kepala penisku itu di pintu vaginanya. Sambi kuputar-putar kecil kudorong pinggulku perlahan-lahan.

Tutik ternganga sambil terengah-engah, “aahh.., aahh.., ouhh.., Mas.., besar sekali.., pelan-pelan Mas..pelan-pelanhh..”, dan, “aa…”.
Tutik menjerit kecil ketika kumasukkan seluruh penisku ke dalam vaginanya yang becek dan terasa sangat sempit dalam posisi berdiri ini. Aku menyodokkan penisku maju mundur dengan gerakan yang percepatannya meningkat dari waktu ke waktu. Tubuh Tutik terguncang-guncang, buah dadanya bergayut ke kiri dan kanan dan jeritannya semakin menjadi-jadi.
Aku sudah tak peduli kalau ayah Anton sampai mendengarkan jeritan perempuan itu. Nafsuku sudah naik ke kepala. Janda muda ini memang memiliki daya pikat seks yang luar biasa. Walaupun ia hanya seorang perawat, namun kemulusan dan kemontokan badannya sungguh setara dengan perempuan kota jaman sekarang.
Sangat terawat dan nikmat sekali bila digesek-gesekkankan di kulit kita. Gerakan pinggulku semakin cepat dan semakin cepat. Mulutku tak puas-puasnya menciumi dan menghisap puting buah dadanya yang meruncing panjang dan keras itu.
Buah dadanya yang kenyal itu hampir seluruhnya dibasahi oleh air liurku. Aku memang sedang nafsu berat. Aku merasakan bahwa sebentar lagi aku akan orgasme dan bersamaan dengan itu juga tubuh Tutik menegang.
Kupercepat gerakan pinggulku dan tiba-tiba, “aahh.., Mas.., Masss…, aku keluarrr.., aahh”, Jeritnya. Saat itu juga kusodokkan penisku ke dalam vagina janda muda itu sekeras-kerasnya dan, “Craat.., craatt.., craat”.

“Ahh…, Mbaak”, erangku sambil meringis menikmati puncak orgasme kami yang waktunya jatuh bersamaan itu. Kami berpelukan sesaat dan Tutik berbisik dengan suara serak.
“Mas.., aku ngga pernah dipuasin laki-laki seperti kamu muasin saya.., kamu hebat..”. Aku tersenyum simpul.
“Mbak., aku masih punya 1001 teknik yang bisa membuat kamu melayang ke surga ke-7.., ngga bosan kan kalo lain waktu aku praktekkan sama kamu?”. Perlahan Tutik menurunkan paha kanannya dan mencabut penisku dari vaginanya.
“Bosan? Aku gila apa.., yang beginian ngga akan membuatku bosan.., kalau bisa tiap hari aku mau Mas..”. Benar-benar luar biasa libido perempuan ini. Beruntung aku mempunyai libido yang juga luar biasa besarnya. Sebagai partner seks, kami benar-benar seimbang.
Setelah kejadian siang itu, aku dan Tutik seperti pengantin baru saja. Tak ada waktu luang yang tak terlewatkan tanpa nafsu dan birahi. Walaupun demikian, aku tekankan pada Tutik, bahwa hubungan antara aku dan dia, hanyalah sebatas hubungan untuk memuaskan nafsu birahi saja. Aku dan dia punya hak untuk berhubungan dengan orang lain. Tutik si janda muda yang sudah merasakan kenikmatan seks bebas itu tentu saja menyetujuinya.

Suatu hari, Tutik masuk ke dalam kamarku dan ia berkata, “Mas, aku akan mengambil cuti selama 1 bulan. Aku harus mengurusi masalah tanah warisan di kampungku..”.
“Lha.., kalau Mbak pulang, siapa yang akan mengurusi Bapak?”, tanyaku sambil membayangkan betapa kosongnya hari-hariku selama sebulan ke depan.
“Mas Anto bilang, akan ada adik Bapak yang akan menggantikan aku selama 1 bulan.., namanya Mbak Ine.., dia ngga kimpoi.., umurnya sudah hampir 40 tahun.., orangnya baik kok.., cerewet.., tapi ramah. Pelangiqqasia.com online terpercaya

Kamis, 23 November 2017

Bercinta di Dalam Bioskop

Pelangiqqasia.com - Kisah ini terjadi setahun yang lalu di mana waktu itu saya disuruh menjemput teman wanitaku bernama Etik dalam perjalanan saya membutuhkan waktu kurang lebih 5 jam man, setelah sampai di kotanya saya langsung menuju ke rumahnya dan mengetuk pintunya.

“Permisi.. Etik.. ada?”, ucapku pada orang tuanya.


Selanjutnya mereka memanggil namanya, tidak lama kemudian Etik pun muncul dengan pakaian yang cukup seksi, dengan mesra Etik menyambutku dengan memeluk & menciumku!

“Hai.. baru nyampe yah”, ucapnya.

“Iya.. nih”, jawabku.

Saya pun kemudian masuk ke rumahnya, disana cuma ada nenek serta adik-adiknya saja kerena ibunya berada di Jakarta.

Singkat cerita sesudah ngobrol-ngobrol, Etik mengajakku pergi nonton ke bioskop 21 Surabaya. saya cuma tersenyum menuruti kemauannya. Dalam perjalanan Etik selalu bergayut mesra di tanganku bahkan kadang-kadang Etik menciumku tanpa rasa risih sedikitpun.

Jam 15.30 kami sudah sampai di bioskop yang kami tuju lalu kami memesan tiket & sengaja memilih tempat paling pojok atas.

“Biar lebih enak”, katanya.

Satu jam ruangan theater pun dibuka tanda pertunjukan akan segera dimulai, saya & diapun segera masuk menuju ke kursi paling pojok atas, saling bergandengan. Walau baru masuk & lampu masih terang, Etik sudah tampak begitu bernafsu.

Itu terlihat dari sorot mata & tindakan Etik yang sering “nyosor” menciumku. Ketika film dimulai maka lampupun dipadamkan sehingga petualanganpun kami dimulai.

Dalam keremangan kulihat Etik tersenyum manis terhadapku lalu dia berbisik padaku, “Say.. saya cinta kamu.. peluk saya dong say..”.

Akupun dengan tersenyum segera merengguh Etik dalam pelukanku, entah siapa yang memulai bibir kamipun sudah bertemu & melakukan French kiss, sungguh indah & nikmat berciuman dengannya.

Etik begitu pandai memainkan lidahnya.. kamipun mulai saling julur lidah & saling melumat tidak terasa desah indaHPun mulai kudengar dari mulut Etik

“Mmhh..”, Etik melenguh pelan.

Segera bibirnya kulumat dengan panas. Lidahku menyusup ke dalam mulutnya yang agak terbuka, mengais-ngais lidah & rongga mulutnya. Mulutnya mulai bereaksi membalas lumatanku.. cukup lama lidahku bermain dalam mulutnya.

Tanganku yang mengelusi lehernya mulai turun menyusuri leher ke bawah menuju buah dadanya. Dari luar pakainnya, tanganku menggapai.. meraba dada kanannya lalu dada kririnya. Perlahan tanganku mulai meremas lembut buah dada tersebut.

“Mmhh.. hh..”, Etik kembali melenguh pelan.

Sementara mulut & lidahku kembali menyerang dengan ganasnya. Tanganku mulai menarik lepas ujung bawah pakainnya dari dalam celana & menyusup masuk. Kusentuh lansung perutnya yang halus terus ke atas menuju dada kanan.

Tanganku kembali meremas-remas dada dari luar beha. Sementara itu di atas Etik dengan panas mengimbangi kulumanku. Lidahnya tidak mau kalah menyelusup ke dalam mulutku. Lidah kami saling membelit dengan mulut menghisap kuat.

Tanganku bergerak melakukan belain mesra pada setiap lekuk tubuhnya. Kuremas punggungnya, rambutnya, lalu Tanganku mulai menyusup dari celah cup beha masuk menyentuh segera & membelai mesra buah dadanya.

Jariku mencari-cari puting toketnya. Putingnya terasa mungil namun tegang mencuat. Kuelus–elus dengan jari sambil sesekali kupilin pelan. Lenguhan Etik semakin keras. Kualihkan serangan bibir & lidahku ke lehernya yang halus.

“Oouhh..”, erang Etik.

Etikpun mulai mengerang kenikmatan. Kuremas susunya yang masih keras & kenyal lalu ku coba melepaskan satu.. dua.. tiga kancing bajunya. Sekarang buah dadanya sudah terbuka. Dadanya begitu putih & indah sekali, terbungkus beha ukuran 32 B warna krem berenda menutupi buah dada yang tidak begitu besar.

Achh.. saya sampai menelan ludah menyaksikan keindahan bukit yang ranum itu. Kutatap sejenak wajah Etik yang tampak merona merah menahan nafsu, kembali mulutku mengecupi leher & belakang telinga, sementara tanganku sudah menyusup kebalik beha meremasi & membelai mesra secara segera bukit dada yang sudah mengembang tegang. Jariku memilin putingnya yang mungil.

“Oouuhh..”, Etik melenguh sambil menggelinjang.

Tanganku terus bermain di bukit dadanya sebelah kanan kemudian berpindah ke dada kiri. Mulutku bergerak menyusuri leher, dengan jilatan panas & basah terus menuju bawah. Kubelai & kukecup buah dadanya dari atas becuma oh.. begitu halus sekali kulitnya. Kuremas buah dada itu dari balik behanya.

“Ouggh..”, desisnya nikmat membuatku semakin bernafsu saja.

Sementara tanganku keluar dari dalam cup beha menyelinap & mengelus-elus punggungnya yang halus. Kubuka kaitan becuma di punggung, lepas sudah. Kupandangi wajahnya, matanya terpejam. Terpampang lah keindahan yang sesungguhnya & benar-benar elok.

Wow.. buah dadanya begitu putih, mulus, kencang, dihiasi puting kecil mungil berwarna kemerahan di kedua ujungnya. Walau memang tidak terlalu besar, bahkan cenderung kecil namun tampak sangat kenyal sekali bagai buah apel muda.

Tapi justru itulah keindahannya. Buah dada yang tidak besar namun kencang seperti yang umumnya dimiliki gadis chinese, sungguh mendatangkan pesona bagai sihir yang sangat luar biasa & tidak pernah habis.

Perutnya rata, putih halus tanpa noda dihiasi dengan pusar yang indah. Mulutku segera mendarat di perut, lidahku menjilati pusarnya, bergerak terus ke atas dengan jilatan hangat menyusuri perut menuju dada kirinya. Sesampai di dada tidak segera menuju pusat tapi mengitari lereng bukit dadanya dengan jilatan basah.

lalu dengan lembut ku kecup susu itu secara melingkar di setiap sisinya.

“Achh..oughh.. Mas..”, Etik kembali mengerang.

Puas menyusuri lereng dadanya mulutku menuju puncak dadanya, lidahku menjilati putingnya dengan mesra. Kemudian mulutku pun segera mengulum buah dada tersebut. Buah dada kiri itu segera hilang dalam mulutku.

Mulutku segera menyedot kuat sambil lidahku mengais-ngais putingnya. Di bawah, jariku sudah masuk ke dalam kemaluannya. Kugerakan maju mundur perlahan, terasa lubang itu semakin basah. Tanpa disadari tangan Etik pun mulai bergerilya melakukan remasan pada selakanganku hingga membuat kontolku mulai berdiri.

“Aduhh.. ohh.. sstt..”, Etik semakin mengerang.

Kembali kulumat & kuremas habis buah dadanya yang wowww.. begitu kenyal & nikmat, sesudah puas kuturunkan ciumanku ke perutnya kusapu setiap jengkal halus kulitnya dengan juluran lidahku. Tanganku pun tidak berhenti mengusap & meremas setiap lekuk tubuhnya lalu dengan pasti kuremas selakangannya.

“Ehmm..”, Etik menggelinjang mesra.

Kubuka resulting celananya & sedikit kutarik kebawah.. lalu tanganku pun mulai merayap membelai selakangannya yang masih tertutup CD warna krem juga

“Aahh.. sstt.. acchh..”, Etik terus mendesis tertahan menerima setiap rangsangan dariku.

Sementara itu tanganku sudah menyusup ke dibalik CDnya sambil tanganku mengelus-elus. Tanganku pun menyentuh bulu-bulu halus jembutnya yang tidak terlalu lebat. Terus bergerak ke bawah menuju pusat lubang kewanitaannya. Tampak Cdnya sudah mulai lembab basah. Jariku menggesek-gesek sesekali menekan & meremas di mulut kewanitaannya.

“Ach.. mhh.. Mas”, Etik mendesah.

Segera saja kukecup bibirnya agar desahannya tidak terlalu keras & mengganggu penonton lain. Di bawah, tanganku tetap menggesek-gesek mulut kemaluannya sambil jari-jariku mulai membelai & sesekali menusuk menerobos ke dalam lubang kenikmatannya sehingga menjadi semakin basah.

“Oohh.. Mas..”, Etik kembali mendesah.

Tubuhnya menggeliat perlahan, terlonjak dengan pantatnya terangkat naik menhan geli & nikmat sebab takut menganggu penonton lain. saya semakin bersemangat menyedot-nyedot buah dadanya & jariku terus semakin cepat bergerak keluar masuk di lubang kemaluannya sambil ku gesek juga klitorisnya. Ada sekitar 5 menit saya mempermainkan buah dada & lubang kemaluannya.

Hingga tidak lama kemudian tiba-tiba tubuhnya menegang dibarengi dengan erangan tertahan. Kakinya kaku, lurus mengarah ke bawah. Pangkal pacuma menjepit tanganku. Tubuh Etik mengejang beberapa ketika.

Kurasakan ada aliran cairan putih, kental & hangat yang meleleh mengalir dari lubang kemaluannya dengan derasnya.

“Achh.. aku.. aku.. keluar.. sayang..”, desisnya tertahan ketika orgasme.

Etik tergolek lemas dengan mata terpejam. Kukeluarkan tanganku dari dalam celananya yang basah. Lalu kupeluk & kukecup mesra Etik, kucium jariku yang blebotan cairan putih kental yang tadi keluar dari vagina Etik setalah melaksanakan tugasnya. Ohh.. harum sekali bau cairan vaginanya itu!

Sesudah beberapa ketika istirahat, kurasakan tangan Etik mulai menjalar lagi membelai mesra dadaku lalu Etik mencium & mengulum bibirku serta tangannya yang mulai meraba-raba kontolku & diusap-usapnya di dalam.

Kemudian Etik mulai membuka resulting celanaku.. & dikeluarkannya kontolku dari sarangnya yang sudah keras & berdiri tegak bagai rudal scud AS. Dibelai & dikocoknya dengan mesra kontolku.

“Oochh..” desisku tertahan.

Terasa bergetar seluruh syarafku, ngilu, geli bercampur nikmat kini kurasakan dari belaiannya pada kontolku. Etik terus mengocok & mengurut-urut kontolku membuat kontolku makin tegak berdiri lalu kulihat mukanya di turunkan ke arah selakanganku.. tidak lama kemudian.. auchh.. terasa lidahnya dengan lembut mengusap helm kontolku

“Uiich..” kembali saya mendesah.

Rasanya bener-bener sulit dibayangkan lalu tanpa sadar ku tekan kepalanya agar lebih dalam lagi ke selakanganku hingga akhirnya kontolku bener-bener masuk ke dalam mulutnya. Etik pun mulai menyedot, menghisap & menjilati kontolku di dalam mulutnya

“Ooh.. yess.. ohh..”, saya menahan nikmat.

Aku blingsatan dibuatnya namun saya terus bertahan agar tidak teriak & terlalu banyak gerak, takut dilihat penonton lain.

Ahh.. bener-bener hebat & nikmat apa yang dilakukan Etik.. tangannya pun tidak tinggal diam, ikut mengurut batang kontolku.. Lama-lama akupun tidak tahan, diiringi desis nikmat dari mulutku keluarlah spermaku dalam mulutnya

“Sstt.. aahh.. oohh.. Din.. aku.. keluar.. oohh.. nikmat Din.. oohh..” seruku.

Etikpun terus menjilati & menelan habis semua spermaku. Lalu kuangkat mukanya & kucium bibirnya yang masih ada sedikit spermaku, kukulum lidahnya, kuremas buah dadanya.. dengan nikmat.. lalu ku ucapkan, “Terima kasih Etik.. terima kasih sayang”!

Senyumnya etik membuat hari itu senang sekali, dia kembali menciumku dengan mesra, karena film yang di putar sudah mau habis saya dan Etik segera mengenakan pakaian kami kembali, dan jreeengggg setelah pakaian kami pakai lampu bioskop menyala benderang untung saja percintaan kami sudah selesai, misal tadi masih nanggung pasti orang lain banyak yang melihat kita, kemudian kamipun keluar dan pulang ke rumah, diperjalanan saya senang sekali mengingat peristiwa tersebut.

Rabu, 22 November 2017

Nafsuku Lepas Kendali Saat Melihat Siotong Besar Bengkok Yang Selalu Ku Idam-idamkan

Seorang Wanita Yang Haus Sexs .
Pelangiqqasia.com - Aku tinggal bersama kakakku dan suaminya. Mereka berdua belum punya anak dan sering pergi untuk mengerjakan urusan bisnisnya masing2. Pokoknya orang2 yang terkategori super sibuk lah. Suatu waktu mereka bersama akan ke Singapore selama seminggu, bersamaan dengan itu ipar kakakku, adik suaminya, datang menginap dirumah.

Dia, mas Arman, tinggal dikota lain dan sedang tugas di Jakarta, sehingga tinggal dirumah abangnya. Pagi itu, setelah kakakku dan suaminya berangkat ke airport, aku menyediakan makan pagi untukku dan mas Arman. Setelah siap aku memanggil mas Arman, “Mas, sarapan mas.”. Aku memanggilnya sembari mendorong pintu kamarnya, ternyata dia masih tidur dengan hanya memakai cd. Napsuku langsung timbul melihat pemandangan indah, tubuh yang kekar dan toketnya yang bidang hanya dibalut sepotong cd dimana terlihat jelas k ontolnya besar dan panjang tercetak dengan jelas di cdnya.

Kayaknya kontolnya dah tegang berat. Karena pintu kamar berbunyi ketika aku buka, tiba2 mas Arman membuka matanya, memandangku yang sedang terkagum2 melihat bodi dan k ontolnya. “Kenapa Nes?’, tanyanya sambil senyum2. Dia tau bahwa aku sedang mengagumi bodi dan juga k ontolnya. Aku jadi tersipu malu. “Sarapan dulu mas, ntar dingin”, kataku sambil keluar kamar. Lama kutunggu tapi dia gak keluar juga dari kamar, sementara itu napsuku makin berkobar membayangkan k ontolnya yang besar dan panjang itu. “Mas”, panggilku lagi, tapi tetap gak ada jawaban. Aku kembali ke kamarnya.

Dia rupanya sedang telentang sambil mengusap2 k ontolnya dari luar cdnya. Ketika dia melihat aku ada dipintu kamar, sengaja dia pelan2 menurunkan cdnya sehingga nongollah k ontolnya yang besar mengacung dengan gagahnya. Aku terbelalak ngeliat k ontol segede itu. “Kamu pengen ngerasain k ontolku ya Nes”, katanya terus terang. “Belum pernah ya ngerasain k ontol segede aku punya. Aku juga napsu ngeliat kamu Nes, bodi kamu merangsang banget deh”. Dia bangun dalam keadaan telanjang bulat menuju ke tempat aku berdiri. kontolnya yang tegang berat berayun2 seirama
jalannya. DIa segera memelukku dan menarikku ke ranjang, dirumah memang gak ada siapa2 lagi. Dasterku segera dilepaskannya, begitu juga bra dan cdku. Dia meneguk liur memandangi tubuh telanjang ku yang mulus, toket yang besar dengan pentil yang dah mengeras dan jembutku yang lebat menutupi n onokku dibawah sana. Kemudian dia mencium serta mengulum bibirku. Aku balas memeluknya. Bibirku digigitnya pelan pelan, bibirnya turun terus menciumi seluruh lekuk tubuhku mulai dari leher terus kebawah kepentilku, dikulumnya pentilku yang sudah mengeras, aku merintih rintih karena nikmat. Aku menekan kepalanya ke toketku sehingga wajahnya terbenam di toketku. Dia terus menjelajahi tubuhku, dijilatinya pelan dari bagian bawah toketku sampe ke puser. Aku makin mendesis2, apalagi ketika jilatannya sampe ke n onokku yang berjembut tebal. Dia menjilati jembutku dulu sampe jembutku menjadi basah kuyup, pelan pelan jilatannya mulai menyusuri bibir n onokku terus ke i tilku. Ketika lidahnya menyentuh i tilku, aku terlonjak kegelian. Dia menahan kakiku dan pelan2 dikuakkannya pahaku sehingga kepalanya tepat berada diantara pahaku. Lidahnya menyusupi n onokku dan menjilati i tilku yang makin membengkak. n onokku berlendir, dia menjilati lendir yang keluar. Aku gak tahan lagi, aku mengejan dengan suara serak, tanganku mencengkeram seprei dan kakiku menjepit kepalanya yang ada diselangkanganku. Aku nyampe. “Mas, nikmat banget deh, padahal belum die ntot ya”, kataku mendesah.

Mas Arman diam saja, dan berbaring telentang. “Kamu diatas ya Nes, biar masuknya dalem”, ajaknya. Aku mulai mengambil posisi berjongkok tepat diantara k ontolnya yang sudah tegang berat. “Aku masukkin k ontolku ke n onok kamu ya Nes”, katanya sambil mengarahkan k ontolnya menyentuh bibir n onokku. Dia tidak masuk menekankan k ontolnya masuk ke n onokku tapi digesek2kan di bibir n onokku yang berlendir sehingga kepalanya yang besar itu basah dan mengkilap.Aku terbuai, dengan mata terpejam aku mendesah2 saking napsunya, “Mas, masukin dong.” Aku mulai menekan kepala k ontolnya yang sudah pas berada di mulut n onokku. Pelan2
k ontolnya menyusup kedalam n onokku, “Akh mas, gede banget”, erangku. “Apanya yang besar Nes”, dia memancing reaksiku. “Punyanya maass..!!” “..Apa namanya..?” dia memancing lagi, aku langsung aja menjawab, “k ontol mas, besar sekali”. Dengan sekali hentakan keatas k ontolnya
menyeruak masuk n onokku. “Ooh mas, pelan2 mas”, aku mendesah lirih. Mataku terbeliak, mulutku terbuka, tanganku mencengkeranm seprei kuat2. Bibir n onokku sampe terkuak lebar seakan tidak muat untuk menelan k ontol besarnya. “n onok kamu sempit sekali Nes”, jawabnya. Aku mulai
berirama menaik turunkan pantatku, k ontolnya masuk merojok n onokku tahap demi tahap sehingga akhirnya ambles semuanya. Pelan2 dia ikut bergoyang menarik ulur k ontol besarnya. Aku mulai merasa sensasi yang luar biasa nikmatnya. n onokku yang sudah licin terasa penuh sesak
kemasukan k ontolnya yang besar, k ontolnya terasa banget menggesek n onokku yang sudah basah berlendir itu. “Mas, enak banget mas, terus mas”, erangku. “Terus diapain Nes”, jawabnya menggoda aku lagi. “Terus entotin nonok Ines mas”, jawabku to the point. “e ntotin pake k ontol gede mas”. Enjotannya dari bawah makin menggebu sehingga aku makin menggeliat2. Aku memeluknya dan mencium bibirnya dengan garesif, dia menyambut ciumanku. Nafasku memburu kencang, lidahku saling mengait dengan lidahnya, saling menyedot. Kemudian dia menggulingkan aku
sehingga aku dibawah, dia mulai mengenjotkan k ontolnya keluar masuk dengan cepat. Aku mengangkangkan pahaku lebar2, supaya dia lebih mudah menyodokan k ontolnya keluar masuk. Keluar masuknya k ontolnya sampe menimbulkan suara berdecak2 yang seirama dengan keluar
masuknya k ontolnya, karena basahnya n onokku. “Mas, enak sekali k ontolmu mas, e ntotin n onok Ines yang cepet mas, nikmat banget”, desahku. “Ooh n onok kamu sempit banget Nes, terasa banget sedotannya. Nikmat banget deh”, jawabnya sambil terus mengenjotkan k ontolnya keluar masuk n onokku. Enjotannya makin ganas, pentilku diemut2nya. Aku menggelinjang kenikmatan, toket kubusungkan dan kugerak2kan kekiri kekanan supaya 2 pentilku mendapat giliran diemut,

“Ssh, mas, nikmat banget nge ntot ama mas, pentil Ines dikenyot terus mas”, erangku lagi. “Ines bisa ketagihan die ntot ama mas. Ooh mas, Ines gak tahan lagi mas, mau nyampeee”. Aku mengejang sambil memeluk tubuhnya erat2, sambil menikmati kenikmatan yang melanda tubuhku, luar biasa rasanya. “Nes, aku masih pengen nge ntotin n onok kamu yang lama. Kamu bisa nyampe lagi berkali2”, katanya sambil terus mengenjotkan k ontolnya.

Mas Arman minta ganti posisi, aku disuruhnya nungging dan n onokku die ntot dari belakang, n onokku terasa berdenyut menyambut masuknya k ontolnya. Aku memutar2 pantatku mengiringi enjotan k ontolnya, kalo dia mengenjotkan k ontolnya masuk aku menyambutnya dengan mendorong
pantatku dengan keras ke belakang sehingga k ontol besarnya masuk dalem sekali ke n onokku. “Ooh nikmatnya mas, die ntot dari belakang. Kerasa banget geseken k ontol mas di n onok Ines”. Jarinya mengilik2 i tilku sambil terus mengenjotkan k ontolnya keluar masuk. ” Uuh mas, nikmat
banget mas, terus mainin i til Ines mas sambil ngenjot n onok Ines”, erangku saking nikmatnya. Jarinya terus menekan i tilku sambil diputar2, aku mencengkeram seprei erat sekali. Pantat makin kutunggingkan keatas supaya enjotannya makin terasa. Dia memegangi pinggangku sambil
mengenjotkan k ontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. “Mas, nikmat banget mas, Ines udah gak tahan neh, mau nyampe lagiii”, aku menjadi histeris ketika nyampe untuk kedua kalinya, lebih nikmat dari yang pertama. Diapun mencabut k ontolnya dari n onokku dan berbaring
disebelahku. “Mas. belum ngecret kok dicabut k ontolnya”, tanyaku. “Ines masih mau kok mas die ntot lagi, biar bisa nyampe lagi”. Dia setengah bangun dan membelai rambutku, “Kamu masih bisa nyampe lagi kok Nes”.”Ines mau kok die ntot mas seharian, kan Ines bisa nyampe terus2an,
nikmat banget deh mas”.

Istirahat sebentar, mas Arman kembali menaiki aku lagi, secara perlahan tapi pasti dia pun memasukkan k ontolnya ke dalam n onokku. Aku mendesah dan merintih, ketika dia mengenjotkan k ontolnya sampe ambles semua aku kembali menjerit, “Aaaaaaahhhh , Maaaassssssss ..”. k ontolnya dinaikturunkan dengan cepat, akupun mengimbanginya dengan gerakan pantatku yang sebaliknya. Bibirnya bermain di pentilku, sesekali dia menciumi ketekku, bau keringatnya merangsang katanya. Aku memeluknya dan mengelus2 punggungnya sambil menjerit dan mendesah karena nikmat banget rasanya, “Aah mas, nikmatnya. Terus mas, tekan yang keras,
aah”. Dia meremas2 toketku dengan gemas menambah nikmat buatku. Dia terus mengocok n onokku dengan k ontolnya, aku menjadi makin histeris dan berteriak2 kenikmatan. Tiba2 dia mencabut k ontolnya dari n onokku, aku protes, “Kok dicabut lagi mas, Ines belum nyampe mas, dimasukin lagi dong k ontolnya”. Tapi dia segera menelungkup diatas n onokku dan mulai menjilati bagian dalam pahaku, kemudian n onokku dan terakhir i tilku. “Mas, diapa2in sama mas nikmat ya mas, terus isep i til Ines mas, aah”, erangku. Dia memutar badannya dan menyodorkan k ontolnya ke
mulutku. k ontolnya kujilati dan kukenyot2, dia mengerang tapi tidak melepaskan menjilati n onokku yang dipenuhi lendir itu. “Nes, aku dah mau ngecret neh”, katanya sambil mencabut k ontolnya dari mulutku dan segera dimasukkan kembali ke n onokku. Dia mulai mengenjot n onokku dengan cepat dan keras, aku rasanya juga sudah mau nyampe lagi, goyangan pantatku menjadi makin liar sambil mendesah2 kenikmatan. Akhirnya dia mengenjotkan k ontolnya dalam2 di n onokku dan terasa
semburan pejunya yang hangat didalam n onokku, banyak sekali ngecretnya, bersamaan dengan ngecretnya akupun nyampe lagi. Aku memeluk tubuhnya erat2, demikian pula dia. “Mas, nikmat banget deh masss”, erangku. Aku terkulai lemes dan bermandikan keringat. Dia kemudian mencabut k ontolnya dan berbaring disebelahku.

Tak lama kemudian, kita bangun dan membersihkan badan di kamar mandi. Tidak ada aktivitas lanjutan di kamar mandi karena mas Arman harus melakukan tugasnya pagi ini. Selesai membersihkan badan, kita sarapan, kemudian mas Arman pergi, akupun melakukan aktivitas harianku. Sorenya ketika aku pulang ke rumah, mas Arman belum kembali, biasanya memang dia pulangnya malam. Akupun mandi, menyiapkan makan malam untukku sendiri, kemudian kusantap sambil nonton tv. Sepi juga rasanya setelah tadi pagi menreguk kenikmatan dengan mas Arman. Aku bersantai sambil nonton tv sampai kantuk datang menyerang. TV kumatikan dan aku masuk
kamarku, rebahan diranjang dan tak lama kemudian aku tertidur. Tidak tau berapa lama aku tertidur, aku terbangun karena toketku terasa ada yang meremas2. Aku membuka mata, kulihat mas Arman tersenyum melihatku, “Nes, ngelanjutin yang tadi pagi mau enggak”. Dia sudah bertelanjang bulat berbaring disebelahku. k ontol besarnya sudah ngaceng sempurna. Tanpa
menunggu jawabkanku, segera aku ditelanjanginya, bibirku diciuminya sambil meremas2 toketku sudah mulai mengeras, pentilku di pilin2nya, aku hanya bisa ber ah uh karena rangsangan yang luar biasa itu. Aku malah mengimbangi ciuman ganasnya. Pentilku langsung diserbunya, diemut2nya dengan rakusnya sehingga pentilku langsung mengeras, sementara itu toketku terus saja diremas2nya.

Puas mengemut pentilku, jilatan lidahnya turun ke arah perutku, terus ke bawah lagi dan mampir di n onokku. Lidahnya segera membelah bibir n onokku dan menjilati i tilku, aku
mengangkangkan pahaku sehingga mempermudah dia menggarap i tilku. Aku mulai mengerang2 saking nikmatnya yang melanda tubuhku. “Aasshhg.. hngghh.. ssshhhg..” badanku melintir, bergeliat-geliat oleh kilikan jilatan di i tilku. Dia makin bersemangat karena eranganku. Tiba2 dia melepaskan jilatannya, segera menaiki tubuhku yang sudah telentang pasrah, siap untuk dienjot, dia membasahi kepala k ontolnya dengan ludahnya kemudian ditempelkan ke bibir n onokku dan langsung ditusuk masuk. “Hhgghh..” sekali lagi aku mengejang kali ini oleh sodokan k otolnya. Tapi
karena sudah cukup siap, dengan mudahnya dia menancapkan k ontolnya ke dalam n onokku. Aku menggelepar ketika menyambut masuknya k ontolnya yang cepat amblas ke dalam n onokku. Begitu tertanam didalam, k ontolnya dienjotkan keluar masuk pelan2. Terasa banget k ontolnya yang besar menyeruak masuk mengisi lobang n onokku yang terdalam. “Hhsssh, dalemm bangett mas”, spontan keluar eranganku, “nikmat banget rasanya”. Dia terus mengenjotkan k ontolnya keluar masuk, aku merangkul lehernya dan kedua kakiku membelit pahanya. Dia makin gencar mengenjotkan k ontolnya keluar masuk sehingga aku makin menggeliat saking nikmatnya. “Mas, ennakk. Duhh dalem bangett masuknya mas. Aaa.. dikorek-korek gitu Ines pengenn kluarr. Ayyo mas..adduuh”, erangku gak karuan. “.. Iyya ayyo aaahhgh.. ssshgh.. hghrf.. ennaak n onokmu Nes, aku juga mo ngecret .. sshmmmh..” “Hhsss.. aduuhh tobatt mas.. hahgh ooghh.. k ontolnya masuk dalem sekali mas, gedee sekalli, aduuh.. mas. lebih nikmat dari tadi pagi deh.” k ontolnya makin dipompa keras2, nikmat banget rasanya. “Heg.. yaang kerass mas.. shh, iya gittu..aduh..ssshgh..
heehh.. ayyo.. ayoo mas Pelangiqqasia.com .. aaahgh.. sshgh. Ines udah mo nyampe.. aduhh.. hghshh.. hrrgh..” Dia meremas2 toketku, sampai akhirnya akupun nyampe. Dadaku membusung, seolah-olah tubuhku terangkat-angkat oleh tarikannya yang meremasi kedua toketku. Tapi menjelang tiba di saat dia
ngecret, dia mencabut k ontolnya dan langsung tegak berlutut sambil menarik kedua lenganku sehingga aku ikut bangun terduduk. Dia menekan kepalaku ke arah k ontolku yang tegang mengangguk2 berlumuran cairan n onokku. ‘”Ayo Nes isepin sampe ngecret.” Tanpa ragu-ragu aku langsung mencaplok dan mengocok k ontolnya dengan mulutku. Tidak bisa semua, hanya tertampung kepalanya saja dimulutku, tapi ini sudah cukup membuat dia ngecret di mulutku. Aku agak tersedak karena semprotan pejunya yang tiba2, dia terus menekan kepalaku supaya tidak melepaskan kulumanku sehingga pejunya tertelan olehku. Setelah keluar semua, aku melepas

mulutku, langsung meringis. “Kenapa Nes, nggak enak ya rasanya?” tanyanya geli. “Asin rasanya mas..” jawabku ikut geli. “Emang enak sih dikeluarin pake mulut?” kataku sambil bergerak bangun untuk ke kamar mandi mencuci bekas-bekas permainan ini. “Oo.. sama kamu sih pasti enak aja.” jawabnya sambil ikut bangun menyusulku.

Di kamar mandi, mas Arman memelukku dari belakang, aku belum sempet bebersih ketika tangannya mulai meremas toketku, pentilnya diplintir2 sambil menciumi kudukku. Aku menggelinjang kegelian. Aku mencari k ontolnya, astaga, sudah mulai ngaceng lagi rupanya. Kuat banget dia, baru aja ngecret di mulutku sudah mulai ngaceng lagi. “Kuat banget sih mas, baru Ines emut sampe ngecret udah ngaceng lagi”, kataku. “Iya tadi kan ngecret dimulut kamu, sekarang pengen ngecret lagi di n onok kamu”, jawabnya sambil terus meremesi toketku. Leherku terus saja diciumi, dijilati dengan penuh napsu. Akupun tidak tinggal diam, k ontolnya yang makin keras aku remes dan kocok2 biar sempurna ngacengnya. “Mas, Ines isep lagi ya”, kataku sambil jongkok di depannya. Ujung k ontolnya kujilati dan kemudian giliran kepala k ontolnya, terus ke pangkalnya, kemudian ke biji pelernya. Dia mengangkat kaki kanannya supaya aku mudah menjilati k ontolnya. Kemudian jilatanku naik lagi keatas, dan kepalanya langsung kukulum. Kepalaku mengangguk2 seiring keluar masuknya k ontolnya dimulutku, sambil ngisep, biji pelernya aku elus2. “AAh Nes, nikmat banget deh”, erangnya. Dia memegang rambutku dan mendorong k ontolnya keluar masuk mulutku dengan pelan. Sepertinya dia udah tidak tahan lagi, aku diseretnya keluar kamar mandi dan ditelentangkan di ranjang. Pentilku menjadi sasaran jilatannya, jilatan berubah menjadi emutan, bergantian pentil kiri dan kanan. kemudian jilatannya turun ke perut, kemudian ke pusar sampe akhirnya ke jembutku. Jarinya mulai mengelus bibir n onokku, kemudian jilatannya mulai menjelajahi n onokku yang sudah basah kembali. Jilatannya tidak langsung ke i tilku tapi berputar2 sekitar n onokku. Ke daerah paha, terus kedaerah pantat dan naik lagi. “Mas, nakal ih”, desahku, napsu sudah kembali menguasaiku. Jilatannya diarahkan ke i tilku sambil memasukkan jarinya ke n onokku. Dia menggerakkan jarinya keluar masuk n onokku. “Maas”, desahku saking napsunya. pinggulku menggeliat kekiri kekanan.

Akhirnya sampailah saat yang kutunggu2, mas Arman menaiki badanku, ditindihnya aku, k ontolnya diarahkan ke n onokku yang sudah basah banget. Kepalanya diusap2kan dibibir n onokku. Aku mengangkat pantatku ke atas sehingga bless masuklah kepala k ontolnya membelah n onokku.
Dia mulai mengeluar masukkan k ontolnya ke n onokku, pelan2, makin lama makin cepat, sampe akhirnya dengan satu enjotan yang keras, seluruh k ontolnya nancep dalem sekali di n onokku. “Maas, nikmat sekali”, jeritku. Aku menggelinjang makin gak beraturan seiring dengan enjotan k ontolnya keluar masuk n onokku dengan cepat dan keras. Kakiku menjepit pinggulnya, kemudian diletakkan di pundaknya, dia pada posisi berlutut, makin terasa gesekan k ontolnya ke dinding n onokku, nikmat banget. n onokku mulai berdenyut2 meremes2 k ontolnya yang terus bergerak
lincah keluar masuk. “Mas, Ines udah mau nyampe nih, terus enjot yang keras mas, aah”, erangku lagi. Dia makin semangat mengenjot n onokku. Tiba2 dia berhenti dan mencabut k ontolnya, “Maas”, protesku. Ternyata dia pengen ganti posisi. Aku disuruhnya nungging dan kembali k ontolnya
melesak masuk n onokku dari belakang, doggie style. pantatku dipeganginya sementara dia mengenjotkan k ontolnya keluar masuk. Toketku yang berguncang2 seirama dengan enjotan k ontolnya diraihnya, diremes2nya, pentilnya diplintir2, menambah kenikmatan yang sedang
mendera tubuhku. “Terus maas”, erangku lagi, aku mencengkeram seprei dengan kuat saking nikmatnya. Aku memaju mundurkan badanku supaya k ontolnya nancep dalem sekali di n onokku, sampe akhirnya, “Terus maas, Ines nyampe lagiii”. Dinding n onokku berdenyut2 mengiringi sampenya aku, dia terus saja mengenjot n onokku dengan cepat. Aku nelungkup, capai banget rasanya meladeni napsunya. Dia membaringkan dirinya, k ontolnya masih tegak berdiri berlumuran cairan n onokku. “Nes, kamu yang diatas ya, aku belum keluar neh”, pintanya.

Aku menempatkan diriku diatasnya, k ontolnya kupegang dan langsung kutancapkan ke n onokku, badan kutekan kebawah sehingga langsung aja k ontolnya ambles semua di n onokku. Aku mulai menggoyang pinggulku, kekiri kekanan, maju mundur, berputar2. biar cape, tapi nikmat banget
rasanya gesekan k ontolnya ke n onokku. Toketku diremes2nya sambil memlintir2 pentilnya. Aku merubah gerakanku menjadi keatas kebawah mengocok k ontolnya dengan n onokku. “Mas, nikmat banget deh”, erangku. Akhirnya aku tidak bisa menahan diriku lebih lama lagi, aku ambruk

didadanya karena nyampe untuk kesekian kalinya. “Mas, belum mau ngecret ya, Ines lemes mas”, desahku. “Tapi nikmat kan”, jawabnya. “Nikmat banget mas Pelangiqqasia.com”. Dia berguling tanpa mencabut k ontolnya dari n onokku sehingga sekarang dia ada diatasku. dia mulai lagi mengenjotkan k ontolnya keluar masuk n onokku. “Nes, aku udah mau ngecret, erangnya sambil mempercepat enjotannya. Dia terus mengenjotkan k ontolnya keluar masuk n onokku, sampe akhirnya, “Nes”, erangnya. terasa sekali semburan pejunya membanjiri n onokku. Kami berdua terkulai lemas. Hal itu kita ulangi berkali2 selama dia tinggal dirumah kakakku, setelah kakakku kembalipun kita masih tetap melakukannya, sampai dia menyelesaikan tugasnya dan kembali ke kotanya.